Makalah Pengantar Bisnis Administrasi Dan Organisasi
DOWNLOAD FILE INI DISINI
A. Definisi Manajemen
Manajemen yakni proses pengoordinasi orang dan sumber daya lain utuk mencapai tujuan organisasi.
Empat manajemen sumber daya utama
Sumber daya material adalah sumber daya fisik yang berwujud yang dipakai oleh organisasi. Sebagai contoh, sebuah sekolah tinggi tinggi atau universitas memakai buku, bangunan kelas, meja, dan computer untuk mendidik siswa.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani banyak sekali duduk kasus pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk sanggup menunjang acara organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hilda agustina kamis, 12 januari 2012. Sebagai contoh, perusahaan Southwest Airlines memperlakukan karyawannya dengan rasa hormat dan perhatian yang sama ibarat yang diberikan kepada penumpangnya. Dalam pengambilan keputusan, setiap orang yang akan terpengaruh didorong untuk terlibat dalam proses.
Sumber daya keuangan adalah dana yang dipakai oleh organisasi untuk memenuhi kewajibannya kepada investor dan kreditor. Sebagai contoh, took 7-Eleven memperoleh uang dari pelanggan di konter kasir dan memakai sebagian uang itu untuk membayar pemasok.
Manajemen sumber daya informasi adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai. Sebagai contoh, sebagian besar perusahaan mengumpulkan informasi perihal kondisi lingkungan eksternal termasuk perekonomian, pasar konsumen, teknologi, politik, dan kekuatan budaya pesaing mereka untuk meningkatkan pengetahuan mereka perihal perubahan indutrinya dan berguru dari kegagalan dan keberhasilan perusahaan lain.
B. Funsi-Fungsi Dasar Manajemen
Manajer melaksanakan empat fungsi dasar. Fungsi manajemen tidak terjadi berdasarkan garis waktu yang kaku dan sudah ditetapkan. Setiap saat, manajer mungkin terlibat dalam sejumlah fungsi secara bersamaan. Namun, fungsi masing-masing cenderung mengarah satu sama lain secara alami.
Proses manajemen
1. Merencanakan (planning)
Merencanakan yakni membangun tujuan organisasi dan memutuskan bagimana mencapai. Manajer terlibat dalam perencanaan menentukan ke mana perusahaan harus pergi dan bagaimana cara terbaik untuk memutuskannya.
Misi (mission) organisasi yakni pernyataan tujuan dasar yang membuat organisasi berbeda dari yang lainnya. Setelah misi organisasi dijelaskan dalam pernyataan misi, langkah berikutnya yakni untuk terlibat dalam perencanaan strategis.
a) Proses perencanaan strategis
Yaitu melibatkan memutuskan tujuan utama organisasi dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapainya. Dalam lingkungan bisnis yang berubah cepat ketika ini, perubahan internal atau eksternal yang konstan mungkin memerlukan perubahan tujuan perusahaan, misi, atau strategi. Garis waktu untuk planning strategis umumnya satu hingga dua tahun dan sanggup mencapai sepuluh tahun. Rencana strategis harus fleksibel dan meliputi pokok tindakan, ibarat menguraikan bagaimana planning kan dilaksanakan.
b) Menetapkan tujuan dan sasaran
Tujuan (goal) adalah hasil selesai yang diharapkan sanggup dicapai oleh organisasi selama periode satu hingga sepuluh tahun. Sasaran (objective) adalah pernyataan spesifik yang merinci niat organisasi yang ingin dicapai selama periode waktu yang lebih singkat. Tujuan dan sasaran dapt berhadapan banyak sekali factor, ibarat penjualan, pertumbuhan perusahaan, biaya, kepuasan pelanggan, dan semangat kerja karyawan.
Tujuan yang dikembangkan untuk tingkat yang berbeda harus konsisten. Namun ada kemungkinan bahwa akan muncul beberapa konflik. Sebuah departemen produksi, misalnya, mungkin mempunyai tujuan untuk meminimalkan biaya. cuilan pemasaran mungkin mempunyai tujuan memaksimalkan penjualan. Sebagai cuilan dari penetapan tujuan, manajer yang bertanggung jawab untuk kedua departemen harus mencapai keseimbangan antara tujuan yang saling bertentangan. Proses penyeimbangan ini disebut optimalisasi.
c) Analisis SWOT (SWOT analysis)
Yaitu identifikasi dan penilaian kekuatan, kelemahan, peluang, dan bahaya sebuah perusahaan. Kekuatan dan kelemahan merupakan factor internal yang memengaruhi kemampuan perusahaan. Kekuatan merujuk pada karakteristik yang menguntungkan perusahaan dan kompetensi inti. Kompetensi inti (core competencies) adalah pendekatan dan proses bahwa perusahaan berkinerja baik, sehingga sanggup memperlihatkan laba lebih dari pesaingnya. Kompetensi ini dpat membantu perusahaan menarik sumber daya insan dan keuangan dan menjadi lebih bisa menghasilkan produk yang lebih memuaskan pelanggan. Kelemahanmengacu pada batasan internal yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan atau memutuskan rencana. Seperti kesulitan untuk mengidentifikasi dan memahami dampak negative dari kelemahan dalam organisasi mereka.
Peluang dan bahaya eksternal ada dalam perusahaan secara independen.Peluang adalah situasi yang ada tetapi harus dimanfaatkan perusahaan untuk mendapat laba darinya. Ancaman, disisi lain, yakni kondisi atau kendala yang sanggup mencegah perusahaan mencapai tujuannya. Peluang dan bahaya bisa berasal dari banyak sumber dalam lingkungan bisnis, ibarat tindakan pesaing, undang-undang baru, perubahan ekonomi, atau teknologi baru.
d) Jenis-jenis rencana
Rencana (plan) ada garis besar tindakan yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Rencana strategis (strategic plan) organisasi adalah planning yang luas, yang dikembangkan sebagai panduan untuk pengaturan kebijakan utama dan pengambilan keputusan. Dengan demikian, planning strategis perusahaan mendefinisikan bisnis yang dikerjakan atau ingin dikerjakan oleh perusahaan dan ingin menjadi perusahaan ibarat apa. sebagai contoh, Walmart ingin mengelola toko mereka dengan lebih efisien, mereka memutuskan untuk focus pada tiga prioritas yaitu pertumbuhan, leverage, dan pengembalian untuk memperlihatkan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham.
Kebanyakan Rencana taktis (tactical plan) mencakup periode satu hingga tiga tahun. Jika planning strategis akan membutuhkan waktu lima tahun untuki diselesaikan, perusahaan sanggup mengembangkan lima planning taktis, satu planning untuk setiap tahunnya. Rencana taktis sanggup diperbarui secara terpola sebagaimana ditentukan oleh kondisi dan pengalaman. Ruang lingkup planning taktis yang lebih terbatas memungkinkannya untuk diubah lebih gampang dari pada planning strategis. Sebagai contoh, Volkswagen baru-baru ini mulai membangun pabrik perakitan gres di Guangzhou, cina. Pabrik dengan 300.000 unit diharapkan mulai beroperasi pada 2013, dan diharapkan sanggup meningkatkan penjualan Volkswagen penetrasi pasar di cina selatan yang ketika ini didominasi oleh Toyota, Honda, dan Nissan. Rencana taktis ini merupakan cuilan dari rencan strategis gres Volkswagen untuk mencapi penjualan tahunan lebih dari 2 juta unit di cina selatan pada 2018.
Sebagai contoh Rencana operasional (operational plan) yaitu, Procter & Gamble telah mengadopsi planning Go to Market untuk mempercepat ketersediaan produk ke paritel dan konsumen. Rencana strategis dan taktis telah disimpan dalam pikiran untuk mencapai planning ini. Ini termasuk membuat perubahan dignifikan dalam cara Procter & Gamble mendistribusikan produk-produknya.
