Dari Mana Datangnya Ingatan (Kenangan)

Dalam Sosiologi terdapat berbagai perkiraan mengenai manusia, dari mulai yang bernuansa deterministik yang diwakili paradigma fakta sosial, mekanistik yang diwakili psikologi behavioristik hingga pada perkiraan definisi sosial yang dirasa cukup adil dalam memahami manusia. Ketiga perkiraan tersebut tidak bersifat meniadakan namun saling melengkapi dalam kemungkinan melihat insan dalam wujud yang mendekati keutuhan, meskipun hingga kini belum ada satu pun jenis ilmu yang bisa memahami makhluk yang berjulukan insan secara utuh, konsepsi insan sendiri tetap berada dalam wujud misteri yang tak terungkapkan dan mungkin hanya Tuhan lah yang membuat dan juga Maha Mengetahuinya.
Mengapa harus dimulai dari manusia? Karena tentunya konsep perihal ingatan di sini ialah ingatan manusia, bukan ingatan binatang, sehingga konsepsi perihal ingatan itu sendiri tentunya tidak terlepas dari konsepsi perihal hakikat insan secara keseluruhan. Betulkah ingatan itu sumbernya di otak? Wujudnya ibarat memori sebuah komputer yang setiap ketika bisa kita ambil apabila kita butuhkan? Terus bagaimana wujud ingatan tersebut? Apakah binatang  juga mempunyai ingatan? Apa bedanya ingatan bagi hewan dan ingatan bagi manusia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan coba kita jawab dan pecahkan tentunya dengan perenungan filsafat yang dipadu dengan pengetahuan empirik beberapa ilmuwan yang menggelutinya.

Henri Bergson* menyelidiki persoalan ini melalui studi mengenai ingatan, menurutnya ingatan paling terang tampak sebagai titik interaksi antara ruh dan materi. Bergson membedakan dua macam ingatan. Pertama, ingatan yang terdiri atas mekanisme-mekanisme motoris yang kira-kira sama dengan kebiasaan-kebiasaan. Berkat jenis ingatan yang satu ini kita bisa menghapalkan sesuatu, contohnya sebuah pelajaran atau sajak. Asal diberikan rangsangan yang tepat, prosedur akan bekerja dengan sendirinya. Ingatan dalam arti ini merupakan pengulangan mekanis belaka dan sanggup dibandingkan dengan kebiasaan badani ibarat berjalan. Ingatan ini tidak terbatas pada manusia. Seekor burung beo contohnya sanggup dilatih juga untuk mereproduksi serangkaian kata, bila diberikan rangsangan tepat. Ingatan dalam arti ini hanya merupakan suatu disposisi badani untuk menjawab suatu rangsangan dengan cara tertentu. Tentunya kita semua tahu bahwa perkiraan perihal ingatan yang satu ini lebih erat pada perkiraan deterministik psikologi behavior dan perkiraan kaum positivis. Di mana, hingga di sini kita tidak menemukan unsur ruhani apa pun dalam jenis ingatan yang satu ini, insan hanya didefinisikan se wujud bahan belaka adapun unsur-unsur kehidupan hanya merupakan pengaruh samping dari bahan saja (efinomenalisme).

Jenis ingatan yang lain atau yang kedua oleh Bergson* disebut ingatan murni. Ingatan ini membentuk dan merekam angan-angan perihal setiap bencana dalam hidup kita, tanpa mengabaikan satu detail pun. Ingatan dalam arti ini bersifat ruhani, dan mengakui adanya ingatan ini berarti mengakui pula bahwa sebagian dari hidup psikis kita berlangsung di bawah permukaan kesadaran.

Karena semua angan-angan atau kenangan-kenangan hidup kita tersebut disimpan di bawah permukaan kesadaran, maka tidak akan mengganggu tindakan kasatmata atau mudah kita sehari-hari dan jika perlu angan-angan atau kenangan-kenangan tersebut sanggup dihadirkan kembali. Di sini gres tampak kekerabatan antara otak dan ingatan murni. Fungsi otak di sini ialah mengadakan seleksi. Melalui otak, insan menentukan angan-angan atau kenangan-kenangan yang berkhasiat untuk praksis. Otak seperti menyaring isi ingatan murni dan dengan demikian melindungi praksis insan terhadap banjir kenangan. Seandainya semua kenangan dari masa lampau hadir sekaligus bagi saya, saya akan kewalahan dan tidak akan bisa berbuat apa-apa. Jadi, dalam pandangan Bregson*, otak insan lebih mempunyai fungsi utama melupakan dari pada berfungsi mengingat kembali. Sekarang tahu kan? Tentunya dalam praktek kehidupan konkrit sehari-hari kedua jenis ingatan di atas terdapat bersama-sama, tetapi tentunya penting sekali membedakannya dengan tepat.

Demikian, kenangan-kenangan atau memori ingatan kita tidaklah berlokasi dalam otak. Bergson* menyampaikan bahwa otak bukanlah gudang kenangan atau bukan gudang ingatan. Seandainya kita sanggup mengikuti proses-proses atau prosedur otak secara seksama, kita tidak akan melihat sesuatu yang lain selain daripada gerak-gerak. Otak hanya mencerminkan sebagian kecil sekali dari kehidupan psikis kita, yaitu bab yang sanggup diterjemahkan ke dalam gerak. Otak hanya menunjukkan hidup psikis sejauh terarah pada praksis dan fungsi otak ialah memungkinkan serta mempersiapkan praksis tersebut. Misal perintah berjalan, meregangkan tangan, menganggukkan kepala.. dan lain sebagainya.

Lantas apa kekerabatan antara ingatan atau kenangan dengan persepsi? Bukankah alasannya ialah ingatan atau kenangan dari masa kemudian membuat kita mengambil pelajaran dalam mempersepsi kehidupan? Bergson membedakan antara persepsi dengan ingatan. Dalam persepsi objek yang bersangkutan hadir berkat suatu intuisi perihal realitas sedangkan dalam ingatan, objek yang tidak hadir dihadirkan atau diingat kembali. Meskipun demikian dalam kenyataannya persepsi dan ingatan tidak bisa dipisahkan. Persepsi selalu disertai dengan bayangan ingatan. Demikian bagi Bergson perpaduan antara persepsi dan ingatan ini menunjukkan pada kekerabatan antara tubuh dan jiwa, antara bahan dan ruh. Di mana persepsi mewakili pihak bahan dan ingatan mewakili pihak ruh. Ruh dan jiwa tidak bisa diasalkan dari materi, atau ingatan tidak bisa diasalkan dari otak. Fungsi utama tubuh ialah alat untuk praksis dan fungsi ini terutama tampak dari fungsi otak. Menurut Bregson*, otak tidak sanggup bekerja dan berpikir tanpa tubuh. Tetapi mungkin roh sanggup hidup terus setelah final hidup tubuh, biarpun dalam keadaan tidak aktif.

Di manakah letak ingatan atau kenangan atau letak kemampuan berpikir? kini kita tahu bukan di otak, terus di mana? Bergson menyampaikan terletak di bawah permukaan kesadaran, di mana letaknya? ia melanjutkan di ruh, bagaimana wujud ruh? di jiwa? bagaimana wujud jiwa? kita semua tidak tahu, kita mempunyai kemampuan berpikir, mengingat, mengenang pun suatu hal yang goib dan mustahil dibuktikan dalam pernyataan ilmiah. Jadi? Kembalilah pada Tuhan. Bregson pun menyampaikan bahwa otak tidak sanggup bekerja dan berpikir tanpa tubuh, sebagaimana agama menyampaikan bahwa terputuslah amal insan dengan final hidup tubuhnya alasannya ialah tanpa tubuh insan tidak kan mungkin bekerja (beramal) maupun berpikir. Wallhuallam.


Download di Sini

Baca Juga
1. Henri Bergson. Biografi dan Karya
2. Henri Bergson. Moral dan Agama
3. Henri Bergson. Materi dan Ingatan
4. Henri Bergson. Evolusi Kreatif
5. Henri Bergson. Duree dan Kebebasan

Belum ada Komentar untuk "Dari Mana Datangnya Ingatan (Kenangan)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel