Difusi

Difusi yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas daerah di mana kebudayaan itu timbul (Soekanto, 1993:150). Dalam proses difusi ini bersahabat kaitannya dengan konsep penemuan (pembaharuan).

Menurut Everett M. Rogers dalam karyanya Diffusion of Innovation (1993), cepat tidaknya suatu proses difusi sangat bersahabat hubungannya dengan empat elemen pokok, yaitu (a) sifat inovasi; (b) komunikasi dengan susukan tertentu; (c) waktu yang tersedia; (d) sistem sosial warga masyarakat.
a. Sifat inovasi
Maksud dari suatu kebudayaan yang dianggap gres itu, apakah benar-benar mempunyai tingkat keunggulan yang sanggup diandalkan? Apakah kebudayaan yang dianggap gres itu sanggup dipelajari oleh mereka? Semuanya itu mempertanyakan baik dari sisi kemampuan akseptor budaya baru, tingkat kecanggihan, akomodasi untuk dipelajari, dan sebagainya.

b. Komunikasi dengan susukan tertentu
Sebagai contoh, suatu penemuan budaya akan cepat berdifusi (menyebar) kalau melalui saluran-saluran yang mempunyai kesamaan-kesamaan antara penyebar pembaharu dengan sasaran masyarakatnya.

Baik itu dalam bahasa, budaya, kepercayaan, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.

c. Tentang waktu
Hal ini berkaitan dengan kecepatan akseptor dalam memahami difusi pembaharu itu sendiri maupun kepekaan seseorang terhadap inovasi. Artinya, walaupun akseptor cukup usang dihimbau mengikuti difusi inovasi, tetapi alasannya yaitu ia tidak peka terhadap kebutuhan yang bersifat gres maka pembaharuan hampir tidak ada artinya.

d. Tentang sistem sosial warga masyarakat
Maksudnya yaitu menunjang tidaknya terhadap pembaharuan. Biasanya, kelompok masyarakat elit, dan terdidik lebih cepat dalam menyikapi pembaharuan budaya. Sebaliknya, dalam masyarakat tradisional dan kurang terdidik cenderung lebih lambat dalam mendapatkan pembaharuan budaya (Rogers, 1983).


Download di Sini

Belum ada Komentar untuk "Difusi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel