Al-Mas’Udi. Karya Dan Pemikiran
Ia menulis banyak karangan, namun sebagian besar tidak ditemukan lagi. Yang hingga ke tangan generasi kini ini pun ada yang hanya berupa ringkasan. Karyanya yang sanggup diketahui yaitu sebagai berikut. (1) Zakha’ir al-Ulum wa Ma Kana fi Sa’ir ad-Duhur (Khazanah Ilmu pada Setiap Kurun). (2) al-Istizkar Lima Marra fi Salif al-A’mar, perihal peristiwa-peristiwa masa lalu. Kedua buku ini telah diterbitkan kembali di Najaf pada tahun 1955. (3) Tarikh fi Akhbar al-Umam min al-‘Arab wa al-‘Ajam (Sejarah Bangsa Arab dan Persia). (4) Akhbar az-Zaman wa Man Abadahu al-Hidsan min al-Umam al-Madiyah wa al-Ajyal al-Haliyah wa al-Mamalik ad-Dasirah, perihal sejarah umat masa lampau dan bangsa-bangsa kini serta kerajaan-kerajaan mereka. Buku yang terdiri dari 30 jilid ini tidak seluruhnya hingga ke generasi sekarang. Yang ada hanya dalam bentuk ringkasan, namun tidak diketahui pengarangnya. Beberapa manuskrip menyebutkan bahwa ringkasan itu justru merupakan jilid pertama dari kitab ini. Meskipun demikian, materinya termuat dalam dua karyanya berikut.
(5) al-Ausat, berisi kronologi sejarah umum. (6) Muruj az-Zahab wa Ma’adin al-Jawahir (Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Permata) disusun tahun 947. Kitab ini terdiri atas dua bab besar. Pertama, berisi sejarah penciptaan alam dan manusia, sifat-sifat bumi, laut, dan peristiwa-peristiwa luar biasa, riwayat nabi-nabi, sejarah bangsa-bangsa kuno dengan agama dan alirannya, serta sopan santun istiadat dan tradisi. Al-Mas’udi banyak mengutip karya para sejarawan sebelumnya. Kedua, berisi sejarah Islam, mulai simpulan masa al-Khulafa ar-Rasyidun (empat khalifah besar) hingga masa awal pemerintahan khalifah al-Muti dari Dinasti Abbasiyah. Ia menjelaskan kehidupan Bani Hasyim di wilayah kekuasaan Abbasiyah, kehidupan para budak lelaki dan wanita, mawali (orang asing, terutama Persia), kehidupan masyarakat umum, pembangunan (seperti istana) beserta segala perlengkapannya, kebiasaan para pembesar, dan sopan santun istiadat serta tradisi negeri-negeri yang dikunjunginya. Al-Mas-udi juga memaparkan pembagian bumi ke dalam beberapa wilayah. Menurutnya, bentuk daratan dan lautan mirip segmen sebuah bola. Kitab yang kini dianggap sebagai kitab turas (khazanah Islam klasik) ini diterbitkan kembali tahun 1866 di Bulaq dan tahun 1895 di Cairo. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh C.B. de Meynard dan P. de Courteille menjadi 9 jilid (Paris, 1861-1877). Sebelumnya, jilid satu dari kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh A. Sprenger (London, 1841). Pada tahun 956 al-Mas’udi bahu-membahu telah menuntaskan penulisan sebuah kitab yang konon cakupannya lebih luas dari kitab di atas, tetapi kitab tersebut belum berhasil ditemukan kembali. (7) at-Tanbih wa al-Israf (Indikasi dan Revisi) ditulis tahun 956. Kitab yang merupakan ringkasan dan memuat beberapa revisi dari tulisannya yang lain ini juga memuat pandangan filsafatnya perihal alam dan sejarah. Ia memaparkan pemikirannya perihal evolusi alam, yaitu dari mineral, tanaman, hewan, hingga ke manusia. Sebagai tumpuan terjadinya evolusi itu, ia beropini bahwa jerapah yaitu bibit unggul dari unta dan macan tutul (panter). Pendapatnya ini berbeda dengan pendapat ilmuwan muslim lainnya, yaitu al-Jahiz dan Abu Yahya al-Qazwini, yang menyatakan bahwa jerapah yaitu bibit unggul dari unta betina liar dan hiena jantan. Kitab ini telah diedit oleh M.J. de Goeje (Leiden, 1894) dan telah pula diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh Carra de Vaux (Paris, 1897). Selain kitab-kitab tersebut, beberapa karya al-Mas’udi yang tidak hingga ke generasi kini yaitu al-Istinsar (Kebangkitan), az-Zahi (Masa Kecemerlangan), al-Istinsar al-Mufrad li Firaq al-Khawarij (Kemenangan Tunggal Melawan Kelompok-Kelompok Khawarij), al-Qadaya wa at-Tajarib (Peristiwa dan Pengalaman), Mazahir al-Akhbar wa Tara’if al-Asar (Fenomena dan Peninggalan Sejarah), dan as-Safwah fi al-Imamah (tentang kepemimpinan).
Dalam penulisan sejarah, berbeda dengan sejarawan lainnya yang kebanyakan pada masa itu memakai pendekatan al-hauliyyat (at-tarikh ‘ala as-sininn, penulisan menurut tahun), al-Mas’udi memakai pendekatan at-tasnif al-maudu’i (tematik). Tema-temanya mencakup bangsa, raja, dan dinasi. Dalam pemaparan sejarah, ia menyajikan materi dengan menarik, diramu bersama insiden politik, peperangan, dan informasi perihal masyarakat dan adat-istiadatnya, di samping pembahasan geografis. Dalam hal ini ia banyak diikuti oleh sejarawan yang tiba kemudian, termasuk Ibnu Khaldun*.
Secara keseluruhan, karya al-Mas’udi sanggup digunakan sebagai sumber untuk memahami pandangan umum muslim mengenai dunia dan juga sebagai materi penyelidikan pengetahuan perihal geografi dan sejarah alam. Informasi dalam karyanya perihal negeri yang dikunjunginya didapatnya dari sumber primer, terutama negeri-negeri Islam.
Al-Mas’udi dikenal sebagai pengikut fatwa Muktazilah*, mirip yang disebut dalam karyanya Muruj az-Zahab. Namun ada juga yang menyebutnya sebagai pengikut Syiah alasannya ia banyak mengungkapkan kebesaran Syiah dalam tulisannya. Dalam dua karyanya—pertama dan kedua—tersebut di atas, ia menyatakan adanya “wasiat” Nabi SAW kepada Ali bin Abi Talib. Hal itu tidak diakui oleh golongan Suni tetapi diyakini oleh golongan Syiah.
Download
Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
Baca Juga
Al-Mas’udi. Riwayat Hidup
Dalam penulisan sejarah, berbeda dengan sejarawan lainnya yang kebanyakan pada masa itu memakai pendekatan al-hauliyyat (at-tarikh ‘ala as-sininn, penulisan menurut tahun), al-Mas’udi memakai pendekatan at-tasnif al-maudu’i (tematik). Tema-temanya mencakup bangsa, raja, dan dinasi. Dalam pemaparan sejarah, ia menyajikan materi dengan menarik, diramu bersama insiden politik, peperangan, dan informasi perihal masyarakat dan adat-istiadatnya, di samping pembahasan geografis. Dalam hal ini ia banyak diikuti oleh sejarawan yang tiba kemudian, termasuk Ibnu Khaldun*.
Secara keseluruhan, karya al-Mas’udi sanggup digunakan sebagai sumber untuk memahami pandangan umum muslim mengenai dunia dan juga sebagai materi penyelidikan pengetahuan perihal geografi dan sejarah alam. Informasi dalam karyanya perihal negeri yang dikunjunginya didapatnya dari sumber primer, terutama negeri-negeri Islam.
Al-Mas’udi dikenal sebagai pengikut fatwa Muktazilah*, mirip yang disebut dalam karyanya Muruj az-Zahab. Namun ada juga yang menyebutnya sebagai pengikut Syiah alasannya ia banyak mengungkapkan kebesaran Syiah dalam tulisannya. Dalam dua karyanya—pertama dan kedua—tersebut di atas, ia menyatakan adanya “wasiat” Nabi SAW kepada Ali bin Abi Talib. Hal itu tidak diakui oleh golongan Suni tetapi diyakini oleh golongan Syiah.
Download
Sumber
Suplemen Ensiklopedi Islam Diterbitkan Oleh PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta Tahun 1996
Baca Juga
Al-Mas’udi. Riwayat Hidup
Belum ada Komentar untuk "Al-Mas’Udi. Karya Dan Pemikiran"
Posting Komentar