2. Mengorganisasi Perusahaan
Mengorganisasi (oganizing) yakni upaya mengelompokkan sumber daya dan kkegiatan untuk mencapai beberapa hasil selesai dengan cara yang efisien dan efektif. Pertimbangkan kasus seorang penemu yang membuat produk gres dan masuk ke bisnis untuk menjualnya. sebagai penemu yang mempekerjakan pegawai baru, ia harus memutuskan apa yang akan dilakukan setiap orang, kepada siapa setiap orang akan melapor, dan bagaimana setiap orang sanggup mengambil cuilan terbaik dalam kegiatan organisasi.
3. Memimpin dan Memotivasi
Memimpin (leading) yakni proses memengaruhi seseorang untuk bekerja menuju tujuan bersama. Memotivasi (motivating) yakni proses memperlihatkan ganjal an bagi orang untuk bekerja demi kepentingan terbaik organisasi. Mengarahkan (directing) kombinasi dari banyak sekali proses memimpin dan mengarahkan.
Memimpin dan memotivasi yakni kegiatan penting. Jelas, orang yang berbeda melaksanakan hal-hal untuk banyak sekali alasan berbeda hal itu alasannya yakni mereka mempunyai motivasi yang berbeda.
4. Menegndalikan Aktivitas Berjalan
Mengendalikan (controlling) yakni proses mengevaluasi dan mengatur kegiatan yang sedang berjalan untuk memastikan bahwa tujuan tercapai.
|
1. Menetapkan standar untuk membandingkan kinerja.
2. Mengukur kinerja actual dan membandingkannya dengan standar.
3. Mengambil tindakan korektif jikalau diperlukan.
Langkah-langkah dalam fungsi kendali harus diulang secara terpola hingga tujuan tercapai.
C. Jenis-Jenis Manajer
1. Tingkat Manajemen
Jabatan umum yang terkait dengan manajer puncak yakni presiden direktur, wakil presiden direktur, chief executive officer (CEO), dan chief operating officer (COO).
Manager menengah (middle manager) adalah manajer yang menerapkan seni manajemen dan kebijakan utama yang dikembangkan oleh manajemen puncak. Manajer menengah mengembangkan rencana taktis dan planning operasinal, dan mereka mengoordinasikan dan mengawasi kegiatan manajer lini pertama. Nama-nama jabatan di tingkat manajemen menengah meliputi manajer divisi, kepala departemen, manajer pabrik, dan manajer operasi.
Manajer lini pertama (first line manajer) adalah manajer yang mengoordinasi dan mengawasi kegiatanoperasional karyawan. Manajer lini pertama menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja dan memotivasi karyawan mereka, menjawab pertanyaan, dan memecahkan duduk kasus sehari-hari. Nama-nama jabatan untuk manajer lini pertama yakni manajer kantor, penyedia, dan mandor.
2. Bidang spesialisasi manajemen
a) Manager keuangan (financial manager) bertanggung jawab untuk sumber daya keuangan organisasi. Akuntansi dan investasi yakni bidang khusus dalam manjemen keuangan. Oleh alasannya yakni pembiayaan memengaruhi pengoperasian seluruh perusahaan, banyak CEO dan presiden eksekutif perusahaan terbesar amerika yakni orang yang mendapat “pelatihan dasar” sebagai manajer keuangan.
b) Manajer operasional (operations manager) mengelola system yang mengonversi sumber daya menjadi barang dan jasa. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak teknik dan mekanisme manajemen operasional telah diterapkan untuk produksi jasa dan banyak sekali kegiatan non-bisnis. Seperti manajemen keuangan, manajemen operasional telah menghasilkan sebagian besar CEO dan presiden eksekutif perusahaan ketika ini.
c) Manager pemasaran (marketing manager) bertanggung jawab untuk memfasilitasi pertukaran produk antara organisasi dan pelanggan atau klien. Kawasan spesifik dalam pemasaran yakni riset pemasaran, manajemen produk, iklan, promosi, penjualan, dan distribusi.
