Glosarium Bahan Sosiologi Kelas Xi. Aksara A, B, C, D, E, F, G, H, I (Kurikulum Revisi 2016)
A
Achieved status: Kedudukan yang diperoleh dengan perjuangan atau sengaja.
Akulturasi: Proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan abnormal yang berbeda, sehingga unsur kebudayaan abnormal itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Amalgamasi: Pembauran biologis dua kelompok insan yang masing-masing mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda, sehingga keduanya menjadi satu rumpun.
Animisme: Sistem iktikad wacana penyembahan roh nenek moyang.
Apartheid: Pemisahan rasial yang kasatmata antara penduduk kulit putih yang merupakan kaum minoritas yang memimpin dengan penduduk nonkulit putih mayoritas.
Arbitrasi: Bentuk pengendalian konflik di mana kedua belah pihak setuju untuk mendapatkan atau terpaksa mendapatkan hadirnya pihak ketiga yang akan memperlihatkan keputusan-keputusan tertentu untuk menuntaskan konflik yang terjadi di antara mereka.
Ascribed status: Kedudukan yang diperoleh tanpa melalui usaha.
Asimilasi: Proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
Assigned status: Kombinasi dari perolehan status melalui perjuangan dan status yang diperoleh secara otomatis.
C
Cipta: Kemampuan mental; kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat.
Ciri-ciri fenotip kuantitatif: Ciri-ciri menurut perbedaan fisik.
Consolidated social structure: Sebuah struktur sosial yang kalau terjadi tumpang tindih parameter (tolak ukur) akan terjadi penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok sosial atau masyarakat.
D
Deprivasi relatif: Hilangnya rasa kepemilikan.
Diferensiasi agama: Pengelompokan masyarakat menurut iktikad dan agama yang dianutnya masing-masing.
Diferensiasi jenis kelamin: Pembedaan masyarakat menurut jenis kelamin.
Diferensiasi klan: Pembedaan masyarakat menurut garis keturunan.
Diferensiasi profesi: Pengelompokan masyarakat menurut jenis pekerjaan atau profesinya.
Diferensiasi ras: Pengelompokan masyarakat menurut ciri-ciri fisiknya.
Diferensiasi sosial: Pembedaan masyarakat menurut ciri dan fungsinya.
Diferensiasi suku bangsa: Penggolongan insan menurut ciri-ciri biologis yang sama.
Diferensiasi: Klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
Difusi: Penyebaran kebudayaan atau dampak dari satu kawasan ke kawasan lain yang terjadi secara eksklusif atau tidak langsung.
Dinamisme: Sistem iktikad wacana pemujaan kepada benda-benda alam, ibarat kerikil dan pohon.
Direct violence: Kekerasan secara eksklusif dengan sengaja melukai orang lain.
Discovery: Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan.
Disintegrasi: Suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.
E
Efektivitas menanam: Hasil positif penggunaan tenaga manusia, alat, organisasi, dan metode dalam menanamkan forum baru.
Empati sosial: Suatu keadaan di mana seseorang berusaha memahami perbedaan-perbedaan sosial yang ada dalam masyarakat dengan cara menempatkan dirinya sebagai individu atau kelompok yang berbeda tersebut.
Empati: Keadaan mental yang menciptakan seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Etnosentrisme: Sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan memakai ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
Extended family: Keluarga secara luas; bisa terdiri dari nenek, kakek, ayah, ibu, dan anak.
F
Fam: Istilah masyarakat Minangkabau untuk menyebut “klan”.
Feodalisme: Sistem sosial yang memperlihatkan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan.
Fratri: Kelompok-kelompok korelasi yang patrilineal atau matrilineal; sifatnya lokal dan merupakan campuran dari kelompok-kelompok klan setempat, baik besar maupun kecil.
G
Gender: Perbedaan secara budaya antara laki-laki dan perempuan yang dipelajari melalui proses sosialisasi.
Gerak sosial geografis: Perpindahan individu atau kelompok dari satu kawasan ke kawasan lain, ibarat urbanisasi, transmigrasi, dan migrasi.
H
Hierarki: Tingkatan berjenjang.
I
Imperative coordinated association: Asosiasi yang dikoordinasikan secara paksa.
Indirect violence: Kekerasan tidak langsung.
Inovasi: Proses pembauran dalam unsur kebudayaan masyarakat, berupa teknologi.
Institusi: Pola terorganisasi dari iktikad dan sikap yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial.
Integrasi fungsional: Integrasi dengan mengedepankan fungsi-fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam masyarakat secara harmonis.
Integrasi koersif: Integrasi secara paksa dengan mengedepankan kekuasaan yang dimiliki penguasa atau dengan cara-cara kekerasan.
Integrasi normatif: Integrasi yang terjadi jawaban adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Integrasi sosial: Proses adaptasi di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi sosial: Proses adaptasi unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Integrasi: Dibangunnya interdepensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyarakat.
Intersected social structure: Struktur sosial yang keanggotaan dalam kelompok-kelompok sosialnya menyilang; mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.
Interseksi: Persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari aneka macam seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Invention: Proses di mana suatu unsur kebudayaan gres dihasilkan dengan mengombinasikan atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan usang yang telah ada dalam masyarakat.
Berikut. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XI. Abjad K, L, M, N (Kurikulum Revisi 2016)
Download
Achieved status: Kedudukan yang diperoleh dengan perjuangan atau sengaja.
Akulturasi: Proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan abnormal yang berbeda, sehingga unsur kebudayaan abnormal itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Amalgamasi: Pembauran biologis dua kelompok insan yang masing-masing mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda, sehingga keduanya menjadi satu rumpun.
Animisme: Sistem iktikad wacana penyembahan roh nenek moyang.
Apartheid: Pemisahan rasial yang kasatmata antara penduduk kulit putih yang merupakan kaum minoritas yang memimpin dengan penduduk nonkulit putih mayoritas.
Arbitrasi: Bentuk pengendalian konflik di mana kedua belah pihak setuju untuk mendapatkan atau terpaksa mendapatkan hadirnya pihak ketiga yang akan memperlihatkan keputusan-keputusan tertentu untuk menuntaskan konflik yang terjadi di antara mereka.
Ascribed status: Kedudukan yang diperoleh tanpa melalui usaha.
Asimilasi: Proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
Assigned status: Kombinasi dari perolehan status melalui perjuangan dan status yang diperoleh secara otomatis.
C
Cipta: Kemampuan mental; kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat.
Ciri-ciri fenotip kuantitatif: Ciri-ciri menurut perbedaan fisik.
Consolidated social structure: Sebuah struktur sosial yang kalau terjadi tumpang tindih parameter (tolak ukur) akan terjadi penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok sosial atau masyarakat.
D
Deprivasi relatif: Hilangnya rasa kepemilikan.
Diferensiasi agama: Pengelompokan masyarakat menurut iktikad dan agama yang dianutnya masing-masing.
Diferensiasi jenis kelamin: Pembedaan masyarakat menurut jenis kelamin.
Diferensiasi klan: Pembedaan masyarakat menurut garis keturunan.
Diferensiasi profesi: Pengelompokan masyarakat menurut jenis pekerjaan atau profesinya.
Diferensiasi ras: Pengelompokan masyarakat menurut ciri-ciri fisiknya.
Diferensiasi sosial: Pembedaan masyarakat menurut ciri dan fungsinya.
Diferensiasi suku bangsa: Penggolongan insan menurut ciri-ciri biologis yang sama.
Diferensiasi: Klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
Difusi: Penyebaran kebudayaan atau dampak dari satu kawasan ke kawasan lain yang terjadi secara eksklusif atau tidak langsung.
Dinamisme: Sistem iktikad wacana pemujaan kepada benda-benda alam, ibarat kerikil dan pohon.
Direct violence: Kekerasan secara eksklusif dengan sengaja melukai orang lain.
Discovery: Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan.
Disintegrasi: Suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.
E
Efektivitas menanam: Hasil positif penggunaan tenaga manusia, alat, organisasi, dan metode dalam menanamkan forum baru.
Empati sosial: Suatu keadaan di mana seseorang berusaha memahami perbedaan-perbedaan sosial yang ada dalam masyarakat dengan cara menempatkan dirinya sebagai individu atau kelompok yang berbeda tersebut.
Empati: Keadaan mental yang menciptakan seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Etnosentrisme: Sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan memakai ukuran yang berlaku di masyarakatnya.
Extended family: Keluarga secara luas; bisa terdiri dari nenek, kakek, ayah, ibu, dan anak.
F
Fam: Istilah masyarakat Minangkabau untuk menyebut “klan”.
Feodalisme: Sistem sosial yang memperlihatkan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan.
Fratri: Kelompok-kelompok korelasi yang patrilineal atau matrilineal; sifatnya lokal dan merupakan campuran dari kelompok-kelompok klan setempat, baik besar maupun kecil.
G
Gender: Perbedaan secara budaya antara laki-laki dan perempuan yang dipelajari melalui proses sosialisasi.
Gerak sosial geografis: Perpindahan individu atau kelompok dari satu kawasan ke kawasan lain, ibarat urbanisasi, transmigrasi, dan migrasi.
H
Hierarki: Tingkatan berjenjang.
I
Imperative coordinated association: Asosiasi yang dikoordinasikan secara paksa.
Indirect violence: Kekerasan tidak langsung.
Inovasi: Proses pembauran dalam unsur kebudayaan masyarakat, berupa teknologi.
Institusi: Pola terorganisasi dari iktikad dan sikap yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial.
Integrasi fungsional: Integrasi dengan mengedepankan fungsi-fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam masyarakat secara harmonis.
Integrasi koersif: Integrasi secara paksa dengan mengedepankan kekuasaan yang dimiliki penguasa atau dengan cara-cara kekerasan.
Integrasi normatif: Integrasi yang terjadi jawaban adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Integrasi sosial: Proses adaptasi di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi sosial: Proses adaptasi unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Integrasi: Dibangunnya interdepensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyarakat.
Intersected social structure: Struktur sosial yang keanggotaan dalam kelompok-kelompok sosialnya menyilang; mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.
Interseksi: Persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari aneka macam seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
Invention: Proses di mana suatu unsur kebudayaan gres dihasilkan dengan mengombinasikan atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan usang yang telah ada dalam masyarakat.
Berikut. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XI. Abjad K, L, M, N (Kurikulum Revisi 2016)
Download
Belum ada Komentar untuk "Glosarium Bahan Sosiologi Kelas Xi. Aksara A, B, C, D, E, F, G, H, I (Kurikulum Revisi 2016)"
Posting Komentar