Tips Cara Dan Budaya Untuk Menciptakan Tim Yang Tangguh

Semua budaya ini harus dipahami dan dipadukan, jikalau organisasi atau tim ingin bekerja efektif maupun ingin membentuk tim yang tangguh tentunya. Di bawah ini dijelaskan 8 budaya untuk membentuk tim yang tangguh, yaitu sebagai diberikut:

Teknik Membentuk Tim yang Tangguh

a. Visi dan misi Satukan visi dan misi yang ingin dicapai yang melibatkan orang-orang yang tergabung dalam tim tersebut, sehingga arah gerak tim menjadi lebih terarah ke satu tujuan, lebih serius, dan lebih cepat mencapai samasukan.

b. Saling percaya (trust) Ciptakan budaya saling percaya antaranggota tim, sehingga tidak menimbulkan kesan curiga yang sanggup melemahkan dan merusak kolaborasi yang sedang atau sudah terbina.

c. Empati Ciptakan budaya sanggup menempatkan diri pada posisi orang lain, sehingga anggota tim sanggup mencicipi kesusahan dan hal lainnya yang sedang dialami anggota tim yang lainnya. Berempati akan lebih menguatkan kolaborasi yang ada.

d. Menghormati setiap individu Pada dasarnya setiap orang ingin dihormati. Bila di dalam sebuah tim sudah diterapkan budaya saling menghormati antar individu, ukiran antaranggota tim sanggup diminimalkan.

e. Berpikir aktual Berpikir aktual akan mempeenteng beban dan menguatkan tekad. Dalam masa-masa kritis dan krusial sebuah tim, berpikir aktual yaitu salah satu obat penawar yang terpenting.

f. Kerja sama Untuk sanggup bekerja sama dengan baik diharapkan unsur memdiberi dan mendapatkan dari sesama anggota tim yang "seimbang" sehingga pihak-pihak yang terkait merasa mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan, yang pada kesannya akan memperkuat ikatan tim menjadi lebih tangguh. 

g. Rela berkorban Rela berkorban memang sesuatu yang tidak mengenakkan buat siapa saja. Tetapi dengan mempunyai perilaku rela berkorban, diharapkan ketidaknyamanan yang dirasakan anggota tim akan menjelma hal yang aktual sehinga tidak menimbulkan kekisruhan gres di dalam tim.

h. Suka tantangan dan hal gres Tim yang menyukai tantangan dan hal gres akan tampak lebih dinamis dan aktif serta lebih produktif. 

iasanya tim dengan budaya ini akan lebih solid kerja samanya dan tangguh menghadapi banyak sekali hal. Setiap budaya mempunyai aksara atau ciri-ciri tertentu. Misalnya budaya masyarakat pedesaan di Indonesia mempunyai karakteristik ibarat mengutamakan kehidupan kelompok, masih bersifat tradisional, lebih usang dalam mengikuti keadaan dengan sesuatu yang baru, serta animisme dan dinamisme yang masih sangat kuat. 

Sementara budaya masyarakat perkotaan mempunyai karakteristik yang sedikit tidak sama, contohnya lebih individualistis, mudah mendapatkan hal-hal yang baru, modern, dan lebih suka dengan sesuatu yang praktis. 

melaluiataubersamaini demikian secara umum daerah-daerah pedesaan di Indonesia mempunyai aksara budaya yang hampir sama, begitu juga sebaliknya dengan daerah-daerah perkotaan. Budaya dalam sebuah organisasi atau tim, juga mempunyai ciri-ciri atau karaktersitik tertentu.

Daftar Pustaka: Erlangga

Bagikan Artikel ini