Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial
D. Dinamika Struktur Sosial*
Struktur sosial sanggup dipahami sebagai suatu tatanan sosial yang di dalamnya terdapat korelasi status dan tugas dengan batasan unsur sosial sehingga membentuk kelompok-kelompok sosial. Menurut Soleman B. Taneko, struktur sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial pokok mencakup kaidah sosial, forum sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Setiap unsur struktur sosial akan membentuk sistem atau pola yang memperlihatkan terjadinya dinamika masyarakat.
1. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial*
Struktur sosial terbagi menjadi dua bentuk yaitu kemajemukan sosial (diferensiasi sosial*) dan lapisan-lapisan sosial (stratifikasi sosial*).
a. Diferensiasi Sosial*
Diferensiasi sosial merupakan perbedaan-perbedaan individu atau kelompok dalam struktur sosial yang bersifat horizontal. Beberapa jenis diferensiasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut
1) Diferensiasi ras
Ras ialah sekelompok insan yang berbeda dengan kelompok-kelompok lain menurut ciri-ciri fisik bawaan. Ciri fisik sebagai dasar pembagian ras mencakup ciri kualitas dan kuantitas. Ciri kualitas berkaitan dengan warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir, dan bentuk lipatan mata. Sementara itu, ciri kuantitas mencakup bentuk badan, berat badan, dan indeks kepala.
2) Diferensiasi agama
Diferensiasi agama tercipta dikala dalam realitasnya masyarakat terdiri atas individu yang menganut agama yang berbeda. Setiap agama memperlihatkan aba-aba kepada pemeluknya mengenai tata cara hidup yang baik. Oleh alasannya ialah itu, agama bersifat sejajar atau setara satu sama lain.
3) Diferensiasi gender
Diferensiasi gender merupakan pembedaan sosial menurut perbedaan tugas pria dan wanita secara budaya. Dilihat dari sisi gender, pria mempunyai kesamaan kedudukan dan hak.
4) Diferensiasi pekerjaan/profesi
Keberagaman profesi tergolong sebagai diferensiasi. Profesi atau pekerjaan berkaitan dengan suatu keterampilan atau keahlian khusus seseorang. Oleh alasannya ialah itu, tidak ada pekerjaan yang lebih baik atau tinggi kedudukannya. Terdapat bermacam-macam profesi dalam masyarakat ibarat guru, tentara, dan arsitek. Setiap pekerjaan membutuhkan keahlian dan ilmu khusus sehingga tidak setiap orang sanggup menjalankannya.
b. Stratifikasi Sosial*
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat (hierarkis). Akibatnya, muncul kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Perbedaan kelas sosial tersebut berkaitan dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat itu sendiri. Ukuran yang dipakai dalam sistem stratifikasi sosial antara lain kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan (prestise), dan jenjang pendidikan.
Stratifikasi sosial dalam masyarakat mempunyai unsur pokok yang membentuknya. Unsur-unsur pokok tersebut sebagai berikut.
1) Status Sosial
Status sosial sanggup diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial seseorang sanggup diklasifikasikan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.
a) Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh melalui kelahiran/keturunan, bukan melalui serangkaian usaha.
b) Achieved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi semua orang sesuai kemampuannya.
c) Assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan. Artinya, suatu kelompok/golongan memperlihatkan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat.
2) Peran Sosial
Mereka yang mempunyai status sosial dalam masyarakat berarti mempunyai hak dan kewajiban. Kewajiban yang berkaitan dengan status sosial disebut tugas sosial. Dengan demikian, tugas sosial sanggup diartikan sebagai tingkah laris yang diperlukan dari individu sesuai status sosial yang disandangnya.
Unsur-unsur stratifikasi sosial membentuk sistem pelapisan sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pelapisan sosial dalam masyarakat sebagai berikut.
1) Tertutup
Sistem pelapisan sosial tertutup (closed social stratification) mengakibatkan masyarakat sulit melaksanakan perpindahan status ke lapisan atas atau lapisan bawah. Jalan untuk mencapai status pada sistem stratifikasi ini melalui kelahiran atau keturunan ibarat pelapisan sosial menurut kasta. Sistem pelapisan sosial tertutup sanggup digambarkan sebagai berikut.
2) Terbuka
Sistem pelapisan sosial terbuka (openend social stratification) bersifat dinamis. Sistem pelapisan sosial terbuka memberi kesempatan kepada individu/kelompok naik pada lapisan atas atau mengalami penurunan sampai masuk lapisan bawah. Sistem pelapisan terbuka sanggup digambarkan sebagai berikut.
3) Campuran
Sistem pelapisan sosial gabungan di satu sisi membatasi kemungkinan perpindahan strata, sedangkan di sisi lain membiarkan perpindahan strata pada bidang tertentu. Sebagai contoh, masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan tertutup melalui kasta, tetapi secara ekonomi masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan terbuka. Sistem pelapisan gabungan sanggup digambarkan sebagai berikut.
Semakin kompleks masyarakat menjalani kehidupan, bentuk stratifikasi sosial semakin beragam. Beragam bentuk sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat didasarkan pada kriteria berikut.
1) Kriteria status sosial
Kriteria stratifikasi sosial pada status sosial membedakan kelas sosial menurut status sosialnya. Anggota-anggota masyarakat yang mempunyai status sosial lebih terhormat menempati lapisan sosial lebih tinggi dibandingkan anggota masyarakat yang tidak mempunyai status sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh, status sosial sebagai tokoh masyarakat, tokoh cendekiawan, dan tokoh agama lebih dihormati masyarakat.
2) Kriteria ekonomi
Kriteria stratifikasi bidang ekonomi membedakan kelas sosial menurut kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam tiga kelas ibarat gambar berikut.
3) Kriteria pendidikan
Kriteria pendidikan membedakan masyarakat menurut tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukan sosialnya dalam masyarakat. Sistem pelapisan sosial dengan kriteria pendidikan sanggup digambarkan sebagai berikut.
4) Kriteria politik
Kriteria politik membedakan masyarakat menurut kekuasaan yang mereka miliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya. Bentuk kekuasaan dibagi menjadi tiga pelapisan sosial berikut.
a) Tipe kasta, yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melaksanakan perpindahan status dari bawah ke atas ataupun sebaliknya alasannya ialah dipisahkan oleh garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan menurut tipe kasta tampak pada gambar berikut.
b) Tipe oligarki, yaitu sistem pelapisan sosial yang masih mempunyai garis pemisah tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat. Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada kelahiran. Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas. Sistem pelapisan tipe oligarki tampak pada gambar berikut.
c) Tipe demokratis, yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antarlapisan bersifat fleksibel. Faktor kelahiran tidak mempengaruhi sistem pelapisan sosial ini. Contoh sistem pelapisan sosial dengan tipe demokratis tampak pada gambar berikut.
2. Pengaruh Struktur Sosial dalam Masyarakat
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial turut mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Pengaruh tersebut muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat terhadap perbedaan-perbedaan sosial.
a. Pengaruh diferensiasi sosial
Pengaruh diferensiasi sosial terhadap kehidupan masyarakat sebagai berikut
1) Etnosentrisme, yaitu pandangan yang cenderung menganggap kelompoknya lebih baik dibanding kelompok lain
2) Primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang memperlihatkan perilaku berpegang teguh pada hal-hal yang semenjak semula menempel pada diri individu
3) Politik aliran/sektarian, yaitu keadaan suatu kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi atau diikuti oleh sejumlah organisasi lain yang mempunyai kesamaan pandangan dan ideologi tertentu
4) Rasisme, yaitu pandangan diskriminasi menurut perbedaan fisik ibarat perbedaan warna kulit
b. Pengaruh stratifikasi sosial
Pengaruh stratifikasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut
1) Tempat tinggal. Masyarakat kelas atas biasanya mempunyai daerah tinggal glamor menyesuaikan status sosialnya. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah lebih menentukan membangun rumah sederhana
2) Pendidikan. Masyarakat lapisan atas mempunyai kemampuan mengakses dan meningkatkan strata pendidikan. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah menentukan pendidikan yang sesuai kemampuan
3) Pemenuhan kesehatan. Masyarakat kelas atas mempunyai kemampuan ekonomi untuk mengakses pelayanan kesehatan terbaik. Adapun masyarakat kelas menengah ke bawah mempunyai kemampuan ekonomi untuk mengakses pelayanan kesehatan yang lebih rendah
4) Gaya hidup. Golongan kelas atas cenderung mempunyai gaya hidup mewah. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah mempunyai gaya hidup sederhana.
5) Hobi dan rekreasi. Hobi dan rekreasi masyarakat kelas atas cenderung membutuhkan banyak biaya. Sementara itu, masyarakat menengah ke bawah menentukan rekreasi yang lebih terjangkau
3. Tahap-Tahap Perkembangan Struktur Sosial Masyarakat
Menurut Selo Soemardjan*, perkembangan struktur sosial masyarakat dibagi menjadi tiga bentuk berikut
a. Masyarakat sederhana
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat sederhana sebagai berikut
1) Memiliki ikatan organisasi menurut tradisi turun-temurun
2) Memiliki ikatan kekeluargaan sangat kuat
3) Mengedepankan sistem gotong royong
4) Menerapkan sistem aturan tidak tertulis
5) Masih mempunyai doktrin pada kekuatan gaib
6) Hasil produksi tidak untuk dijual, tetapi dikonsumsi sendiri
b. Masyarakat madya
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat madya sebagai berikut
1) Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
2) Lebih terbuka terhadap imbas perubahan sosial
3) Menerapkan sistem aturan tertulis dan tidak tertulis
4) Mulai membentuk forum formal
5) Mulai mempunyai pemikiran rasional meskipun tetap mempercayai kekuatan gaib
6) Mulai mengenal sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial
c. Masyarakat modern
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat modern sebagai berikut
1) Hubungan sosial menurut kepentingan pribadi
2) Membentuk korelasi sosial bersifat terbuka
3) Mengembangkan pola pikir positivis
4) Memiliki tingkat ilmu pengetahuan tinggi
5) Memberlakukan sistem aturan formal/tertulis
6) Membentuk stratifikasi sosial menurut keahlian
1. Download di Sini
2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Klik di Sini
4. Soal-Soal Standar Ujian Nasional Kompetensi Struktur Sosial Klik di Sini
5. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Struktur sosial Klik di Sini
6. Materi Pengayaan Klik di Sini
Struktur sosial sanggup dipahami sebagai suatu tatanan sosial yang di dalamnya terdapat korelasi status dan tugas dengan batasan unsur sosial sehingga membentuk kelompok-kelompok sosial. Menurut Soleman B. Taneko, struktur sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial pokok mencakup kaidah sosial, forum sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Setiap unsur struktur sosial akan membentuk sistem atau pola yang memperlihatkan terjadinya dinamika masyarakat.
1. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial*
Struktur sosial terbagi menjadi dua bentuk yaitu kemajemukan sosial (diferensiasi sosial*) dan lapisan-lapisan sosial (stratifikasi sosial*).
a. Diferensiasi Sosial*
Diferensiasi sosial merupakan perbedaan-perbedaan individu atau kelompok dalam struktur sosial yang bersifat horizontal. Beberapa jenis diferensiasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut
1) Diferensiasi ras
Ras ialah sekelompok insan yang berbeda dengan kelompok-kelompok lain menurut ciri-ciri fisik bawaan. Ciri fisik sebagai dasar pembagian ras mencakup ciri kualitas dan kuantitas. Ciri kualitas berkaitan dengan warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir, dan bentuk lipatan mata. Sementara itu, ciri kuantitas mencakup bentuk badan, berat badan, dan indeks kepala.
2) Diferensiasi agama
Diferensiasi agama tercipta dikala dalam realitasnya masyarakat terdiri atas individu yang menganut agama yang berbeda. Setiap agama memperlihatkan aba-aba kepada pemeluknya mengenai tata cara hidup yang baik. Oleh alasannya ialah itu, agama bersifat sejajar atau setara satu sama lain.
3) Diferensiasi gender
Diferensiasi gender merupakan pembedaan sosial menurut perbedaan tugas pria dan wanita secara budaya. Dilihat dari sisi gender, pria mempunyai kesamaan kedudukan dan hak.
4) Diferensiasi pekerjaan/profesi
Keberagaman profesi tergolong sebagai diferensiasi. Profesi atau pekerjaan berkaitan dengan suatu keterampilan atau keahlian khusus seseorang. Oleh alasannya ialah itu, tidak ada pekerjaan yang lebih baik atau tinggi kedudukannya. Terdapat bermacam-macam profesi dalam masyarakat ibarat guru, tentara, dan arsitek. Setiap pekerjaan membutuhkan keahlian dan ilmu khusus sehingga tidak setiap orang sanggup menjalankannya.
b. Stratifikasi Sosial*
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat (hierarkis). Akibatnya, muncul kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Perbedaan kelas sosial tersebut berkaitan dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat itu sendiri. Ukuran yang dipakai dalam sistem stratifikasi sosial antara lain kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan (prestise), dan jenjang pendidikan.
Stratifikasi sosial dalam masyarakat mempunyai unsur pokok yang membentuknya. Unsur-unsur pokok tersebut sebagai berikut.
1) Status Sosial
Status sosial sanggup diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial seseorang sanggup diklasifikasikan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.
a) Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh melalui kelahiran/keturunan, bukan melalui serangkaian usaha.
b) Achieved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi semua orang sesuai kemampuannya.
c) Assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan. Artinya, suatu kelompok/golongan memperlihatkan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat.
2) Peran Sosial
Mereka yang mempunyai status sosial dalam masyarakat berarti mempunyai hak dan kewajiban. Kewajiban yang berkaitan dengan status sosial disebut tugas sosial. Dengan demikian, tugas sosial sanggup diartikan sebagai tingkah laris yang diperlukan dari individu sesuai status sosial yang disandangnya.
Unsur-unsur stratifikasi sosial membentuk sistem pelapisan sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pelapisan sosial dalam masyarakat sebagai berikut.
1) Tertutup
Sistem pelapisan sosial tertutup (closed social stratification) mengakibatkan masyarakat sulit melaksanakan perpindahan status ke lapisan atas atau lapisan bawah. Jalan untuk mencapai status pada sistem stratifikasi ini melalui kelahiran atau keturunan ibarat pelapisan sosial menurut kasta. Sistem pelapisan sosial tertutup sanggup digambarkan sebagai berikut.
2) Terbuka
Sistem pelapisan sosial terbuka (openend social stratification) bersifat dinamis. Sistem pelapisan sosial terbuka memberi kesempatan kepada individu/kelompok naik pada lapisan atas atau mengalami penurunan sampai masuk lapisan bawah. Sistem pelapisan terbuka sanggup digambarkan sebagai berikut.
3) Campuran
Sistem pelapisan sosial gabungan di satu sisi membatasi kemungkinan perpindahan strata, sedangkan di sisi lain membiarkan perpindahan strata pada bidang tertentu. Sebagai contoh, masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan tertutup melalui kasta, tetapi secara ekonomi masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan terbuka. Sistem pelapisan gabungan sanggup digambarkan sebagai berikut.
Semakin kompleks masyarakat menjalani kehidupan, bentuk stratifikasi sosial semakin beragam. Beragam bentuk sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat didasarkan pada kriteria berikut.
1) Kriteria status sosial
Kriteria stratifikasi sosial pada status sosial membedakan kelas sosial menurut status sosialnya. Anggota-anggota masyarakat yang mempunyai status sosial lebih terhormat menempati lapisan sosial lebih tinggi dibandingkan anggota masyarakat yang tidak mempunyai status sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh, status sosial sebagai tokoh masyarakat, tokoh cendekiawan, dan tokoh agama lebih dihormati masyarakat.
2) Kriteria ekonomi
Kriteria stratifikasi bidang ekonomi membedakan kelas sosial menurut kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam tiga kelas ibarat gambar berikut.
3) Kriteria pendidikan
Kriteria pendidikan membedakan masyarakat menurut tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukan sosialnya dalam masyarakat. Sistem pelapisan sosial dengan kriteria pendidikan sanggup digambarkan sebagai berikut.
4) Kriteria politik
Kriteria politik membedakan masyarakat menurut kekuasaan yang mereka miliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya. Bentuk kekuasaan dibagi menjadi tiga pelapisan sosial berikut.
a) Tipe kasta, yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melaksanakan perpindahan status dari bawah ke atas ataupun sebaliknya alasannya ialah dipisahkan oleh garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan menurut tipe kasta tampak pada gambar berikut.
b) Tipe oligarki, yaitu sistem pelapisan sosial yang masih mempunyai garis pemisah tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat. Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada kelahiran. Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas. Sistem pelapisan tipe oligarki tampak pada gambar berikut.
c) Tipe demokratis, yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antarlapisan bersifat fleksibel. Faktor kelahiran tidak mempengaruhi sistem pelapisan sosial ini. Contoh sistem pelapisan sosial dengan tipe demokratis tampak pada gambar berikut.
2. Pengaruh Struktur Sosial dalam Masyarakat
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial turut mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Pengaruh tersebut muncul sebagai bentuk reaksi masyarakat terhadap perbedaan-perbedaan sosial.
a. Pengaruh diferensiasi sosial
Pengaruh diferensiasi sosial terhadap kehidupan masyarakat sebagai berikut
1) Etnosentrisme, yaitu pandangan yang cenderung menganggap kelompoknya lebih baik dibanding kelompok lain
2) Primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang memperlihatkan perilaku berpegang teguh pada hal-hal yang semenjak semula menempel pada diri individu
3) Politik aliran/sektarian, yaitu keadaan suatu kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi atau diikuti oleh sejumlah organisasi lain yang mempunyai kesamaan pandangan dan ideologi tertentu
4) Rasisme, yaitu pandangan diskriminasi menurut perbedaan fisik ibarat perbedaan warna kulit
b. Pengaruh stratifikasi sosial
Pengaruh stratifikasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut
1) Tempat tinggal. Masyarakat kelas atas biasanya mempunyai daerah tinggal glamor menyesuaikan status sosialnya. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah lebih menentukan membangun rumah sederhana
2) Pendidikan. Masyarakat lapisan atas mempunyai kemampuan mengakses dan meningkatkan strata pendidikan. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah menentukan pendidikan yang sesuai kemampuan
3) Pemenuhan kesehatan. Masyarakat kelas atas mempunyai kemampuan ekonomi untuk mengakses pelayanan kesehatan terbaik. Adapun masyarakat kelas menengah ke bawah mempunyai kemampuan ekonomi untuk mengakses pelayanan kesehatan yang lebih rendah
4) Gaya hidup. Golongan kelas atas cenderung mempunyai gaya hidup mewah. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah mempunyai gaya hidup sederhana.
5) Hobi dan rekreasi. Hobi dan rekreasi masyarakat kelas atas cenderung membutuhkan banyak biaya. Sementara itu, masyarakat menengah ke bawah menentukan rekreasi yang lebih terjangkau
3. Tahap-Tahap Perkembangan Struktur Sosial Masyarakat
Menurut Selo Soemardjan*, perkembangan struktur sosial masyarakat dibagi menjadi tiga bentuk berikut
a. Masyarakat sederhana
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat sederhana sebagai berikut
1) Memiliki ikatan organisasi menurut tradisi turun-temurun
2) Memiliki ikatan kekeluargaan sangat kuat
3) Mengedepankan sistem gotong royong
4) Menerapkan sistem aturan tidak tertulis
5) Masih mempunyai doktrin pada kekuatan gaib
6) Hasil produksi tidak untuk dijual, tetapi dikonsumsi sendiri
b. Masyarakat madya
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat madya sebagai berikut
1) Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
2) Lebih terbuka terhadap imbas perubahan sosial
3) Menerapkan sistem aturan tertulis dan tidak tertulis
4) Mulai membentuk forum formal
5) Mulai mempunyai pemikiran rasional meskipun tetap mempercayai kekuatan gaib
6) Mulai mengenal sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial
c. Masyarakat modern
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat modern sebagai berikut
1) Hubungan sosial menurut kepentingan pribadi
2) Membentuk korelasi sosial bersifat terbuka
3) Mengembangkan pola pikir positivis
4) Memiliki tingkat ilmu pengetahuan tinggi
5) Memberlakukan sistem aturan formal/tertulis
6) Membentuk stratifikasi sosial menurut keahlian
1. Download di Sini
2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Klik di Sini
4. Soal-Soal Standar Ujian Nasional Kompetensi Struktur Sosial Klik di Sini
5. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Struktur sosial Klik di Sini
6. Materi Pengayaan Klik di Sini
Belum ada Komentar untuk "Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial"
Posting Komentar