Thomas Aquinas. Aturan Kodrat Dan Aturan Abadi
Bagi orang beriman, aturan kodrat itu lebih dari sekedar nasihat untuk semakin menyebarkan dan menyempurnakan diri. Hidup sesuai dengan kodrat, berdasarkan Thomas Aquinas, merupakan sebuah kewajiban lantaran yang menghendakinya yaitu Tuhan. Hukum kodrat yaitu aturan yang berasal dari Allah.
Menaati aturan kodrat berarti taat kepada Allah dan tidak menaatinya berarti tidak taat kepada Allah. Melebihi budpekerti Aristoteles* yang tertutup bagi dimensi transenden, budpekerti aturan kodrat menunjuk kepada Tuhan. Tuhanlah yang menuntut semoga insan hidup sesuai dengan kodratnya; kehidupan sesuai dengan kodrat merupakan Kewajiban bagi manusia. Manusia wajib menaati aturan kodrat.
Karena itu, Thomas memahami apa yang tidak diperhatikan Aristoteles*, bahwa moralitas itu bukan hanya problem budi (dalam arti: orang bijaksana hidup sesuai identitasnya), melainkan problem kewajiban. Paham kewajiban yang dalam budpekerti Aristoteles* tidak mempunyai daerah menjadi kata kunci dalam budpekerti mulai dengan Thomas Aquinas.
Mengapa aturan kodrat dianggap mengungkapkan kehendak Allah? Itulah yang seharusnya kita lihat.
Sebagai orang beriman, Thomas percaya sepenuhnya dan alam semesta merupakan ciptaan Allah. Itu berarti bahwa insan dan alam semesta seluruhnya, dengan segala hal-ihwal dan segi-seginya, berada karena, bahkan hanya karena, Allah menghendakinya demikian. Karena itu, kodrat insan dan kodrat segala makhluk mencerminkan budi Tuhan. Manusia itu insan dan mempunyai ciri-cirinya sebagai insan lantaran Allah memilih demikian. Kalau Allah mau, insan sanggup menjadi makhluk dengan dua hidung dan tanpa hidup vegetatif. Bahwa ia rohani dan mempunyai hidup vegetatif menerangkan bahwa Allahlah yang “merencanakannya” demikian. Tak ada realitas apa pun, juga di luar manusia, kecuali lantaran dikehendaki oleh Allah.
Kodrat tidak hanya bicara wacana kita, melainkan juga wacana budi Allah. Dengan memandang kodrat, kita mengetahui apa yang dikehendaki Allah. Kalau Allah menawarkan kodrat menyerupai itu kepada kita, Allah juga menghendaki semoga kita hidup sesuai dengannya.
Kebijaksanaan Allah Pencipta itu oleh Thomas, mengikuti Cicero, disebut Hukum Abadi. Hukum awet itu identik dengan Tuhan. Dalam Tuhan tidak ada bagian-bagiannya, tetapi insan harus menyebut Tuhan dengan banyak nama dan paham untuk mengungkapkan kekayaan kodrati Ilahi yang tak terhingga itu. salah satu paham itu yaitu “hukum abadi”. Sebagai sumber aturan kodrat, Tuhan disebut aturan abadi.
Hukum kodrat mengungkapkan dan mencerminkan aturan abadi, ya budi Ilahi. Dengan menaati aturan kodrat, kita sekaligus menaati aturan abadi, jadi kita taat kepada budi Ilahi. Itulah sebabnya hidup sesuai dengan kodrat bukan sekedar perbuatan yang bijaksana, melainkan Wajib. Wajib lantaran Allah menghendakinya.
Etika Thomas Aquinas sekaligus bersifat Eudemonistik dan Teonom. Eudemonistik lantaran dengan hidup berdasarkan aturan kodrat kita sanggup semakin bahagia; dan teonom lantaran kita sekaligus taat kepada aturan abadi, aturan Allah (teo-nom-hukum (berpatokan) Ilahi). Di satu pihak, segi teonom menawarkan lebih banyak bobot dan keseriusan kepada kesadaran moral manusia. Di lain pihak, moralitas bukan suatu sistem norma yang entah lantaran apa diletakan pada pundak manusia, melainkan mempunyai rasionalitas internal tinggi lantaran membawa kita ke tujuan kita dan dengan demikian meningkatkan kebahagiaan kita.
Sumber
Suseno, Franz Magnis. 1996. 13 Tokoh Etika; Sejak Zaman Yunani Sampai Abad Ke-19. Kanisius. Jogjakarta
Download
Baca Juga
1. Thomas Aquinas
2. Thomas Aquinas (1225-1274)
3. Aliran Filsafat. Thomisme
4. Thomas Aquinas. Tujuan Terakhir Manusia: Pandangan yang Membahagiakan
5. Thomas Aquinas. Rahmat
6. Thomas Aquinas. Kehendak Bebas Manusia
7. Thomas Aquinas. Hukum Kodrat
8. Thomas Aquinas. Suara Hati
Menaati aturan kodrat berarti taat kepada Allah dan tidak menaatinya berarti tidak taat kepada Allah. Melebihi budpekerti Aristoteles* yang tertutup bagi dimensi transenden, budpekerti aturan kodrat menunjuk kepada Tuhan. Tuhanlah yang menuntut semoga insan hidup sesuai dengan kodratnya; kehidupan sesuai dengan kodrat merupakan Kewajiban bagi manusia. Manusia wajib menaati aturan kodrat.
Mengapa aturan kodrat dianggap mengungkapkan kehendak Allah? Itulah yang seharusnya kita lihat.
Sebagai orang beriman, Thomas percaya sepenuhnya dan alam semesta merupakan ciptaan Allah. Itu berarti bahwa insan dan alam semesta seluruhnya, dengan segala hal-ihwal dan segi-seginya, berada karena, bahkan hanya karena, Allah menghendakinya demikian. Karena itu, kodrat insan dan kodrat segala makhluk mencerminkan budi Tuhan. Manusia itu insan dan mempunyai ciri-cirinya sebagai insan lantaran Allah memilih demikian. Kalau Allah mau, insan sanggup menjadi makhluk dengan dua hidung dan tanpa hidup vegetatif. Bahwa ia rohani dan mempunyai hidup vegetatif menerangkan bahwa Allahlah yang “merencanakannya” demikian. Tak ada realitas apa pun, juga di luar manusia, kecuali lantaran dikehendaki oleh Allah.
Kodrat tidak hanya bicara wacana kita, melainkan juga wacana budi Allah. Dengan memandang kodrat, kita mengetahui apa yang dikehendaki Allah. Kalau Allah menawarkan kodrat menyerupai itu kepada kita, Allah juga menghendaki semoga kita hidup sesuai dengannya.
Kebijaksanaan Allah Pencipta itu oleh Thomas, mengikuti Cicero, disebut Hukum Abadi. Hukum awet itu identik dengan Tuhan. Dalam Tuhan tidak ada bagian-bagiannya, tetapi insan harus menyebut Tuhan dengan banyak nama dan paham untuk mengungkapkan kekayaan kodrati Ilahi yang tak terhingga itu. salah satu paham itu yaitu “hukum abadi”. Sebagai sumber aturan kodrat, Tuhan disebut aturan abadi.
Hukum kodrat mengungkapkan dan mencerminkan aturan abadi, ya budi Ilahi. Dengan menaati aturan kodrat, kita sekaligus menaati aturan abadi, jadi kita taat kepada budi Ilahi. Itulah sebabnya hidup sesuai dengan kodrat bukan sekedar perbuatan yang bijaksana, melainkan Wajib. Wajib lantaran Allah menghendakinya.
Etika Thomas Aquinas sekaligus bersifat Eudemonistik dan Teonom. Eudemonistik lantaran dengan hidup berdasarkan aturan kodrat kita sanggup semakin bahagia; dan teonom lantaran kita sekaligus taat kepada aturan abadi, aturan Allah (teo-nom-hukum (berpatokan) Ilahi). Di satu pihak, segi teonom menawarkan lebih banyak bobot dan keseriusan kepada kesadaran moral manusia. Di lain pihak, moralitas bukan suatu sistem norma yang entah lantaran apa diletakan pada pundak manusia, melainkan mempunyai rasionalitas internal tinggi lantaran membawa kita ke tujuan kita dan dengan demikian meningkatkan kebahagiaan kita.
Sumber
Suseno, Franz Magnis. 1996. 13 Tokoh Etika; Sejak Zaman Yunani Sampai Abad Ke-19. Kanisius. Jogjakarta
Download
Baca Juga
1. Thomas Aquinas
2. Thomas Aquinas (1225-1274)
3. Aliran Filsafat. Thomisme
4. Thomas Aquinas. Tujuan Terakhir Manusia: Pandangan yang Membahagiakan
5. Thomas Aquinas. Rahmat
6. Thomas Aquinas. Kehendak Bebas Manusia
7. Thomas Aquinas. Hukum Kodrat
8. Thomas Aquinas. Suara Hati
Belum ada Komentar untuk "Thomas Aquinas. Aturan Kodrat Dan Aturan Abadi"
Posting Komentar