Kerukunan Intern Umat Beragama Dalam Islam

Kerukunan Intern Umat Beragama



Sikap hidup dan eksklusif seorang muslim ialah manifestasi dan imannya. Oleh alasannya ialah itu, seseorang yang benar-benar diberiman kepada Allah serta melaksanakan segala perintah-Nya sudah barang tentu pribadinya akan dthiasi dengan cahaya iman, laris perbuatan dan tata hidupnya sangat baik (terpuji).

Salah satu ciri orang diberiman ialah adanya rasa kasih akung sesama hamba Allah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:

“Tidak diberiman seorang di antara engkau sehingga ia menyayangi saudaranya sebagaimana ia menyayangi diri sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Menurut keterangan hadis tadi, kasih akung sesama hamba Allah atau lebih tegasnya sesama muslim ialah ukuran iman. melaluiataubersamaini demikian sanggup dikatakan bahwa penyakit yang sangat berbahaya dalam kebidupn bermasyarakat ialah bilangnya rasa kasih akung dan persaudaraan. Itulah salah satu alasannya ialah diangkatnya para utusan Allah dan itu pulalah alasannya ialah pentingnya insan beragama.

Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., ialah pesan tersirat bagi orang-orang yang berada dalam kesesatan, sebagaimana sabda Rasulullah.

“Agama ialah nasihat.” (HR. Muslim)

Islam mempersembahkan pesan tersirat kepada umatnya bahwa sesungguhnya kehidupan dunia spesialuntuklah sementara dan ialah permainan yang memperdayakan, sebagaimana tertera dalam firman Allah swt.:

“Kehidupan dunia itu tidak lain spesialuntuklah kesenangan yang memperdayakan.”
(QS. Au Imran: 185)

Berdasarkan ayat di atas Islam memerintahkan umatnya untuk menj alani kehidupan dunia mi dengan cara-cara terpuji yaitu dengan tolong-menolong sesama muslim. Rita menyadari bahwa tidak sedikit saudara kita yang dalam hidupnya sangat menghajatkan pertolongan, yaitu mereka yang termasuk golongan para fuqaha dan masakin. Itulah sebabnya dalam Islam terdapat perintah berzakat serta ajuan bersedekah. Perintah tersebut ialah dasar dan kerukunan dalam intern umat beragama.

Perintah zakat dan ajuan beramal ialah bukti Islam tidak menghendaki kemelaratan dan kemiskinan. Islam menghendaki kebahagiaan hidup yang merata sehingga berdasarkan Islam di dalam harta yang dimiliki si kaya tolong-menolong terdapat hak si miskin.

Sekiranya kesadaran akan hakikat dan tujuan hidup sudah terperinci dalam hati tiap eksklusif muslim, maka tidak ada keberatan bagi si kaya memmenolong si miskin dan tidak keberatan menyerahkan tenaganya untuk memmenolong pekerjaan si kaya. melaluiataubersamaini demikian terdapat kehidupan yang harmonis, tenggang-rasa, sehingga terciptalah suatu masyarakat yang kondusif dan tenang atas dasar kasih akung sesamanya. Kasih akung sesama muslim yang didasarkan atas persamaan keyakinan dan iman, bukan alasannya ialah keturunan, kebangsaan, ataupun harta dan kedudukan. melaluiataubersamaini demikian santunan dan menolongan yang didiberikan terhadap sesama muslim semata-mata lantaran mengharapkan rida Allah.

Kerukunan intern umat beragama sudah dilakukan semenjak zaman Rasulullah. sepertiyang ditegaskan dalam firman Allah swt.:

“Muhammad itu ialah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan beliau ialah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih akung sesama mereka; engkau lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, gejala mereka tampak pada muka mereka dan bekas sujud.” (QS. Al-Fath: 29)

Jadi, terang bahwa program melaksanakan kerukunan terhadap seagama yang dipraktikkan oleh Rasulullah dan para teman bersahabat serta orang mukmin, yaitu berkasih akung sesame muslim, senada dalam berpikir, seirama dalam melangkah untuk mencari karunia dan keridaan-Nya.

Sering kita menyaksikan kemunduran Islam lantaran umatnya tidak berani menegakkan kebenaran dan tidak tegas terhadap orang kafir. Orang Islam justru mempertajam perselisihan paham antarsesama muslim yang bersifat khilafiyah dan ibadah sunah, sementara yang durhaka terhadap Allah dibiarkan begitu saja. Padahal yang terpenting dan termulia di sisi Allah ialah kualitas ketakwaannya.

Perhatikan firman Allah swt.:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami membuat engkau dari seorang pria dan seorang wanita dan mengakibatkan engkau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya engkau saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara engkau di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara engkau. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Ai-Hujurat: 13)
Sumber Pustaka: Bumi Aksara

Belum ada Komentar untuk "Kerukunan Intern Umat Beragama Dalam Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel