John Dewey. Perihal Pengalaman Dan Pikiran
Pengalaman (experience) yakni salah satu kata kunci dalam filsafat instrumentalisme. Filsafat Dewey yakni “mengenai” (about) dan “untuk” (for) pengalaman sehari-hari. Pengalaman yakni keseluruhan drama insan dan meliputi segala proses “saling memengaruhi” (take and give) antara organisme yang hidup dalam lingkungan sosial dan fisik. Dewey menolak orang yang mencoba menganggap rendah pengalaman insan atau menolak untuk percaya bahwa seseorang telah berbuat demikian. Dewey menyampaikan bahwa pengalaman bukannya suatu tabir yang menutupi insan sehingga tidak melihat alam; pengalaman yakni satu-satunya jalan bagi insan untuk memasuki rahasia-rahasia alam.
Dunia yang ada kini ini, yakni dunia laki-laki dan perempuan dunia sawah dan pabrik, dunia tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, dunia kita yang hirup pikuk dan bangsa-bangsa yang berjuang, yakni dunia pengalaman kita. Kita harus berusaha memakainya dan kemudian berusaha membentuk suatu masyarakat di mana setiap orang sanggup hidup dalam kemerdekaan dan kecerdasan.
Dalam perjalanan pengalaman seseorang, pikiran selalu muncul untuk memperlihatkan arti dari sejumlah situasi-situasi yang terganggu oleh pekerjaan di luar hipotesis atau membimbing kepada perbuatan yang akan dilakukan. Kegunaan kerja pikiran, kata Dewey, tidak lain hanya merupakan cara untuk jalan untuk melayani kehidupan. Makanya, ia dengan kerasnya menuntut untuk menggunakan metode ilmu alam (scientific method) bagi semua lapangan pikiran, terutama dalam menilai problem adab (etika), estetika, politik dan lain-lain. Dengan demikian, cara evaluasi sanggup berubah dan sanggup diubahsuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan hidup.
Menurut Dewey, yang dimaksud dengan scientific method ialah cara yang digunakan oleh seseorang sehingga sanggup melampaui segi anutan semata-mata pada segi amalan. Dengan demikian, suatu pikiran sanggup diajukan sebagai pemecahan suatu kesulitan (to solve problematic institution), dan jika berhasil maka pikiran itu benar.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Baca Juga
1. John Dewey. Biografi dan Karya
2. John Dewey. Pendidikan Progresif
3. Aliran Filsafat. Pragmatisme
Dunia yang ada kini ini, yakni dunia laki-laki dan perempuan dunia sawah dan pabrik, dunia tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, dunia kita yang hirup pikuk dan bangsa-bangsa yang berjuang, yakni dunia pengalaman kita. Kita harus berusaha memakainya dan kemudian berusaha membentuk suatu masyarakat di mana setiap orang sanggup hidup dalam kemerdekaan dan kecerdasan.
Dalam perjalanan pengalaman seseorang, pikiran selalu muncul untuk memperlihatkan arti dari sejumlah situasi-situasi yang terganggu oleh pekerjaan di luar hipotesis atau membimbing kepada perbuatan yang akan dilakukan. Kegunaan kerja pikiran, kata Dewey, tidak lain hanya merupakan cara untuk jalan untuk melayani kehidupan. Makanya, ia dengan kerasnya menuntut untuk menggunakan metode ilmu alam (scientific method) bagi semua lapangan pikiran, terutama dalam menilai problem adab (etika), estetika, politik dan lain-lain. Dengan demikian, cara evaluasi sanggup berubah dan sanggup diubahsuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan hidup.
Menurut Dewey, yang dimaksud dengan scientific method ialah cara yang digunakan oleh seseorang sehingga sanggup melampaui segi anutan semata-mata pada segi amalan. Dengan demikian, suatu pikiran sanggup diajukan sebagai pemecahan suatu kesulitan (to solve problematic institution), dan jika berhasil maka pikiran itu benar.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Baca Juga
1. John Dewey. Biografi dan Karya
2. John Dewey. Pendidikan Progresif
3. Aliran Filsafat. Pragmatisme
Belum ada Komentar untuk "John Dewey. Perihal Pengalaman Dan Pikiran"
Posting Komentar