Pengertian Dan Jenis Sungai
Pengertian Sungai yaitu sistem jaenteng air yang terbentuk secara alami di permukaan bumi yang membentuk suatu contoh aliran. Sumber air sungai berasal dari air hujan, air tanah, dan gletser. Ada beberapa istilah yang terkait dengan sungai, yaitu sebagai diberikut.
- Alur sungai yaitu potongan cekungan sungai yang dialiri air dimulai dari hulu hingga hilir. Alur sungai tersebut bisa meliputi air bisa tidak. Pada demam isu hujan, alur sungai selalu meliputi air, tetapi pada demam isu kemarau alur sungai mungkin menjadi kering. contohnya yaitu sungai-sungai di wilayah NTT.
- Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu wilayah tangkapan air hujan yang berfungsi menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan ke dalam suatu sistem jaenteng sungai.
- Hulu sungai yaitu potongan tertinggi dari alur sungai dan ialah awal sumber air yang masuk ke sungai.
- Hilir sungai yaitu potongan alur sungai yang terendah dan paling akrab dengan muara sungai.
- Regim sungai yaitu perbedaan batas maksimum air sungai pada demam isu hujan dan batas minimum air sungai pada demam isu kemarau.
- Debit air sungai yaitu jumlah air yang mengalir pada suatu lokasi tertentu di sebuah sungai per satuan waktu (m3/detik).
- Muara sungai yaitu lokasi terakhir air sungai mengalir ke maritim atau ke danau atau ke sungai lain.
- Gradien sungai yaitu penampang memanjang sungai yang mengatakan perbedaan kemienteng antara titik terendah (muara) dengan titik tertinggi sebuah sungai (hulu).
- Profil sungai yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jarak dan permukaan dasar sungai yang diukur sepanjang sungai, dimulai dari muara hingga ke hulu sungai. Penampang melintang sungai di hulu biasanya berbentuk V cembung, sedangkan potongan pertengahan mempunyai penampang V lurus dan penampang muara berbentuk V cekung.
Jenis-jenis Sungai
Jenis-jenis sungai menurut penggolongan, yaitu sebagai diberikut:
A. Berdasarkan sumber airnya
Jenis sungai menurut sumber airnya terdiri atas sebagai diberikut:
- Sungai hujan, yaitu sungai yang memperoleh sumber air dari hujan. Besarnya debit air pada sungai sangat tergantung dari banyaknya hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Oleh lantaran itu, pada demam isu hujan sungai tersebut debitnya besar, bahkan kemungkinan bisa menjadikan banjir, sedangkan pada demam isu kemarau debitnya kecil atau bahkan mungkin tidak berair.Pada umumnya sungai-sungai di Indonesia mempunyai sumber air dari hujan, ibarat sungai Citarum, sungai Berantas, Bengawan Solo, dan sebagainya. Sungai yang banyak mengalami kekeenteng pada demam isu kemarau terdapat di wilayah NTT, ibarat sungai Muke, sungai Temanu, dan sebagainya.
- Sungai Gletser, yakni sungai yang sumber airnya berasal dari gletser. Seperti diketahui bahwa gletser terjadi lantaran adanya butir-butir es dan salju yang jatuh ke permukaan bumi kemudian membeku. Gletser, kemudian bergerak ke tempat yang lebih rendah. Pada daerah-daerah tertentu gletser ini kemudian mencair dan airnya mengalir ke sungai. Sungai gletser banyak terdapat di daerah-daerah yang dipengaruhi iklim kutub, sedang, dan pepegununganan tinggi yang bersalju. misal sungai gletser di kawasan kutub yaitu sungai Torne di Swedia, sungai OB di dataran Sidiberia (Rusia), sedangkan sungai gletser di pepegununganan tinggi terdapat di hulu sungai Gangga di pepegununganan Himalaya, India.
- Sungai campuran, yakni sungai yang airnya bercampur antara air hujan dan gletser. Debit air sungai di samping dipengaruhi besarnya air hujan di suatu wilayah, juga dipengaruhi oleh gletser yang mencair di wilayah pepegununganan. misal sungai adonan yaitu sungai Memberamo dan sungai Baliem di provinsi Papua.
- Sungai air tanah, yakni sungai yang airnya berasal dari air tanah. Debit air sungai sangat dipengaruhi oleh mata air yang berasal dari lapisan kerikil pasir (akifer) dan celah-celah pepegununganan kerikil kapur atau patahan. Khusus di kawasan pepegununganan kapur, air yang masuk ke celah-celah kerikil kapur sanggup menjadikan sungai bawah tanah. misal sungai bawah tanah, yaitu di pantai Baron Gunung Kidul, Yogyakarta.
B. Berdasarkan intensitas alirannya
Jenis sungai menurut intensitas alirannya, terdiri atas sebagai diberikut:
- Sungai permguan, yakni sungai yang debit airnya besar dan mengalir sepanjang tahun. contohnya sungai Barito di Kalimantan Selatan, sungai Kapuas di Kalimantan Barat, dan sungai Musi di Sumatera S elatan.
- Sungai periodik, yakni sungai yang debit airnya besar pada demam isu hujan dan kecil pada demam isu kemarau. contohnya sungai Berantas di Jawa Timur dan sungai Jeneberang di Sulawesi Selatan.
- Sungai intermitten (episodik), yakni sungai yang spesialuntuk basah pada demam isu hujan dan kering pada demam isu kemarau. misal sungai Temguan dan sungai Muke di pulau Timor.
- Sungai ephemeral, yakni sungai yang spesialuntuk mengalir ketika terjadi hujan dan beberapa ketika sehabis hujan berhenti.
C. Berdasarkan Genetiknya
Jenis-jenis sungai menurut genetiknya atau arah alirannya terdiri atas sebagai diberikut:
- Sungai Konsekwen (K) yaitu sungai yang arah alirannya mengikuti kemienteng dari tempat tertinggi (pegunungan) hingga ke tempat terendah (danau atau laut). misal sungai Jeneberang di Sulawesi Selatan dan sungai Batanghari di Sumatera Barat dan Jambi.
- Sungai Subsekwen (S) yaitu sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekwen. misal sungai Tembesi di sungai Batanghari (Jambi).
- Sungai Obsekwen (0) yaitu sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah ajaran sungai konsekwen. Sungai tersebut bisa menjadi cabang dari sungai subsekwen. Hal ini terjadi lantaran adanya lipatan pada daratan tertentu dan lipatan tersebut terpotong oleh sungai konsekwen. misal kali Sapi di sungai Serayu Jawa Tengah.
- Sungai Resekwen (R) yaitu sungai yang tegak lurus terhadap sungai subsekwen namun arah alirannya searah dengan sungai konsekwen. misal sungai Batang Merangin yang mengalir ke sungai Tembesi (subsekwen) dan arah alirannya tegak lurus terhadap sungai Batanghari.
- Sungai Insekwen (I) yaitu sungai yang arah alirannya tidak beraturan, namun sungai induknya yaitu sungai konsekwen. Ketidakberaturan arah ajaran tersebut disebabkan adanya perbedaan batuan dan perbedaan kemienteng lereng yang sangat kecil. misal belum dewasa sungai Barito di Kalimantan Selatan, contoh alirannya mengikuti contoh dendritik.
D. Berdasarkan struktur batuan
Sungai menurut struktur batuan sanggup dibagi menjadi dua jenis:
- Sungai Anteseden, yaitu sungai yang kekuatan pengikisannya lebih cepat dibanding kekuatan pengangkatan batuan dari dalam bumi, sehingga arah alirannya tetap atau tidak terpengaruh oleh pengang-katan batuan. Proses abrasi yang terjadi sanggup mengimbangi bidang batuan yang terangkat.
- Sungai Superimposed, yaitu sungai yang terjadi lantaran proses abrasi sehingga bisa mengikis lapisan batuan yang ada di bawahnya. Jika lapisan batuan yang ada di bawahnya keras, maka lapisan ter-sebut sanggup mengubah arah sungai, akan tetapi jikalau lapisan batuan yang ada di bawahnya lemah, maka sungai sanggup menembusnya sehingga tidak mengubah arah sungai.
E. Berdasarkan kenampakan airnya
Jenis-jenis sungai menurut kenampakan airnya terdiri atas sebagai diberikut:
- Sungai Permukaan yaitu sungai yang ajaran airnya terlihat seluruhnya di permukaan bumi, sehingga seluruh ajaran air sungai bisa dilihat pribadi dengan mata. misal sungai Citarum, sungai Citandui, dan sebagainya.
- Sungai Bawah Tanah, yakni sungai yang seluruhnya atau sebagian alirannya terdapat di bawah tanah. Sungai ibarat ini biasanya terdapat di kawasan pepegununganan kapur. misal sungai Baron di pegunungan Kidul, Yogyakarta.
Daftar Pustaka: Bumi Aksara
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Dan Jenis Sungai"
Posting Komentar