d) Manajer sumber daya insan (human resources manager) bertugas mengelola acara sumber daya insan dalam sebuah organisasi. Dia terlibat dalam perencanaan sumber daya manusia; merancang system perekrutan, melatih dan mengevaluasi kinerja karyawan; dan memastikan bahwa organisasi mengikuti peraturan pemerintah perihal praktik kerja.
e) Manajer manajemen (administrative manajer) atau manajer umum (general manajer)memberikan bimbingan manajemen dan kepemimpinan. Contoh dari seorang manajer manajemen rumah sakit, ia tidak mengkhususkan diri dalam operasi, keuangan, pemasaran, atau manajemen sumber daya insan melainkan mengoordinasikan kegiatan manajer khusus dalam semua bidang.
D. Keterampilan kunci manajer sukses
1. Keterampilan konseptual (conceptual skills) melibatkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak. Keterampilan konseptual memungkinkan manajer untuk melihat “gambaran besar” dan memahami bagaimana banyak sekali cuilan dari suatu organisasi atau ide sanggup saling melengkapi. Keterampilan ini berguana dalam banyak sekali situasi, termasuk optimalisasi tujuan yang telah dijabarkan sebelumnya.
2. Keterampilan analitis (analytical skills) kemampuan untuk mengidentifikasi duduk kasus dengan benar, menghasilkan alternative yang masuk akal, dan menentukan alternative terbaik untuk memecahkan masalah. Manajer yang memakai keterampilan ini tidak hanya mengatasi situasi, tetapi juga memperbaiki kejadian atau duduk kasus awal yang menyebabkannya terjadi.
3. Keterampilan antar personal (interpersonal skills) melibatakan kemampuan untuk bekerjasama secara efektif dengan orang lain, baik di dalam maupun maupun di luar organisasi. Contoh keterampilan antar personal yakni kemampuan untuk bekerjasama dengan orang, memahami kebutuhan dan motif mereka, dan memperlihatkan belas kasih yang tulus.
4. Keteramppilan teknis (technical skills) melibatkan keterampilan khusus yang diharapkan untuk mencapai kegiatan khusus. Seorang manajer lini pertama di departemen akuntansi Hyatt Corporation, misalnya, harus bisa melaksanakan transaksi akuntansi terkomputerisasi dan membantu karyawan menuntaskan kiprah akuntansi yang sama. Secara umum, manajer puncak tidak mengandalkan keterampilan teknis sebesar yang dibutukan manajer pada tingkat lainnya. Namun, memahami sisi teknis bisnis membantu manajemen yang efektif pada setiap tingkat.
5. Keterampilan komunikasi (communication skills) baik verbal maupun tulisan, melibatkan kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, dan menulis secara efektif. Keterampilan komunikasi verbal dipakai ketika manajer membuat presentasi penjualan, melaksanakan wawancara, dan menggelar konferensi pers. Keterampilan komunikasi tertulis menjadi penting alasannya yakni kemampuan seorang manajer untuk mempersiapkan surat-suurat, surel, memo, laporan penjualan, dan dokumenn tertulis lainnya sanggup menjadi pembeda antara keberhasilan dan kegagalan.
E. Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain.
1. Kepemimpinan formal dan informal
Pemimpin formal memiliki wewenang dalam suatu organisasi untuk memengaruhi orang lain bekerja untuk tujuan organisasi. Pemimpin informalbiasanya tidak mempunyai kewenangan tersebut dan mungkin atau tidak memakai imbas mereka dalam mendukung organisasi. Pemimpin formal dan informal memakai beberapa jenis kekuasaan, termasuk kemampuan untuk memperlihatkan imbalan atau memaksakan hukuman, kepemilikan pengetahuan para ahli, dan daya tarik langsung atau karisma. Bisnis sanggup dibawa bertekuk lutut oleh pemimpin informal yang mengalihkan kelompok kerja melawan manajemen.
2. Gaya kepemimpinan
a) Kepemimpinan otokratis (autoratic leadership) gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas, dimana karyawan diberitahu persis apa yang mereka harus lakukan dan bagaimana mencapainya; karyawan tidak sanggup memperlihatkan pendapat dalam proses pengambilan keputusan.
b) Kepemimpinan partisipatif (participative leadership) berkonsultasi dengan pekerja sebelum membuat keputusan. hal ini membantu para pekerja memahami tujuan mana yang penting dan menumbuhkan rasa kepemilikan dan akad untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin partisipatif sanggup diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
· Pemimpin konsultatif mendiskusikan duduk kasus dengan pekerja, tetapi mempertahankan otoritas tetinggi untuk pengambilan keputusan.
· Pemimpin konsensus mencari masukan dari hampir semua pekerja dan membuat keputusan selesai berdasarkan proteksi mereka.
· Pemimpin demokratis memberikan otoritas selesai untuk kelompok. mereka mengumpulkan pendapat dan mendasarkan keputusan mereka pada bunyi kelompok.
a) Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) umumnya berorientasi pada tugas, terarah, karismatik, dan antusias. Kepribadian kewirausahaan cenderung mngambil inisiatif, mengajak ke kawasan baru, menjadi visioner, dan berfokus pada transaksi berikutnya. Antusiasme mereka member energy dan mengilhami orang-orang. Pemimpin kewirausahaan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan perusahaan mereka, dan sering tidak mengerti mengapa karyawan mereka tidak selalu membuatkan semangat untuk pekerjaan mereka.
Setiap gaya kepemimpinan yang telah dijelaskan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kepemimpinan partisipatif sanggup memotivasi karyawan untuk bekerja secara efektif alasannya yakni mereka melaksanakan keputusan sendiri. Namun, pengambilan keputusan dalam kepemimpinan ini membuutuhkan waktu sehingga bawahan bisa mengabdikan diri untuk pekerjaan itu sendiri.
Meskipun ratusan studi penelitian telah dilakukan untuk menerangkan mana gaya kepemimpinan yang terbaik, tidak ada kesimpulan yang pasti. Gaya kepemimpinan terbaik sepertinya terjadi ketika pemimpin sesuai dengan situasi. Setiap gaya kepemimpinan bisa efektif dalam situasi yang tepat. Gaya yang efektif tergantung pada interaksi antara karyawan, karakteristik situasi kerja, dan kepribadian manajer.
F. Pengambilan keputusan manajerial
Pengambilan keputusan (decision making) yakni tindakan menentukan salah satu alternatif dari serangkaian alternative.
Langkah-langkah utama dalam proses pengambilan keputusan manajerial
1. Mengidentifikasi duduk kasus atau peluang
Masalah (problem) perbedaan antara kondisi actual dan kondisi yang diinginkan- perbedaan antara apa yang terjadi dan apa yang diinginkan terjadi. Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran dalam Campbell soup company mempunyai duduk kasus jikalau pendapatan penjualan untuk makan malam beku hungry man milik cambell menurun (kondisi aktual). Untuk mengatasi duduk kasus ini, manajer pemasaran harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan penjualan (kondisi yang di inginkan). Kebanyakan oaring menganggap duduk kasus menjadi “negative”; namun duduk kasus juga bisa menjadi “positif”. Masalah yang positif harus dipandang sebagai sebuah “peluang”.
Manajer yang efektif berguru untuk melihat ke depan, sehingga mereka siap ketika keputusan harus dibuat. Mereka mengklarifikasi situasi dan menyelidiki penyebab masalah, menanyakan apakah ada atau tidaknya variabel-variabel tertentu sanggup mengubah situasi. Akhirnya, mereka mempertimbangkan bagaimana sikap dan nilai-nilai individu me
Belum ada Komentar untuk "Makalah Pengantar Bisnis Administrasi Dan Organisasi"
Posting Komentar