10 Konsep Realitas Sosial Budaya Dan Penjelasannya

10 Konsep Realitas Sosial Budaya



Berikut ini ialah konsep-konsep wacana realitas sosial budaya yang pelu kita ketahui bersama.

Masyarakat


Yang dimaksud dengan msyarakat ialah komplotan hidup orang-orang yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam banyak sekali aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu. Dan pengertian ini sanggup dimengerti bahwa setiap masyarakat lahir lantaran adanya kolaborasi di antara masyarakatnya dan terikat dalam suatu tata norma tertentu dalam ruang wilayah yang tertentu pula. Jadi, unsur-unsur pokok masyarakat meliputi:
  1. Orang-orang, yang cenderung bersifat heterogen dalam banyak sekali aspek, ibarat usia, jenis kelainin, riwayat pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi.
  2. Adanya kolaborasi yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat yang 1neliputi banyak sekali aspek kehidupan, ibarat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
  3. Adanya wilayah dengan batas-batas tertentu yang ialah wadah daerah berlangsungnya suatu tata kehidupan bersarna. Wilayah ini sanggup berupa areal yang sempit atau dalam satuan areal yang sangat luas. Dalam arti luas seluruh masyarakat di dunia ini ialah suatu masyarakat dengan tata pergaulan yang sangat kompleks dan tidak pernah berhenti dalam melaksanakan banyak sekali aktivitas.
  4. Adanya norma sosial tertentu yang berfungsi sebagai fatwa dalam sistem tata kelakuan dan kekerabatan masyarakat masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Norma-norma sosial ini bersumber dan sistem tata nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat tersebut.



Interaksi Sosial


Interaksi sosjal ialah kekerabatan dan efek timbal-balik antarindividu, antara individu dan kelompok, dan kekerabatan timbal-balik antárkelompok. Dalam suatu interaksi sosial terdapat empat subkomponen pendukung. Komponen-komponen tersebut antara lain sebagai diberikut.
  1. Stimulan, yaitu suatu rangsangan yang mendorong seseorang untuk mempersembahkan respon atau tanggapan. Stimulan ini sanggup berupa perilaku, penampilan, bunyi dan banyak sekali macam pendapat atau ucapan. Aktivitas ini akan mengakibatkan adanya tanggapan dan pihak yang lain.
  2. Respon, yaitu suatu acara tanggapan yang muncul lantaran adanya stimulan, baik stimulan yang aktif maupun stimulan yang pasif. melaluiataubersamaini adanya stimulan dan respon maka suatu kontak sosial gotong royong sudah terjadi.
  3. Aksi, yaitu acara permulaan yang menjadi penyebab munculnya interaksi sosial. Aksi ini sanggup dipengaruhi oleh beberapa faktor, ibarat simpati, sugesti, tenggang rasa dan identifikasi, baik dan pihak pertama maupun dan pihak kedua dalam suatu interaksi sosial.
  4. Reaksi, yaitu suatu acara tanggapan yang muncul sehabis adanya agresi dan pihak pertama. Reaksi ini ialah umpan balik atas perilaku-perilaku yang dilakukan oleh pihak pertama.

Nalai


Nilai ialah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh banyak orang dalam masyarakat yang selanjutnya ialah sesuatu yang diidam-idamkan. Nilai ialah sesuatu yang diinginkan oleh banyak orang dalam masyarakat, oleh lantaran itu nilai akan dipedomani dalam setiap benak orang yang akan mempengaruhi bentuk-bentuk sikap orang tersebut.

Menurut Prof. Notonegoro nilai sosial dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
  1. Nilai material, yaitu nilai yang ada atau yang muncul lantaran materi tersebut. contohnya emas yang mempunyai nilai yang muncul lantaran benda yang berupa emas ini mempunyai warna kuning kilap dan tidak luntur yang selanjutnya akan banyak kegunaannya untuk membuat banyak sekali macam perhiasan. Nilai yang terkandung dalam suatu benda dinamakan nilai sentral.
  2. Nilai vital, yaitu nilai yang muncul lantaran daya kegunaannya. contohnya pisau, yang mempunyai harga atau nilai tertentu lantaran ketajamannya yang sanggup dipakai untuk memotong sesuatu. Tetapi, seandainya pisau ini tumpul nilainya akan merosot. Sebaliknya, apabila pisau ini selalu tajam dalam waktu yang relative usang (herkualitas) maka pisau ini akan mempunyai harga atau nilai yang semakin tinggi. Nilai suatu benda yang muncul lantaran kegunaannya dinamakan nilai vital.
  3. Nilai spiritual meliputi nilai estetika, nilai kerohanian, nilai moral dan nilai kebenaran. Nilai estetika ialah nilai yang muncul lantaran keindahannya, sedangkan nilai kerohanian (religius) ialah nilai kebenaran yang berkaitan dengan kepercayaan dan agama. Adapun nilai moral ialah nilai dan suatu perbuatan, sedangkan nilai kebenaran ilmu pen getahuan ialah nilai yang bersumber dan rasionalitas manusia. Suatu nilai kebenaran yang bersumber dan pertimbangan nalar pikir insan yang sewaktu-waktu sanggup diuji kebenarannya oleh siapapun dinamakan nilai kebenaran ilmiah.

Norma


Norma intinya ialah perwujudan faktual dan nilai-nilai sosial. Norma dibentuk oleh masyarakat masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tersebut yang sudah dianggap baik dan benar. Agar norma sanggup dipatuhi oleh sernua masyarakat masyarakat maka norma dilengkapi dengan sanksi. Sanksi ialah alat untuk menekan atau memaksa masyarakat masyarakat mematuhi nilai-nilai yang sudah disahkan. Oleh alasannya ialah itu, seringkali norma diberlakukan lebih berat dan bentuk pelanggarannya. Ada empat macam norma yang ada dalam masyarakat, antara lain sebagai diberikut.
  1. Norma agama, himpunan peraturan yang ialah petunjuk hidup, baik yang berupa perintah maupun larangan biar umat insan sanggup memperoleh jalan kebenaran sehingga dapat
  2. mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akherat. Tiap-tiap agama meiniliki norma sendiri yang akan bercorak pada zaman tertentu di mana agama itu lahir serta lokasi diturunkannya, tetapi yang terperinci norma agama ialah norma yang meliputi kebenaran terutama bagi para pemeluknya.
  3. Norma adat/kebiasaan, yaitu norma-norma yang berada di dalam masyarakat yang berkaitan dengan sistem penyelenggaraan hidup yang terjadi secara berulang-ulang lantaran sudah dibakukan dan diyakini sebagai sesuatu yang baik. Selanjutnya, sopan santun dan kebiasaan akan dipedomani dleh setiap masyarakat masyarakat sebagai suatu cara berperilaku dalam setiap kepentingan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat. misal norma sopan santun yaitu sopan santun perkawinan dan sopan santun proteksi warisan.
  4. Norma kesusilaan/kesopanan, ialah pembagian terstruktur mengenai dan nilain ilai moral, yaitu terkena tuntutan sikap yang benar yang seharusnya diperbuat oleh setiap masyarakat masyarakat. Norma kesusilaan dan norma kesopanan meiniliki substansi pokok terkena penghargaan terhadap harkat dan martabat orang lain. Berperilaku susila dan sopan intinya perbuatan yang akan berbuah pada penghargaan pribadi bagi si Pelakunya. Artinya, tiruana bentuk kesusilaan dan kesopanan akan memunculkan penghargaan dan orang lain kepada kita sendiri.
  5. Norma hukum, ialah norma masyarakat yang dibentuk oleh lembaga-lembaga yang berwenang. Lembaga yang berwenang bias berupa majelis, dewan perwakilan rakyat dan pemerintah, presiden sebagai penyelenggara direktur atau pimpinan departemen sampai stafnya yang terbawah. Semua bentuk peraturan tertulis yang dibentuk lembaga-lembaga negara yang berwenang dinamakan norma hukum. Di Indonesia nofrna aturan terdiri dan aturan perdata dan pidana. Hukum perdata ialah suatu lapangan aturan yang mengatur problem perkawinan, warisan, jual-beli, dan perjanjian-perjanjian.
Adapun aturan pidana ialah suatu lapangan aturan yang mengatur problem kejahatan, ibarat penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerasan, serta pemalsuan. Seringkali aturan perdata dan aturan pidana mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. Masalah-masalah perdata seringkali berkelanjutan menjadi masalah-masalah pidana. Sebaliknya, di dalam problem pidana terkandung banyak pelanggaran pada problem perdata. Norma aturan ini ialah norma yang terakhir yang lebih sanggup menjainin adanya suatu tertib sosial yang ada di dalam masyarakat. Ciri-ciri norma aturan antara lain bersifat eksplisit, memaksa, dan dibentuk oleh forum yang berwenang untuk mengatur sikap sosial masyarakat masyarakat.

Sosialisasi

Proses sosialisasi seorang individu berlangsung semenjak lahir sampai mati sepanjang hayatnya. Sosialisasi ini ialah proses berguru diberinteraksi di tengah-tengah masyarakat. Melalui proses sosialisasi seorang individu akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma yang akan membekali individu tersebut dalam proses pergaulan. melaluiataubersamaini deinikian, seorang individu sanggup berhasil dalam Setiap usaspesialuntuk di tengah-tengah masyarakat sekaligus sanggup menyesuaikan din dengan lingkungan sosial dan lingkungan budaya pada masyarakat tersebut.

Perilaku menyimpang

Perilaku menyimpang ialah bentuk-bentuk sikap masyarakat masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Perilaku menyimpang sanggup bersumber dan beberapa hal di bawah ini, yaitu sebagai diberikut.
  1. Tidak berfungsinya pegawanegeri penegak aturan dalam melaksanakan tindakan penegakan hukum.
  2. Memburuknya situasi sosial budaya dalam masyarakat, ibarat depresi dan resesi ekonomi, peperangan, dan tragedi alam.
  3. Tidak berhasilnya proses pewarisan budaya dan generasi renta kep generasi muda, inisalnya melalui pendidikan di dalam keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
  4. Perilaku menyimpang sanggup terjadi lantaran proses sosialisasi yang tidak tepat atau yang tidak lengkap, serta lantaran proses sosialisasi terhadap sub-subkebudayaan yang menyimpang.

Pengendalian Sosial


Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban biar tata kekerabatan antarmasyarakat masyarakat sanggup berjalan secara tertib dan lancar Untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagam fatwa periniaku yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian biar tiruana masyarakat masyarakat sanggup berperilaku sesuam norma dan nilal yang ada Semua perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat masyarakat biar masyarakatnya sanggup berperilaku sebagaimana yang digariskan di dalam norma dan nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut dinamakan pen gendalian sosial. Dalam pelaksanaan pengendalian sosial diharapkan beberapa perangkat, antara lain norma, forum atau institusi, dan personil-personil penegak hukum. Apabila pelaksanaan pengendalian sosial sudah direalisasikan oleh akumulasi dan norma, forum dan personil penegak aturan maka muncullah perangkat untuk membuat tertib sosial yang dinamakan pranata sosial.

Proses Sosial


Proses sos’ial ialah proses interaksi dan proses komunikasi antarkomponen masyarakat dan waktu ke waktu sampai mewujudkan suatu perubahan. Dalam suatu proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain, antara lain:

Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat secara komprehensif, baik yang menyangkut individu-individu, tata nilainya, maupun organisasi sosialnya sampai pada struktur budayanya. Struktur sosial ini ialah suatu bangunan masyarakat yang sangat aneh yang akan memilih bagaimana corak gerakan masyarakat itu menuju suatu perubahan. Interaksi sosial, yaitu keseluruhan jalinan antarmasyarakat masyarakat, baik secara individual maupun secara kelompok untuk menyelenggarakan kehidupan dalam masyarakat. Struktur alam lingkungan yang meliputi letak, bentang alam, iklim, tumbuhan dan fauna. Komponen ini ialah salah satu komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat. Masyarakat yang kondisi alamnya serba tidak ramah akan mempersembahkan dorongan yang berpengaruh bagi masyarakatnya untuk berusaha secara terbaik dalam mempertahankan dan membuatkan kehidupannya, contohnya masyarakat Jepang. Sebaliknya, suatu masyarakat yang didukung dengan kondisi alam yang serba berlimpah sanggup mempersembahkan dorongan yang negatif, ibarat malas dan apatis dan para masyarakatnya sehingga terbentuklah suatu etos kerja yang lamban dan formalistik, contohnya masyarakat Indonesia.

Perubatlan Sosial Budaya


Yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya ialah tiruana bentuk perubahan struktur sosial dan struktur budaya sebagai jawaban adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial budaya yang ada sehingga akan memunculkan suatu corak sosial budaya yang barn yang dianggap ideal. Faktor-faktqr yang mengakibatkan perubahan sosial dan kebudayaan dalam suatu masyarakat adalah:
  1. perubahan lingkungan alam,
  2. perubahan situasi kependudukan,
  3. perubahan struktur sosial dan budaya, dan
  4. perubahan nilai dan sikap.

Kebudayaan


Kebudayaan ialah tiruana hasil cipta, rasa, dan karsa insan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti yang sangat luas, kebudayaan ialah segala sesuatu yang ada di muka buini ini yang keberadaannya diciptakan oleh manusia. Kebudayaan sanggup berbentuk:
  1. Artefak, yaitu benda-benda yang ialah hasil karya manusia.
  2. Sistem aktivitas, ibarat banyak sekali jenis tarian, olahraga, kegiatan-kegiatan sosial, dan kegiatan ritual.
  3. Sistem pandangan gres atau gagasan, yaitu suatu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia. Ide ini ialah bentuk budaya yang aneh yang mengawali suatu sikap ataupun hasil sikap bagi setiap bangsa. Sistem pandangan gres ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh setiap orang.
Kebudayaan secara universal terdiri dan 7 unsur utama, yaitu:
  1. sistem komunikasi(bahasa),
  2. sistem kepercayaan (religi),
  3. sistem kesenin (seni),
  4. sistem organisasi sosial (sistem kemasyarakatan),
  5. sistem mata pencaharian (sistem ekonomi),
  6. sistem ilmu pengetahuan, dan
  7. sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi).
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "10 Konsep Realitas Sosial Budaya Dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel