Randall Collins. Ranah-Ranah Sosial Yang Lain
Collins tidak puas membahas konflik di dalam sistem stratifikasi tetapi berusaha memperluasnya ke banyak sekali ranah sosial lainnya. Contohnya, ia memperluas analisisnya atas stratifikasi ke hubungan-hubungan antarjenis kelamin dan juga di antara kalangan kelompok-kelompok usia. Dia memandang bahwa keluarga yakni suatu arena konflik seksual, yaitu para laki-laki menjadi para pemenang dengan jawaban bahwa perempuan didominasi oleh laki-laki dan tunduk kepada banyak sekali jenis perlakuan yang tidak setara. Demikian pula, ia melihat kekerabatan di antara kelompok-kelompok usia—khususnya, di antara orang muda dan orang tua—sebagai suatu konflik. Ide itu kontras dengan para fungsionalis struktural*, yang melihat sosialisasi serasi dan internalisasi di dalam kekerabatan tersebut. Collins memerhatikan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh banyak sekali kelompok usia.
Orang-orang cukup umur memiliki banyak sekali macam sumber daya, termasuk pengalaman, ukuran, kekuatan, dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisik orang muda. Kontrasnya, salah satu dari segelintir sumber daya yang dimiliki bawah umur yakni daya tarik fisik. Hal itu berarti bahwa bawah umur besar kemungkinan didominasi oleh orang dewasa. Akan tetapi, dikala bawah umur matang, mereka memperoleh sumber-sumber daya yang lebih banyak dan lebih bisa melawan, akhirnya meningkatkan konflik sosial di antara generasi-generasi.
Collins juga memerhatikan organisasi-organisasi formal dari suatu perspektif konflik. Dia melihat mereka sebagai jaringan pengaruh-pengaruh antarpribadi dan sebagai arena kawasan dimainkannya kepentingan-kepentingan yang berkonflik. Singkatnya, “Organisasi-organisasi yakni arena-arena bagi perjuangan” (R. Collins, 1975: 295). Collins sekali lagi meletakkan argumennya di dalam bentuk proposisional. Contohnya, ia berargumen bahwa “paksaan menjadikan usaha-usaha yang berpengaruh untuk menghindari dipaksa” (R. Collins, 1975: 298). Kontrasnya, ia merasa bahwa dukungan ganjaran yakni suatu seni administrasi yang lebih disukai: “Pengendalian dengan ganjaran-ganjaran material menjadikan pemenuhan sampai ke tingkat bahwa ganjaran-ganjaran dihubungkan secara eksklusif dengan sikap yang diinginkan” (R. Collins, 1975: 299). Proposisi-proposisi tersebut dan proposisi lainnya menunjuk kepada kesepakatan Collins kepada suatu studi konflik yang ilmiah, sebagian besar berorientasi mikro.
Ringkasnya, Collins, menyerupai Dahrendorf*, bukan pendukung sejati teori konflik Marxian, meskipun untuk alasan-alasan yang berbeda. Meskipun Collins memakai Marx* sebagai suatu titik tolak, Weber*, Durkheim*, dan khususnya etnometodologi* memiliki imbas yang jauh lebih penting pada karyanya. Orientasi Collins yang berskala kecil yakni permulaan yang sangat membantu menuju pengembangan suatu teori konflik yang lebih terpadu. Akan tetapi, meskipun ia menyatakan kepentingan untuk memadukan teori berskala besar dan berskala-kecil, ia tidak menyelesaikan kiprah itu secara penuh.
Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Download
Baca Juga
1. Randall Collins. Autobiografi
2. Randall Collins. Teori Konflik yang Lebih Integratif
3. Randall Collins. Stratifikasi Sosial
4. Randall Collins. Sebuah Teori Konflik Mengenai Stratifikasi
Collins juga memerhatikan organisasi-organisasi formal dari suatu perspektif konflik. Dia melihat mereka sebagai jaringan pengaruh-pengaruh antarpribadi dan sebagai arena kawasan dimainkannya kepentingan-kepentingan yang berkonflik. Singkatnya, “Organisasi-organisasi yakni arena-arena bagi perjuangan” (R. Collins, 1975: 295). Collins sekali lagi meletakkan argumennya di dalam bentuk proposisional. Contohnya, ia berargumen bahwa “paksaan menjadikan usaha-usaha yang berpengaruh untuk menghindari dipaksa” (R. Collins, 1975: 298). Kontrasnya, ia merasa bahwa dukungan ganjaran yakni suatu seni administrasi yang lebih disukai: “Pengendalian dengan ganjaran-ganjaran material menjadikan pemenuhan sampai ke tingkat bahwa ganjaran-ganjaran dihubungkan secara eksklusif dengan sikap yang diinginkan” (R. Collins, 1975: 299). Proposisi-proposisi tersebut dan proposisi lainnya menunjuk kepada kesepakatan Collins kepada suatu studi konflik yang ilmiah, sebagian besar berorientasi mikro.
Ringkasnya, Collins, menyerupai Dahrendorf*, bukan pendukung sejati teori konflik Marxian, meskipun untuk alasan-alasan yang berbeda. Meskipun Collins memakai Marx* sebagai suatu titik tolak, Weber*, Durkheim*, dan khususnya etnometodologi* memiliki imbas yang jauh lebih penting pada karyanya. Orientasi Collins yang berskala kecil yakni permulaan yang sangat membantu menuju pengembangan suatu teori konflik yang lebih terpadu. Akan tetapi, meskipun ia menyatakan kepentingan untuk memadukan teori berskala besar dan berskala-kecil, ia tidak menyelesaikan kiprah itu secara penuh.
Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Download
Baca Juga
1. Randall Collins. Autobiografi
2. Randall Collins. Teori Konflik yang Lebih Integratif
3. Randall Collins. Stratifikasi Sosial
4. Randall Collins. Sebuah Teori Konflik Mengenai Stratifikasi
Belum ada Komentar untuk "Randall Collins. Ranah-Ranah Sosial Yang Lain"
Posting Komentar