Friedrich Nietzsche. “Mazhab” Nihilisme
Dalam aliran Nietzsche, narasi besar yang keambrukannya mengawali kondisi postmodern yaitu kristianitas. Sejak awal era ke-16, modernitas dan kristianitas telah menampakkan diri sebagai pasangan yang sulit namun bukannya tak sejalan. Baru pada aliran di selesai era ke-19 dan awal era ke-20 perpecahan itu tak terhindarkan. Kematian Tuhan; menimbulkan pula putusnya kekerabatan kosmologis di dalam ilham perihal Tuhan; yakni penyelenggaraan yang kuasa (divine providance). Di lain pihak, Nietzsche merumuskan manusia-unggul beserta kekerabatan kosmologinya, yakni suatu yang tanpa akhir, dunia yang berlangsung abadi.
Di dalam situasi ini, kiprah suatu aliran bukanlah mengalah pada nihilisme pasif yang merupakan hasil dari aliran bahwa sekarang interpretasi etika mengenal dunia sudah berakhir, dan segala interpretasi mestilah berakhir. Tugas aliran ialah berbagi nihilisme aktif yang ironis sekaligus kreatif, yang merumuskan nilai-nilai gres yang melipatgandakan interpretasi-interpretasi baru. Nietzsche yaitu pemikir perihal banyak sekali akhir, dan dalam hal ini seharusnya dipahami, terutama dan pertama-tama, sebagai selesai dari interpretasi duniawi Katolik bagi seluruh kaitan sosial, psikis, dan filosofisnya. Pun perlu ditambahkan bahwa Nietzsche, lewat pandangannya perihal interpretasi dan dunia yang berlangsung abadi, merupakan pemikir perihal cakrawala dunia yang tanpa batas akhir.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Baca Juga
1. Friedrich Nietzsche. Biografi
2. Friedrich Nietzsche. Culture, Power, Truth
3. Jejak Filsafat Friedrich Nietzsche
4. Friedrich Nietzsche. The Death Of God
5. Friedrich Nietzsche
6. Friedrich Nietzsche. Kehendak untuk Berkuasa
7. Friedrich Nietzsche. Moralitas Budak dan Moralitas Tuan
Di dalam situasi ini, kiprah suatu aliran bukanlah mengalah pada nihilisme pasif yang merupakan hasil dari aliran bahwa sekarang interpretasi etika mengenal dunia sudah berakhir, dan segala interpretasi mestilah berakhir. Tugas aliran ialah berbagi nihilisme aktif yang ironis sekaligus kreatif, yang merumuskan nilai-nilai gres yang melipatgandakan interpretasi-interpretasi baru. Nietzsche yaitu pemikir perihal banyak sekali akhir, dan dalam hal ini seharusnya dipahami, terutama dan pertama-tama, sebagai selesai dari interpretasi duniawi Katolik bagi seluruh kaitan sosial, psikis, dan filosofisnya. Pun perlu ditambahkan bahwa Nietzsche, lewat pandangannya perihal interpretasi dan dunia yang berlangsung abadi, merupakan pemikir perihal cakrawala dunia yang tanpa batas akhir.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Baca Juga
1. Friedrich Nietzsche. Biografi
2. Friedrich Nietzsche. Culture, Power, Truth
3. Jejak Filsafat Friedrich Nietzsche
4. Friedrich Nietzsche. The Death Of God
5. Friedrich Nietzsche
6. Friedrich Nietzsche. Kehendak untuk Berkuasa
7. Friedrich Nietzsche. Moralitas Budak dan Moralitas Tuan
Belum ada Komentar untuk "Friedrich Nietzsche. “Mazhab” Nihilisme"
Posting Komentar