Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Konkret

Tahap ini berada pada rentang umur 7-11 tahun. Tahap ini oleh Piaget ditandai dengan perkembangan sistem anutan yang didasarkan pada aturan-aturan logis. Pada tahap ini, anak sudah bisa menyebarkan operasi logisnya. Proses-proses penting selama tahapan ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengurutan
Pengurutan ialah kemampuan untuk mengurutkan objek berdasarkan ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Sebagai contoh, anak diberi benda yang berbeda ukuran. Ia sanggup mengurutkannya dari ukuran paling besar ke benda terkecil.

b. Klasifikasi
Klasifikasi ialah kemampuan memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda berdasarkan tampilan, ukuran, atau karakteristik lainnya. Klasifikasi juga termasuk gagasan bahwa serangkaian benda sanggup menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi mempunyai keterbatasan logika berupa animisme, yakni anggapan (pemikiran) bahwa semua benda hidup dan mempunyai perasaan. Contohnya, anak sudah mengetahui bentuk kubus, bola, dan silinder. Ia hendak menyusun tiga benda tersebut dalam suatu rangkaian, tetapi bolanya kurang satu. Maka, si anak mencari suatu benda berbentuk lingkaran untuk dimasukkan ke dalam rangkaian.

c. Decentering
Decentering ialah kemampuan anak dalam mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan biar bisa memecahkannya. Contohnya, anak tidak akan lagi menganggap gelas A lebih lebar dari gelas B. Ia sudah bisa menyampaikan bahwa gelas A sanggup lebih banyak menampung air daripada gelas B. sebab, gelas A lebih lebar dan tinggi dibanding gelas B.

d. Reversibility
Reversibility ialah kemampuan anak untuk memahami bahwa suatu jumlah atau benda sanggup diubah sekaligus sanggup dikembangkan pada keadaan semula. Contohnya, tanah lempung berbentuk lingkaran sanggup diubah menjadi bentuk kubus, tetapi bisa dikembalikan ke bentuk bola ibarat semula. Atau, anak mengetahui bahwa bilangan 4 jikalau ditambah 4 sama dengan 8. Untuk mengembalikan ke jumlah sebelumnya, ia akan mengurangi angka 8 dengan 4.


e. Konservasi
Konservasi ialah kemampuan memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda tidak berafiliasi dengan pengaturan atau tampilan. Sebagai contoh, anak diberi dua gelas seukuran dan berisi air sama banyak. Bila air di gelas pertama dituang ke dalam ember, ia akan tahu bahwa air di dalam bejana sama banyaknya dengan air pada gelas kedua.

f. Penghilangan sifat egosentrisme
Penghilangan sifat egosentrisme ialah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, bahkan dikala orang tersebut berpikir dengan cara yang salah. Contohnya, Lala menyimpan boneka di dalam kotak, kemudian meninggalkan kamar. Kemudian, Baim masuk ke kamar Lala dan memindahkan boneka itu ke dalam laci. Beberapa menit kemudian, Lala kembali ke kamarnya. Edi sebagai anak dalam tahap operasi faktual akan menyampaikan bahwa Lala akan menganggap boneka itu ada di dalam kotak. Padahal, Edi mengetahui bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Baim.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Jean Piaget. Biografi Psikolog
2. Jean Piaget. Teori Perkembangan Kognitif
3. Jean Piaget. Perkembangan Kognitif
4. Jean Piaget. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif
5. Jean Piaget. Tahap Pemikiran Pra-Operasional
6. Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Formal
7. Empirisme, Rasionalisme, dan Teori Jean Piaget
8. Jean Piaget. Perkembangan Intelektual
9. Jean Piaget. Tingkat Perkembangan Intelektual
10. Jean Piaget. Faktor-faktor yang Menunjang Perkembangan Intelektual
11. Jean Piaget. Pengetahuan Fisik, Logika-Matematika, dan Sosial

Belum ada Komentar untuk "Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Konkret"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel