5 Bentuk Sikap Menyimpang Tanggapan Perubahan Sosial Budaya

5 Bentuk Perilaku Menyimpang Akibat Perubahan Sosial Budaya



Perubahan sosial budaya di satu sisi memang mempersembahkan dampak positif berupa peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja manusia. Di sisi lain akan memunculkan dampak negatif yang berupa penyimpangan-penyimpangan sikap oleh masyarakat masyarakat tertentu yang tidak sanggup menyikapi perubahan-perubahan sosial budaya tersebut.

Secara umum, bentuk-bentuk penyimpangan sebagai tanggapan perubahan sosial budaya berkisar pada penyimpangan gaya hidup, penyimpangan pemakaian barang-barang konsumsi yang berlebihan, penyimpangan seksual, dan penyimpangan sikap yang mengarah pada tindak kejahatan (kriininalitas). Berdasarkan esensi dan penyimpangan sikap itu sendiri, sikap menyimpang sanggup diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu sebagai diberikut.

  1.  Penyimpangan primer, yaitu sikap menyimpang yang spesialuntuk dilakukan sementara saja dan tidak berulang kali. Hal ini bias diakibatkan alasannya ialah keterbatasan pengetahuan dan pemahaman terhadap sesuatu hal.
  2. Penyimpangan sekunder, yaitu penyimpangan sikap secara khas yang dilakukan berulang kali oleh individu ataupun kelompok. Perilaku menyimpang yang deinikian patut menerima perhatian dan kita tiruana terutama oleh abdnegara keamanan dan abdnegara peradilan.
  3. Penyimpangan individual, yaitu penyimpangan sikap yang dilakukan oleh seseorang. Penyimpangan ini sanggup berupa penyimpangan mekanisme maupun penyimpangan kekuasaan yang seringkali dilakukän oleh kelompok penguasa kepada kelompok yang dikuasai.
  4. Penyimpangan kelompok, yaitu suatu bentuk penyimpangan sikap yang dilakukan secara gotong royong melalui mekanisme yang melembaga dan direncanakan, dalam perkembangan akhir-akhir ini sering disebut kolusi.
Dalam kenyataannya di lapangan bentuk-bentuk sikap menyimpang yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat ialah penyimpangan-penyimpangan yang bersifat komprehensif, artinya sanggup dilakukan oleh siapa saja dalam aneka macam bidang kehidupan.

Adapun bentuk-bentuk sikap menyimpang sebagai tanggapan perubahan sosial budaya antara lain:

Penyalahgunaan Narkotika


Narkotika ialah homogen obat bius yang sangat berbahaya jikalau disalahgunakan. Penyalahgunaan narkotika ialah penerapan narkotika tanpa izin dengan tujuan untuk memperoleh kenikmatan. Penggunaan narkotika sudah diatur dengan norma-norma yang jelas, dan apabila penerapannya tidak sesuai dengan norma-norma tersebut dan bukan untuk keSentingan yang positif maka tindakan tersebut tergolongpenyimpangan. Jenis narkotika yang umum dikenal ialah ganja, morfin, dan heroin. Penggunaan yang hingga pada taraf ketergantungan akan merusak fisik dan mental si Pengguna, terutama uraf saraf badan hingga tidak sanggup berfungsi lagi. Secara mental narkotika merusak susunan saraf yang mengatur dan mengendalikan otak sehingga si Pengguna tidak sanggup berpikir jernih dan rasional.

Akifatnya, si Pengguna cenderung bertindak amoral alasannya ialah sistem pengendalian dirinya lumpuh.

Perkelahian Pelajar


Perkelahian antarpelajar termasuk sikap menyimpang alasannya ialah hal ini berperihalan dengan nilai dan norma masyarakat. Masalah perkelahian antarpelajar termasuk dan berkaitan dengan krisis
moral, tujuannya bukan untuk mencapai maksud yang baik, tetapi untuk sekadar balas dendam atau sebagai pamer kekuatan. Mereka yang sabung tidak memikirkan lagi tanggapan atau resiko dan perbuatannya. Perkelahian yang semakin meluas sanggup berakibat fatal bagi para pelakunya, bagi sekolah, bagi lingkungan dan keluarganya.

Sebenarnya awal duduk perkara ini terletak pada masa peralihan dalam usia mereka yang ditandai dengan peralihan status. Di satu pihak mereka menganggap dirinya sudah dewasa, tetapi di pihak lain masyarakat menganggap mereka masih bawah umur yang perlu dibimbing terus. Untuk mencari ratifikasi statusnya mereka kemudian herusaha menawarkan keberadaannya dengan sikap yang cenderung negatif atau menyimpang.

Hubungan Seksual di Luar Nikah


Hubungan seksual di luar nikah tidak sanggup dibenarkan, baik oleh norma watak maupun norma agama. Hubungan seksual sanggup dibenarkan setelah seseorang secara resini berkeluarga. Hubungan seksual di luar nikah ialah tindakan menyimpang dan sangat diperihal oleh masyarakat. Jenis korelasi seksual di luar nikah antara lain kumpul kebo, pelacuran, dan perkosaan.

Homoseksualitas


Homoseksualitas ialah kecenderungan seseorang untuk tertarik pada orang yang berjenis kelainin sama sebagai initra seksual. Jika laki-laki yang melaksanakan tindakan ini disebut gay, sedangkan jikalau wanita yang melaksanakan disebut lesbian. Umumnya seseorang menjadi homoseks maupun lesbian alasannya ialah dampak lingkungan sosial. Homoseksualitas berperihalan dengan norma-norma sosial dan agama sehingga dianggap sebagai sikap menyimpang.

Alkoholisme


Minuman yang mengandung alkohol tinggi sanggup membuat orang menjadi mabuk dan tidak berpikir secara normal. Minuman alcohol memiliki dampak negatif terhadap saraf sehingga berakibat seorang pemabuk kurang bisa mengendalikan din secara fisik, sosial maupun psikologis. Dampak negatif tersebut sanggup merugikan diri maupun orang lain, contohnya melaksanakan keonaran, keributan, pencurian, pelecehan seksual yang tidak jarang berujung pembunuhan.

Pembunuhan


Pembunuhan ialah tindakan criminal berat yang tidak berperikemainusiaan. Oleh karna itu, seseorang yang melaksanakan pembunuhan, selain akan disingkirkan oleh masyarakat juga sanggup dikenai eksekusi pidana yang berat.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "5 Bentuk Sikap Menyimpang Tanggapan Perubahan Sosial Budaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel