Ibn Khaldun. Bagian-Bagian Bumi Daerah Peradaban Berdiri
PEMBICARAAN PENDAHULUAN YANG KEDUA
Ketahuilah, bahwa di dalam buku-buku para filosof (hukama') yang membicarakan keadaan dunia diterangkan, bahwa bumi ini bulat dan diselubungi elemen air. Bumi sanggup diumpamakan sebagai sebuah anggur yang terapung-apung di atas air. Air keluar menarik dari bagian-bagian bumi, lantaran Allah hendak membuat makhluk-makhluk hidup di atas bumi, serta memakmurkannya dengan insan yang dijadikan khalifah oleh Tuhan. Tetapi orang dihentikan menerka bahwa air itu ada "di sebelah bawah bumi"; sebab, "sebelah bawah" yang sewajarnya ialah di tengah-tengah bumi, tempat segala arah gaya berat menuju. Selanjutnya cuilan bumi yang lain, dan air, ialah "sebelah atas.
"Sedangkan bagian bumi yang tidak tertutup oleh air merupakan separuh dari dataran bumi, bentuknya bundar, dan dikitari oleh unsur air dari semua arahnya dalam bentuk bahari yang disebut dengan "Laut yang Mengitar." (ol-bohru ol-muhiith. Ar.).
Bagian bumi yang bebas dari air disediakan untuk peradaban, berisi lebih banyak padang pasir dan tanah kosong daripada daerah yang ditempati orang. Daerah kosong di bagian selatan bumi itu lebih luas daripada daerah kosong cuilan utara. Bagian-bagian yang ditempati orang sebagian besar terletak di sebelah utara dan mempunyai bentuk dataran yang cembung terletak di antara khatulistiwa dan lingkaran bumi, berbatas dengan formasi gunung yang memisahkan cuilan itu dengan samudera yang mengelilinginya. Gunung-gunung ini condong ke arah timur.
Bagian bumi yang bebas air ditaksir kira-kira meliputi separuh, atau kurang, dari dataran bumi seluruhnya, dan cuilan yang didiami insan kira-kira seperempat dari tanah kering bebas air. Bagian yang didiami oleh manusia dibagi menjadi tujuh daerah. Khatulistiwa yang melintang dari barat ke timur membelah bumi menjadi dua cuilan sepanjang lingkaran yang paling besar daripada bumi, sebagai juga garis-garis Zodiac dan Equanox ialah garis-garis membujur yang paling besar daripada bumi .
Keterangan wacana cuilan bum i yang didiami dan batas-batasnya ini, dan wacana kota-kota besar, kota-kota kecil, gunung, lautan, sungai, daerah sepi dan padang pasir, telah disebutkan oleh Ptolomeous dan sesudahnya, oleh penulis Buku wacana Roger (Book of Roger). Mereka telah membagi daerah-daerah ini menjadi tujuh bagian, yang mereka beri nama tujuh daerah iklim. Batas ketujuh daerah tersebut bersifat imajiner . Semuanya membentang dari timur ke barat. Namun daerah itu sama lebarnya, sedangkan panjangnya berbeda . Daerah iklim yang pertama lebih panjang daripada yang kedua, daerah yang ke dua lebih panjang dari yang ketiga, dan begitulah seterusnya. Dengan demikian, daerah ketujuh paling pendek. Hal ini ditentukan oleh bentuk lingkaran yang timbul akhir resapan air dari bola bumi. Bagi mereka, masing-masing daerah tersebut terbagi ke dalam sepuluh belahan, dari barat ke timur secara beruntun . Keterangan wacana kondisi umum dan peradaban diberikan untuk masing-masing belahan.
Para hebat ilmu bumi menyebutkan, Laut Tengah yang telah kita kenal itu meranting dari bahari yang mengitar di sebelah barat daerah keempat Dimulai dari teluk-teluk yang sempit, selebar 12 mil atau sekitar jarak antara Tangier dan Tarifa, yang disebut Jibraltar. Kemudian memanjang dan meluas ke timur hingga selebar 600 mil. Laut itu bermuara di final belahan keempat daerah iklim yang keempat, berjarak 1.160 farsakh dari tempat permulaannya. Di sana ia berbatas dengan pantai Syria. Di sebelah selatan ia berbatasan dengan pantai Magribi, yang dimulai dari Tangier di teluknya, kemudian Afriqia, kemudian Barqah, terus ke lskan dariyah. Di sebelah utara ia berbatasan dengan pantai Konstantinopel, kemudian Venesia, Roma, Prancis dan Spanyol, kemudian balik ke Tarifa di Jibraltar, berhadapan dengan Tangier. Laut Tengah juga disebut dengan Laut Roma, atau Laut Syria. Laut itu mempunyai banyak pulau. Ada yang besar dan berpenduduk, menyerupai Creta, Cyprus, Majorca, dan Sardinia.
Di selatan, kata mereka, ada dua bahari lain yang meranting dari Laut Tengah melewati dua teluk. Satu di antaranya berhadapan dengan Konstantinopel. Dimulai dari Laut Tengah melewati teluk teluk yang sempit, selebar lemparan lembing. Memanjang tiga laut, lalu sampai di Konstantinopel, kemudian meluas selebar 4 mil. Dilalui selama 3 hari perjalanan dengan berlari. Laut itu melebar di terusan ini sekitar 60 mil, yang dikenal dengan Jalan Konstantinopel. Melewati lisan selebar 6 mil, lalu mengalir ke Laut Hitam, dan dari sana bahari kembali ke arah timur, melewati tanah Herakliyah, dan berakhir di negeri Khazariyah 1.300 mil dari mulutnya. Sepanjang dua pesisirnya tinggal bangsa Rum, Turki, Burjan, dan Rusia.
Laut yang kedua yang meranting dari Laut Tengah ialah Teluk Venesia. Laut ini muncul dari negeri Romawi di puncak utara. Lalu, setelah hingga di Sant' Angelo (de' Lombardi), di sebelah barat, membelok ke negeri Venesia, dan berakhir di negeri Aquileia, 1.100 mil jaraknya dari tempat muncul semula. Di kanan-kirinya hidup bangsa Venesia, Romawi, dan bangsa-bangsa lainnya. Laut itu disebut dengan Selat Venece (Laut Adriatik). Dari bahari yang melingkar ini juga, kata mereka, dari sebelah timur, 13 derajat di sebelah selatan sedikit dari Equator, meranting sebuah bahari besar yang meluas membujur di selatan sedikit hingga berakhir di daerah iklim yang pertama. Di sana, bahari itu membujur ke barat hingga sampai di belahan kelima dari daerah yang pertama, ke negeri Abesinia, Negroes, dan Ba el-Mandeb yang berjarak 4000 farsakh dari permulaannya. Laut besar ini disebut Laut Cina, Laut India dan Laut Abesinia. Dan di sini, dari arah selatan, terdapat negeri Negro dan negeri Barbara yang disebut oleh lmruul Qasy di dalam puisinya. Dan "bangsa Barbar" yang tinggal di negeri ini bukanlah kabilah Magribi. Kemudian negeri Mogadisyu, Sufalah, dan tanah al-Waqwaq, dan oleh bangsa-bangsa lain, yang dilatarbelakangi oleh daerah-daerah yang sepi dan tandus. Diarah utara, tempat bermula, dibatasi oleh Cina, kemudian oleh India Barat dan Timur, selanjutnya oleh pantai Yaman yaitu, al-Ah qaf, Zabid dan kota-kota lainnya. Di tempat yang terakhir, puncaknya, dibatasi oleh negara Negro, dan setelah itu, Beja.
Dua bahari lain, kata mereka, meranting dari Laut India (al-bohr al-habasyi. Ar) tersebut. Satu di antaranya bercabang dari tempat Laut India berakhir, di Bab el-Mendeb. Laut ini mulai keluar menyempit, kemudian mengalir melebar ke arah utara, dan ke barat sedikit, hingga berakhir di al-Qulzum di belahan kelima dari daerah yang kedua. 1.400 mil jaraknya dari permulaannya mengalir. Laut ini disebut bahari al-Qulzum dan Laut Suez. Jarak antara Laut Suez (Laut Merah) di Seuz ke Fustat' ialah jarak tiga hari perjalanan. Laut Merah dibatasi oleh pantai Yaman, kemudian Hejaz dan Jeddah, kemudian, tempat ia berakhir, dibatasi oleh Midyan, Aila dan Faran. Di darat, ia dibatasi oleh pantai Mesir Atas, 'Aidzab, Suakin, dan Zayla', kemudian, dimulai oleh negeri Beja . Diakhiri oleh al Qulzum. Laut itu kemudian mencapai Laut Tengah di al-'Arisy. Jarak antara Laut Merah dengan Laut Tengah ialah enam hari perjalanan. Beberapa raja, baik zaman Islam maupun sebelum Islam, pernah ada yang berusaha untuk memotong tembus daerah pengantar kedua daerah (laut) tersebut' . Namun, perjuangan ini tidak berhasil.
Laut kedua yang merupakan cabang dari Laut India dan disebut dengan Teluk Persia (Teluk Hijau) keluar di daerah antara pantai barat India dan al-Ahqaf di Yaman. Laut itu mengalir ke arah utara dan membelok ke barat sedikit hingga sampai di al-Ubullah di pantai al-Basrah di belahan keenam dari daerah iklim yang ke dua, 440 farsakh dari permulaannya. Laut ini disebut Teluk Persia (Laut Persia). Di sebelah timur, bahari ini dibatasi oleh pantai India Barat, Mukran, Kirman, Fars, dan al-Ubullah tempatnya berakhir. Di sebelah barat bahari ini di batasi oleh pantai al-Bahrain, Yamamah, Oman, asy-Syihr, dan al-Ahqaf tempat bermula. Di antara Telu k Persia dengan al-Qulzum terhampar Jazirah Arab, menonjol keluar dari daratan ke laut. Jazirah itu dikelilingi oleh Laut India di selatan, Laut al-Qulzum di barat, Laut Persia di timur. Jazirah ini terhampar ke Irak di antara Syria dan Basrah, tempat jarak antara Syria ke lrak 1.500 mil. Di lrak terdapat Kufah, al Qadisiyah, Baghdad, Balai Resepsi Khosraw (di Ctesiphon), dan al-Hirah. Di atasnya hidup bangsa-bangsa non-Arab, contohnya bangsa Turki, Khazar, dan lainnya. Jazirah Arab juga mencakup Hijaz di barat; Yamamah, al-Bahrayn, dan Oman di timur, dan di selatan terdapat Yaman sepanjang pantai Laut India.
Di atas tanah yang dimakmurkan diolah dan dibangun ini, kata mereka, terdapat bahari lain di arah utara tanah Daylam . Laut ini tak ada hubungannya dengan laut-laut lain. Disebut dengan Laut Jurjan dan Tabaristan (Laut Kaspia), yang pan jangnya 1.000 mil, dan lebar 600. Ke barat, membujur Azerbeijan dan daerah Daylam; ke timur membujur tanah Turki dan Khuwarizmi; ke selatan ialah Tabaristan; dan ke utara tanah Khazar dan Alans. lnilah semua bahari termasyhur yang disebutkan Qleh ahli-ahli ilmu bumi.
Selanjutnya mereka menyampaikan bahwa di bumi yang telah diolah dan dibangun insan ini terdapat sungai-sungai. Yang paling besar ada empat : Nil , Euphrat, Tigris, dan Sungai Balkh yang disebu t Oksus (Jayhun). Sungai Nil berhulu di gunung besar, 16 derajat di belakang Equator, di tapal batas belahan keempat dari daerah iklim yang pertama, disebut Gunung Qumr. Tak ada gunung yang lebih tinggi dari gunung tersebut di segala permukaan bumi. Dari gunung itu keluar mata-air, ada yang meluncur ke danau yang ada di sana, dan sebagian lagi ke danau yang lain. Dari kedua danau tersebut mengalir semuanya ke satu danau yang terdapat di Equator yang jaraknya dari gunung sekitar sepuluh hari perjalanan. Dari danau ini, mengalir dua buah sungai. Satu di antaranya mengalir ke utara, melintasi tanah Nubah. Setelah melewati Mesir, sungai itu memecah menjadi bawah umur sungai, yang masing-masing mengalir berdekatan. Setiap anak sungai disebut "saluran" (khalij. Ar.). Dan kesemuanya mengalir ke Laut Tengah di lskandariyah, dan disebut Nil Mesir. Sungai ini dibatasi oleh Dataran Tinggi Mesir di timur, dan oase-oase di barat. Sungai yang lain berputar ke arah barat, mengalir terus ke puncak barat hingga kemudian bermuara di "Laut yang Melingkar". Sungai ini ialah sungai Nil Sudan. Semua bangsa Negro tinggal di sepanjang perbatasannya .
Sedangkan Sungai Euphrat berhulu di Armenia di belahan ke enam daerah iklim yang kelima. Sungai itu mengalir ke selatan di atas tanah Rumawi (Anatolia), melewati Malatya hidangan ju Manbija, kemudian melintasi Siffin, ar-Raqqah, dan al-Kufah hingga hingga di Marsh (al-Batha') antara al-Basrah dengan Wasit. Dari sana ia bermuara di Laut India . Dalam perjalanannya banyak sungai yang bermuara mengalir padanya. Beberapa sungai menganak diri jadi anak anak sungai yang lain yang bermuara di Tigris. Sedangkan Sungai Tigris berhulu mata air yang terdapat di negeri Khilath, yang juga di Armenia, mengalir ke puncak arah selatan Mousul, Azerbeijan, Bagdad, dan menembus Wasit. Di sana sungai itu pecah menjadi beberapa anak-sungai , yang kesemuanya bermuara di Danau al-Basrah, dan terus ke Laut Persia.
Tigris mengalir di sebelah timur Euphrat. Dari aneka macam jurusan, banyak sungai besar mengalir ke sana. Daerah di antara Euphrat dan Tigris, tempatnya semula terbentuk, adalah J azirah Mousuf. Di hadapan tanggul Euphrat terbentang Syria, dan dihadapan tanggul Tigris terbentang Azerbeijan.
Sedangkan Sungai Oksus ( Jayhun ) berhulu di Balkh, yang terletak di belahan kedelapan daerah iklim yang ketiga, dari mata air yang banyak sekali terdapat di sana. Banyak sungai besar mengalir dan bermuara ke sana. Sungai itu mengalir dari selatan ke utara, melewati negeri Khurasan, kemudian menembus negeri Khuwarizm yang terletak di belahan kedelapan daerah iklim yang kelima, dari sana sungai itu jatuh ke Danau Aral (Danau Gorgani). Panjang dan lebarnya sama dengan jarak perjalanan satu bulan penuh. Sungai Farghanah dan Tasykent (asy-Syasy) yang tiba dari Turki, bermuara di sungai tersebut. Di sebelah barat Oksus terhampar Khurasan dan Khuwarizm. Dan di sebelah timurnya terhampar kota-kota Bukhara, at-Tirmidz, dan Samarkand. Dan dari sana ke belakang terbentang negeri-negeri Turki, Fargjanah, al-Kharlukh, dan bangsa-bangsa non-Arab lainnya.
Semuanya itu telah disebutkan oleh Ptolomeous di dalam bukunya, dan oleh asy-Syarif al-ldrisi di dalam Buku wacana Roger (Book of Roger). Semua gunung-gunungnya, laut, sungai-sungai dan wadi-wadinya telah lengkap dan terperinci mereka sebutkan di dalam buku-buku llmu Bumi. Kami tak perlu lagi memperpanjang pembicaraan wacana hal itu, di samping perhatian kita terutama ditujukan kepada Maghribi, tanah air bangsa Barbar, dan tanah air orang-orang Arab di Timur.
Allah memberi taufik dan keberhasilan .
Download di Sini
Sumber.
Khaldun, Ibn. 1986. Muqaddimah. Pustaka Pirdaus. Jakarta
Ketahuilah, bahwa di dalam buku-buku para filosof (hukama') yang membicarakan keadaan dunia diterangkan, bahwa bumi ini bulat dan diselubungi elemen air. Bumi sanggup diumpamakan sebagai sebuah anggur yang terapung-apung di atas air. Air keluar menarik dari bagian-bagian bumi, lantaran Allah hendak membuat makhluk-makhluk hidup di atas bumi, serta memakmurkannya dengan insan yang dijadikan khalifah oleh Tuhan. Tetapi orang dihentikan menerka bahwa air itu ada "di sebelah bawah bumi"; sebab, "sebelah bawah" yang sewajarnya ialah di tengah-tengah bumi, tempat segala arah gaya berat menuju. Selanjutnya cuilan bumi yang lain, dan air, ialah "sebelah atas.
Bagian bumi yang bebas dari air disediakan untuk peradaban, berisi lebih banyak padang pasir dan tanah kosong daripada daerah yang ditempati orang. Daerah kosong di bagian selatan bumi itu lebih luas daripada daerah kosong cuilan utara. Bagian-bagian yang ditempati orang sebagian besar terletak di sebelah utara dan mempunyai bentuk dataran yang cembung terletak di antara khatulistiwa dan lingkaran bumi, berbatas dengan formasi gunung yang memisahkan cuilan itu dengan samudera yang mengelilinginya. Gunung-gunung ini condong ke arah timur.
Bagian bumi yang bebas air ditaksir kira-kira meliputi separuh, atau kurang, dari dataran bumi seluruhnya, dan cuilan yang didiami insan kira-kira seperempat dari tanah kering bebas air. Bagian yang didiami oleh manusia dibagi menjadi tujuh daerah. Khatulistiwa yang melintang dari barat ke timur membelah bumi menjadi dua cuilan sepanjang lingkaran yang paling besar daripada bumi, sebagai juga garis-garis Zodiac dan Equanox ialah garis-garis membujur yang paling besar daripada bumi .
Keterangan wacana cuilan bum i yang didiami dan batas-batasnya ini, dan wacana kota-kota besar, kota-kota kecil, gunung, lautan, sungai, daerah sepi dan padang pasir, telah disebutkan oleh Ptolomeous dan sesudahnya, oleh penulis Buku wacana Roger (Book of Roger). Mereka telah membagi daerah-daerah ini menjadi tujuh bagian, yang mereka beri nama tujuh daerah iklim. Batas ketujuh daerah tersebut bersifat imajiner . Semuanya membentang dari timur ke barat. Namun daerah itu sama lebarnya, sedangkan panjangnya berbeda . Daerah iklim yang pertama lebih panjang daripada yang kedua, daerah yang ke dua lebih panjang dari yang ketiga, dan begitulah seterusnya. Dengan demikian, daerah ketujuh paling pendek. Hal ini ditentukan oleh bentuk lingkaran yang timbul akhir resapan air dari bola bumi. Bagi mereka, masing-masing daerah tersebut terbagi ke dalam sepuluh belahan, dari barat ke timur secara beruntun . Keterangan wacana kondisi umum dan peradaban diberikan untuk masing-masing belahan.
Para hebat ilmu bumi menyebutkan, Laut Tengah yang telah kita kenal itu meranting dari bahari yang mengitar di sebelah barat daerah keempat Dimulai dari teluk-teluk yang sempit, selebar 12 mil atau sekitar jarak antara Tangier dan Tarifa, yang disebut Jibraltar. Kemudian memanjang dan meluas ke timur hingga selebar 600 mil. Laut itu bermuara di final belahan keempat daerah iklim yang keempat, berjarak 1.160 farsakh dari tempat permulaannya. Di sana ia berbatas dengan pantai Syria. Di sebelah selatan ia berbatasan dengan pantai Magribi, yang dimulai dari Tangier di teluknya, kemudian Afriqia, kemudian Barqah, terus ke lskan dariyah. Di sebelah utara ia berbatasan dengan pantai Konstantinopel, kemudian Venesia, Roma, Prancis dan Spanyol, kemudian balik ke Tarifa di Jibraltar, berhadapan dengan Tangier. Laut Tengah juga disebut dengan Laut Roma, atau Laut Syria. Laut itu mempunyai banyak pulau. Ada yang besar dan berpenduduk, menyerupai Creta, Cyprus, Majorca, dan Sardinia.
Di selatan, kata mereka, ada dua bahari lain yang meranting dari Laut Tengah melewati dua teluk. Satu di antaranya berhadapan dengan Konstantinopel. Dimulai dari Laut Tengah melewati teluk teluk yang sempit, selebar lemparan lembing. Memanjang tiga laut, lalu sampai di Konstantinopel, kemudian meluas selebar 4 mil. Dilalui selama 3 hari perjalanan dengan berlari. Laut itu melebar di terusan ini sekitar 60 mil, yang dikenal dengan Jalan Konstantinopel. Melewati lisan selebar 6 mil, lalu mengalir ke Laut Hitam, dan dari sana bahari kembali ke arah timur, melewati tanah Herakliyah, dan berakhir di negeri Khazariyah 1.300 mil dari mulutnya. Sepanjang dua pesisirnya tinggal bangsa Rum, Turki, Burjan, dan Rusia.
Laut yang kedua yang meranting dari Laut Tengah ialah Teluk Venesia. Laut ini muncul dari negeri Romawi di puncak utara. Lalu, setelah hingga di Sant' Angelo (de' Lombardi), di sebelah barat, membelok ke negeri Venesia, dan berakhir di negeri Aquileia, 1.100 mil jaraknya dari tempat muncul semula. Di kanan-kirinya hidup bangsa Venesia, Romawi, dan bangsa-bangsa lainnya. Laut itu disebut dengan Selat Venece (Laut Adriatik). Dari bahari yang melingkar ini juga, kata mereka, dari sebelah timur, 13 derajat di sebelah selatan sedikit dari Equator, meranting sebuah bahari besar yang meluas membujur di selatan sedikit hingga berakhir di daerah iklim yang pertama. Di sana, bahari itu membujur ke barat hingga sampai di belahan kelima dari daerah yang pertama, ke negeri Abesinia, Negroes, dan Ba el-Mandeb yang berjarak 4000 farsakh dari permulaannya. Laut besar ini disebut Laut Cina, Laut India dan Laut Abesinia. Dan di sini, dari arah selatan, terdapat negeri Negro dan negeri Barbara yang disebut oleh lmruul Qasy di dalam puisinya. Dan "bangsa Barbar" yang tinggal di negeri ini bukanlah kabilah Magribi. Kemudian negeri Mogadisyu, Sufalah, dan tanah al-Waqwaq, dan oleh bangsa-bangsa lain, yang dilatarbelakangi oleh daerah-daerah yang sepi dan tandus. Diarah utara, tempat bermula, dibatasi oleh Cina, kemudian oleh India Barat dan Timur, selanjutnya oleh pantai Yaman yaitu, al-Ah qaf, Zabid dan kota-kota lainnya. Di tempat yang terakhir, puncaknya, dibatasi oleh negara Negro, dan setelah itu, Beja.
Dua bahari lain, kata mereka, meranting dari Laut India (al-bohr al-habasyi. Ar) tersebut. Satu di antaranya bercabang dari tempat Laut India berakhir, di Bab el-Mendeb. Laut ini mulai keluar menyempit, kemudian mengalir melebar ke arah utara, dan ke barat sedikit, hingga berakhir di al-Qulzum di belahan kelima dari daerah yang kedua. 1.400 mil jaraknya dari permulaannya mengalir. Laut ini disebut bahari al-Qulzum dan Laut Suez. Jarak antara Laut Suez (Laut Merah) di Seuz ke Fustat' ialah jarak tiga hari perjalanan. Laut Merah dibatasi oleh pantai Yaman, kemudian Hejaz dan Jeddah, kemudian, tempat ia berakhir, dibatasi oleh Midyan, Aila dan Faran. Di darat, ia dibatasi oleh pantai Mesir Atas, 'Aidzab, Suakin, dan Zayla', kemudian, dimulai oleh negeri Beja . Diakhiri oleh al Qulzum. Laut itu kemudian mencapai Laut Tengah di al-'Arisy. Jarak antara Laut Merah dengan Laut Tengah ialah enam hari perjalanan. Beberapa raja, baik zaman Islam maupun sebelum Islam, pernah ada yang berusaha untuk memotong tembus daerah pengantar kedua daerah (laut) tersebut' . Namun, perjuangan ini tidak berhasil.
Laut kedua yang merupakan cabang dari Laut India dan disebut dengan Teluk Persia (Teluk Hijau) keluar di daerah antara pantai barat India dan al-Ahqaf di Yaman. Laut itu mengalir ke arah utara dan membelok ke barat sedikit hingga sampai di al-Ubullah di pantai al-Basrah di belahan keenam dari daerah iklim yang ke dua, 440 farsakh dari permulaannya. Laut ini disebut Teluk Persia (Laut Persia). Di sebelah timur, bahari ini dibatasi oleh pantai India Barat, Mukran, Kirman, Fars, dan al-Ubullah tempatnya berakhir. Di sebelah barat bahari ini di batasi oleh pantai al-Bahrain, Yamamah, Oman, asy-Syihr, dan al-Ahqaf tempat bermula. Di antara Telu k Persia dengan al-Qulzum terhampar Jazirah Arab, menonjol keluar dari daratan ke laut. Jazirah itu dikelilingi oleh Laut India di selatan, Laut al-Qulzum di barat, Laut Persia di timur. Jazirah ini terhampar ke Irak di antara Syria dan Basrah, tempat jarak antara Syria ke lrak 1.500 mil. Di lrak terdapat Kufah, al Qadisiyah, Baghdad, Balai Resepsi Khosraw (di Ctesiphon), dan al-Hirah. Di atasnya hidup bangsa-bangsa non-Arab, contohnya bangsa Turki, Khazar, dan lainnya. Jazirah Arab juga mencakup Hijaz di barat; Yamamah, al-Bahrayn, dan Oman di timur, dan di selatan terdapat Yaman sepanjang pantai Laut India.
Di atas tanah yang dimakmurkan diolah dan dibangun ini, kata mereka, terdapat bahari lain di arah utara tanah Daylam . Laut ini tak ada hubungannya dengan laut-laut lain. Disebut dengan Laut Jurjan dan Tabaristan (Laut Kaspia), yang pan jangnya 1.000 mil, dan lebar 600. Ke barat, membujur Azerbeijan dan daerah Daylam; ke timur membujur tanah Turki dan Khuwarizmi; ke selatan ialah Tabaristan; dan ke utara tanah Khazar dan Alans. lnilah semua bahari termasyhur yang disebutkan Qleh ahli-ahli ilmu bumi.
Selanjutnya mereka menyampaikan bahwa di bumi yang telah diolah dan dibangun insan ini terdapat sungai-sungai. Yang paling besar ada empat : Nil , Euphrat, Tigris, dan Sungai Balkh yang disebu t Oksus (Jayhun). Sungai Nil berhulu di gunung besar, 16 derajat di belakang Equator, di tapal batas belahan keempat dari daerah iklim yang pertama, disebut Gunung Qumr. Tak ada gunung yang lebih tinggi dari gunung tersebut di segala permukaan bumi. Dari gunung itu keluar mata-air, ada yang meluncur ke danau yang ada di sana, dan sebagian lagi ke danau yang lain. Dari kedua danau tersebut mengalir semuanya ke satu danau yang terdapat di Equator yang jaraknya dari gunung sekitar sepuluh hari perjalanan. Dari danau ini, mengalir dua buah sungai. Satu di antaranya mengalir ke utara, melintasi tanah Nubah. Setelah melewati Mesir, sungai itu memecah menjadi bawah umur sungai, yang masing-masing mengalir berdekatan. Setiap anak sungai disebut "saluran" (khalij. Ar.). Dan kesemuanya mengalir ke Laut Tengah di lskandariyah, dan disebut Nil Mesir. Sungai ini dibatasi oleh Dataran Tinggi Mesir di timur, dan oase-oase di barat. Sungai yang lain berputar ke arah barat, mengalir terus ke puncak barat hingga kemudian bermuara di "Laut yang Melingkar". Sungai ini ialah sungai Nil Sudan. Semua bangsa Negro tinggal di sepanjang perbatasannya .
Sedangkan Sungai Euphrat berhulu di Armenia di belahan ke enam daerah iklim yang kelima. Sungai itu mengalir ke selatan di atas tanah Rumawi (Anatolia), melewati Malatya hidangan ju Manbija, kemudian melintasi Siffin, ar-Raqqah, dan al-Kufah hingga hingga di Marsh (al-Batha') antara al-Basrah dengan Wasit. Dari sana ia bermuara di Laut India . Dalam perjalanannya banyak sungai yang bermuara mengalir padanya. Beberapa sungai menganak diri jadi anak anak sungai yang lain yang bermuara di Tigris. Sedangkan Sungai Tigris berhulu mata air yang terdapat di negeri Khilath, yang juga di Armenia, mengalir ke puncak arah selatan Mousul, Azerbeijan, Bagdad, dan menembus Wasit. Di sana sungai itu pecah menjadi beberapa anak-sungai , yang kesemuanya bermuara di Danau al-Basrah, dan terus ke Laut Persia.
Tigris mengalir di sebelah timur Euphrat. Dari aneka macam jurusan, banyak sungai besar mengalir ke sana. Daerah di antara Euphrat dan Tigris, tempatnya semula terbentuk, adalah J azirah Mousuf. Di hadapan tanggul Euphrat terbentang Syria, dan dihadapan tanggul Tigris terbentang Azerbeijan.
Semuanya itu telah disebutkan oleh Ptolomeous di dalam bukunya, dan oleh asy-Syarif al-ldrisi di dalam Buku wacana Roger (Book of Roger). Semua gunung-gunungnya, laut, sungai-sungai dan wadi-wadinya telah lengkap dan terperinci mereka sebutkan di dalam buku-buku llmu Bumi. Kami tak perlu lagi memperpanjang pembicaraan wacana hal itu, di samping perhatian kita terutama ditujukan kepada Maghribi, tanah air bangsa Barbar, dan tanah air orang-orang Arab di Timur.
Allah memberi taufik dan keberhasilan .
Download di Sini
Sumber.
Khaldun, Ibn. 1986. Muqaddimah. Pustaka Pirdaus. Jakarta
Belum ada Komentar untuk "Ibn Khaldun. Bagian-Bagian Bumi Daerah Peradaban Berdiri"
Posting Komentar