Max Weber. Rasionalisasi Di Dalam Banyak Sekali Latar Sosial

Ekonomi
Penyajian paling sistematik pemikiran-pemikiran Weber mengenai rasionalisasi forum ekonomi ditemukan dalam karyanya General Economic History. Perhatian Weber terletak pada perkembangan ekonomi kapitalistik rasional di Barat, yang merupakan referensi spesifik suatu ekonomi rasional yang didefinisikan sebagai “organisasi fungsional yang berorientasi kepada harga-uang yang berasal dari perjuangan-kepentingan insan di dalam pasar” (Weber, 1915/1958: 331). Meskipun ada tren evolusioner umum, Weber, menyerupai biasanya, berhati-hati dalam memperlihatkan bahwa ada banyak sekali sumber kapitalisme, rute-rute alternatif menujunya, dan sederetan hasil yang memancar darinya (Swedberg, 1998). Sesungguhnya, di dalam rangkaian penolakan teori sosialistik mengenai perubahan evolusioner, Weber menolak seluruh inspirasi mengenai suatu “rangkaian evolusioner umum” (1927/1981: 34).


Agama
Dalam bidang agama, Weber menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis hingga ke tingkat mana agama-agama awal yang lebih primitif—dan agama-agama yang ada di banyak bab lain dunia—bertindak sebagai rintangan-rintangan bagi munculnya rasionalitas. Weber mencatat bahwa “yang sakral ialah yang tidak tergantikan secara unik” (1921/1968: 46). Meskipun ada pandangan itu, agama di Barat benar-benar terbukti sanggup diubah; agama tersebut mendapatkan rasionalisasi, dan benar-benar memainkan tugas kunci di dalam rasionalisasi sektor-sektor masyarakat lainnya (Kalberg, 1990).

Hukum
Sebagaimana dengan analisisnya atas agama, Weber memulai pembahasannya atas aturan dengan aturan primitif, yang beliau lihat sangat tidak rasional. Hukum primitif ialah suatu sistem norma-norma yang agak tidak dibedakan. Selain itu, aturan primitif cenderung kekurangan perangkat pejabat. Dari periode awal yang tidak rasional itu, Weber melacak suatu garis pribadi perkembangan menuju suatu mekanisme legal yang diformalkan. Dan menyerupai biasa di dalam pedoman Weber, teori aturan yang sistematik dipandang telah berkembang hanya di Barat.

Politik
Rasionalisasi sistem politik terkait dengan rasionalisasi aturan dan, pada akhirnya, rasionalisasi semua unsur sistem sosial. Weber berargumen bahwa semakin rasional struktur politis, semakin mungkin ia melenyapkan secara sistematis unsur-unsur tidak rasional di dalam hukum. Dan suatu polity rasional tidak sanggup berfungsi dengan sistem aturan tidak rasional, dan sebaliknya. Dalam sistem yang rasional mendorong para pemimpin politis ke arah rasionalisasi oleh tuntutan-tuntutan alat-alat manajemen mereka sendiri yang semakin rasional. Weber mengambil pendirian bahwa para pemain drama didorong oleh kekuatan-kekuatan struktural (negara) dan kultural (rasionalisasi).

Kota
Kota memperlihatkan suatu alternatif kepada tatanan feodal dan suatu latar yang memungkinkan berkembangnya kapitalisme modern dan, secara umum, rasionalitas. Weber mendefinisikan suatu kota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kota ialah pemukiman yang relatif tertutup
2. Kota relatif besar
3. Kota mempunyai suatu pasar
4. Kota mempunyai otonomi politis parsial

Meskipun banyak kota dalam banyak masyarakat mempunyai ciri-ciri di atas, kota-kota di Barat menyebarkan aksara rasional yang khusus beserta, antara lain, pasar yang diorganisasikan secara rasional dan struktur politis.

Bentuk-bentuk seni
Dalam bidang musik, contohnya, Weber (1921/1958) memandang musik di Barat telah berkembang di dalam suatu arah rasional yang khas. Kreativitas musik direduksi menjadi prosedur-prosedur rutin yang didasarkan pada prinsip-prinsip komprehensif. Musik di dunia Barat telah mengalami suatu “transformasi proses produksi musik menjadi suatu urusan yang dikalkulasi yang bekerja dengan alat-alat yang dikenal, instrumen-instrumen yang efektif, dan aturan-aturan yang sanggup dipahami” (Weber, 1921/1958: 1i). Weber (1904-1905/1958) melihat perkembangan serupa dalam bentuk-bentuk seni lainnya.

Setelah melihat banyak ragam analisis dari proses rasionalisasi di atas, Max Weber menganut pandangan bahwa perubahan-perubahan di level kultural rasionalitas sedang mengantarkan perubahan-perubahan di dalam struktur-struktur dan juga di dalam pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan individual dunia modern. Proses rasionalisasi tidak dibiarkan mengambang sendirian di atas fenomena konkret, tetapi ditancapkan di dalam banyak sekali struktur sosial dan di dalam pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan para individu.

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Download

Baca Juga
1. Max Weber. Biografi
2. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
3. Teori-Teori Sosiologi Sesudah Comte: Mazhab Ekonomi
4. Max Weber. Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme
5. Max Weber. Metodologi: Sejarah dan Sosiologi
6. Max Weber. Sosiologi Substantif
7. Max Weber. Verstehen dan Kausalitas
8. Max Weber. Tindakan Sosial
9. Max Weber. Rasionalisasi
10. Paradigma Sosiologi. Definisi Sosial
11. Max Weber. Struktur-Struktur Otoritas
12. Weber dan Teori Tindakan
13. Max Weber. Tipe-Tipe Ideal
14. Pokok Bahasan Sosiologi
15. Weber dan Teori Tindakan

16. Max Weber. Tipe-Tipe Rasionalitas
17. Max Weber. Tentang Nilai-nilai
18. Max Weber. Kelas, Status, dan Partai
19. Max Weber. Rasionalitas Formal dan Substantif  

Belum ada Komentar untuk "Max Weber. Rasionalisasi Di Dalam Banyak Sekali Latar Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel