Pengertian Sosiologi, Sifat Hakikatnya Berdasarkan Ahli

Merumuskan suatu definisi (batasan makna) yang sanggup mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakikat yang dimaksud dalam beberapa kata dan kalimat merupakan hal yang sangat sukar. Oleh alasannya itu, suatu definisi hanya sanggup digunakan sebagai suatu pegangan sementara saja. Sungguhpun penyelidikan berjalan terus dan ilmu pengetahuan tumbuh ke arah aneka macam kemungkinan, masih juga diharapkan suatu pengertian yang pokok dan menyeluruh. Berikut beberapa definisi sosiologi:
1. Auguste Comte*, beropini bahwa sosiologi yaitu suatu studi positif wacana hukum-hukum dasar dari aneka macam tanda-tanda sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Istilah ‘sosiologi’ pertama kali digunakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839, spesialis filsafat kebangsaan Prancis. Auguste Comte yaitu orang yang pertama kali memakai istilah tersebut sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat. Selain itu, beliau juga memberi dukungan yang begitu penting terhadap sosiologi. Oleh lantaran itu para jago setuju untuk menyebutnya sebagai ‘Bapak Sosiologi’.

2. Pitirim A. Sorokin*, menyampaikan bahwa sosiologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari :
a) Hubungan dan efek timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya, tanda-tanda ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, aturan dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya)
b) Hubungan dan efek timbal balik antar tanda-tanda sosial dan non-sosial (misalnya, pengungsian dengan tragedi alam)
c) Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial.

3. Josep Roucek dan Roland Warren, mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari korelasi antar insan di dalam kelompok.

4. Wiliam F. Ogburn* dan Mayer F. Nimkoff, beropini bahwa sosiologi yaitu penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

5. J. A. A. Von Dorn dan C. J. Lammers, beropini bahwa sosiologi yaitu ilmu pengetahuan wacana struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

6. Selo Soemardjan* dan Soelaiman Soemardi, menyampaikan bahwa sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Selanjutnya berdasarkan Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, struktur sosial yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial yaitu efek timbal balik antara aneka macam segi kehidupan bersama, umpamanya efek timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan aturan dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan di dalam struktur sosial.

7. Herbert Spencer*, mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tumbuh, bangun, dan kewajiban masyarakat.

8. Emile Durkheim*, menyatakan bahwa sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisi cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu.

9. Max Weber*, mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial.

10. Soerjono Soekanto*, menyampaikan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antar orang-orang dalam masyarakat.

11. Mayor Polak, menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni korelasi antar insan dengan manusia, insan dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, statis maupun dinamis.

12. Hasan Shadily, menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyidik ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan itu.

13. Allan Johnson, beropini bahwa sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari kehidupan dan sikap terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mensugesti orang dan bagaimana pula orang yang terlibat di dalamnya mensugesti sistem tersebut.

14. J. Gillin, beropini bahwa sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat.

15. P. J. Baouman, beropini sosiologi yaitu ilmu pengetahuan wacana insan dan hubungan-hubungan antar golongan manusia.

16. Paul B. Horton, beropini sosiologi yaitu ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

17. Mr. J. Bierens De Haan, sosiologi yaitu ilmu pengetahuan wacana masyarakat manusia, baik mengenai hakekat, susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakannya, mengenai kesehatan, dan perkembangan masyarakat.

18. George Simmel*, beropini bahwa sosiologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari korelasi sesama manusia.

19. Drs. Ary H. Gunawan, beropini bahwa sosiologi yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan problem dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

20. Charles Ellwood, beropini bahwa sosiologi yaitu pengetahuan yang menguraikan korelasi insan dan golongannya, asal kemajuannya, bentuk, dan kewajibannya.

21. Gustav Ratzenhofer beropini bahwa Sosiologi yaitu pengetahuan wacana korelasi insan dengan kewajibannya untuk menyidik dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-anggotanya.

22. Koentjaraningrat*, beropini bahwa sosiologi yaitu suatu proses yaitu proses mencar ilmu kebudayaan dalam korelasi dengan sistem sosial.

23. Anthony Giddens*, beropini bahwa sosiologi yaitu studi wacana kehidupan sosial manusia, kelompok-kelompok manusia, dan masyarakat.

24. Lester Frank Ward*, beropini bahwa sosiologi yaitu Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan insan dan apa saja yang dilakukan oleh insan dalam kehidupannya.


25. Vander Zanden, beropini bahwa sosiologi yaitu studi ilmiah wacana interaksi insan di masyarakat.

26. Adam Kuper, beropini sosiologi yaitu ilmu pengetahuan yang fokusnya mempelajari masyarakat. Kuper juga menyebutkan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tindakan atau sikap insan di dalam kelompoknya.

27. Nursid Sumaatmadja, beropini sosiologi yaitu ilmu pengetahuan tantang kekerabatan – kekerabatan sosial, artinya bahwa insan merupakan makhluk yang aktif mengadakan kontak –kontak dengan interaksi – interaksi sosial yang berupa tingkah laris dan sanggup saling mempengaruhi. Oleh lantaran itu, ada juga yang menyebutkan bahwa sosiologi sanggup diartikan secara luas sebagai studi wacana interaksi – interaksi dengan tipe – tipenya yang timbul dari kontak antar individu – individu. Kelanjutan interaksi sosial terjadi antar kekerabatan sosial yang kesannya membentuk suatu kelompok sosial. Dan kelompok – kelompok sosial ini merupakan bab yang aktif dari kelompok – kelompok sosialnya.

28. Albion Woodburry Small, mengemukakan pengertian sosiologi sebagai kepentingan sosial yang menyatakan bahwa kepentingan berada di tangan insan langsung maupun kelompok dan sanggup dikategorikan ke dalam masalah-masalah ibarat kesehatan, kekayaan, pengetahuan, keindahan, kebenaran dan sebagainya. Masyarakat dianggap sebagai hasil acara insan untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya.

29. Malcolm Waters, menyampaikan bahwa sosiologi yaitu suatu disiplin akademik yang mapan, lantaran dua hal yaitu tradisi teori yang luas dan perjuangan keras metodologinya. Hal ini menawarkan bahwa sosiologi mempunyai konotasi yang sangat luas.

30. L. Laeyendecker, menyampaikan bahwa sosiologi yaitu pedoman sistematis wacana kehidupan bersama manusia, dan merupakan tanda-tanda sosial. Sosiologi bukan saja berkaitan dengan gagasan-gagasan, nilai-nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat, tetapi juga struktur ekonomi dan sosial, pembagian kekuasaan dan stratifikasi sosial. Sifat dan isi sosiologi sangat mencerminkan sifat masyarakat dari ilmu itu dipelajari.

Apabila sosiologi ditelaah dari sudut sifat hakikatnya, maka akan dijumpai beberapa petunjuk yang akan sanggup membantu untuk menetapkan ilmu pengetahuan macam apakah sosiologi itu. sifat-sifat hakikatnya yaitu sebagai berikut.
1. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif tetapi merupakan disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi remaja ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (applied science).
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang aneh dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.

Sebagai kesimpulan sosiologi yaitu ilmu sosial yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris, serta bersifat umum.


Download di Sini

Baca Juga
1. Konsep-Konsep Sosiologis sebagai Alat Analisa
2. Manfaat Penelitian Sosiologis Bagi Pembangunan
3. Metode-Metode dalam Sosiologi
4. Perkembangan Sosiologi di Indonesia
5. Pokok Bahasan Sosiologi
6. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi

Materi Sosiologi yang Berkaitan
1. Sosiologi Kelas X Bab 1 (Kun Maryati, KTSP)
2. Sosiologi Kelas X Bab 1 (Kun Maryati, Kurikulum 2013)  

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Sosiologi, Sifat Hakikatnya Berdasarkan Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel