Protagoras. Fatwa Perihal Pengenalan

Dalam buku yang berjudul Aletheia (“Kebenaran”) terdapat tuturan Protagoras yang terkenal, yang disimpan dalam kumpulan H. Diels sebagai fragmen 1: “Manusia yakni ukuran untuk segala-galanya: untuk hal-hal yang ada sehingga mereka ada dan untuk hal-hal yang tidak ada sehingga mereka tidak ada”. Pendirian ini boleh disebut relativisme, artinya kebenaran dianggap tergantung pada manusia. Manusialah yang memilih benar tidaknya, bahkan ada tidaknya. Di sini sanggup dipersoalkan bagaimana kita mesti mengerti kata “manusia” itu. Yang dimaksudkan Protagoras, insan perorangan atau kah insan sebagai umat manusia?
Apakah kebenaran tergantung pada Anda dan pada saya, sehingga kita memiliki kebenaran sendiri-sendiri? Atau kah kebenaran tergantung pada kita bersama-sama, sehingga kebenaran itu sama untuk semua manusia, biarpun tidak memiliki arti terlepas dari manusia? Tidak sanggup disangsikan bahwa Plato mengartikan perkataan Protagoras tadi mengenai insan perorangan. Itu terang alasannya yakni referensi yang diberikannya untuk pertanda pendapat Protagoras. Contohnya sebagai berikut. Angin yang sama dirasai panas oleh satu orang (yaitu orang sehat) dan dirasai hambar oleh orang lain (yang dalam keadaan sakit/demam). Mereka kedua-duanya benar! Dan tidak ada alasan yang menuntut bahwa kita membatasi pendapat Protagoras ini atas pengenalan inderawi saja. Oleh karenanya, kebenaran seluruhnya harus dianggap relatif terhadap insan bersangkutan. Semua pendapat sama benar, biarpun sama sekali bertentangan satu sama lain. Tetapi, jikalau demikian, pendapat Protagoras sendiri tidak merupakan kekecualian. Karena, sebagaimana disimpulkan oleh Plato*, secara konsekuen pendapat Protagoras hanya benar untuk beliau sendiri saja dan mungkin sekali bagi orang lain kebalikannya yang benar.

Download di Sini


Baca Juga

Sumber.

Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. Yogyakarta

Baca Juga
1. Protagoras. Biografi dan Karya
2. Protagoras. Ajaran wacana Negara 
3. Protagoras. Seni Berdebat
4. Protagoras. Ajaran wacana Dewa-Dewa

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Protagoras. Fatwa Perihal Pengenalan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel