Jenis Dan Sumber Ketidakpastian
Seperti sudah diuraikan di atas, hasil pengukuran selalu mengandung ketidakpastian. Apakah penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran? Pertama, alasannya pengukuran ialah tindakan insan dan ibarat diketahui bahwa insan ialah tidak sempurna, sehingga hasil pengukurannya juga tidak sempurna. Kedua, alat yang digunakan untuk pengukuran juga buatan insan sehingga tidak sempurna.
Selain kedua faktor ini, ada banyak faktor lain yang kuat pada hasil pengukuran yang tidak sanggup diketahui tiruananya. Akan tetapi, kita perlu mengetahui sumber-sumber kesalahan dan berusaha untuk menghilangkannya. Berikut ini ialah beberapa jenis ketidakpastian beserta sumbernya yang biasa dijumpai.
A. Ketidakpastian Bersistem
Ketidakpastian bersistem sanggup disebut sebagai sumber kesalahan yang bersumber pada kesalahan alat ukur. Ketidakpastian ini mencakup hal-hal diberikut ini.
- Kesalahan Kalibrasi
Teknik memdiberi skala nilai pada waktu pembuatan alat ukur yang tidak tepat sehingga setiap kali alat tersebut digunakan, ketidakpastian selalu muncul pada hasil pengukuran. misal kesalahan kalibrasi ialah skala nilai pada alat ukur yang lebarnya tidak sama.
Kesalahan ini sanggup diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut dengan alat lain yang standar. Alat standar, meskipun buatan manusia, dipandang tidak mengandung kesalahan apapun.
- Kesalahan Titik Nol
Titik nol skala alat ukur tidak diberimpit dengan titik nol jarum penunjuk alat ukur. .Misalnya, jarum penunjuk titik nol pada neraca (timbangan) yang tidak berada pada posisi nol padahal tidak digunakan untuk menenimbang.
Kesalahan ini sanggup dikoreksi dengan memutar tombol pengatur kedudukan jarum semoga tepat pada posisi nol. Jika tidak, kita harus mencatat kedudukan awal jarum penunjuk dan memperlakukan kedudukan awal ini sebagai titik nol.
- Kelelahan
Komponen Alat Kesalahan ini sering terjadi pada pegas. Pegas yang sudah usang digunakan biasanya lembek, sehingga mempengaruhi hasil pengukuran. Kesalahan ini sanggup diperbaiki dengan cara mengkalibrasi ulang.
- Gesekan
Kesalahan ini timbul akhir tabrakan pada bagian-bagian alat yang bergerak.
- Paralaks
Kesalahan ini terjadi apabila pada ketika membaca skala alat ukur posisi raata tidak tegak lurus terhadap jarum penunjuk atau skala alat ukur.
- Keadaan Saat Bekerja
Penggunaan alat pada kondisi yang tidak sama dengan keadaan alat pada ketika dikalibrasi (misalnya pada suhu, tekanan, dan kelembaban yang tidak sama) iuga sanggup menjadikan terjadinya kesalahan.
Ketidakpastian bersistem menjadikan hasil pengukuran menyimpang dari nilai yang sebenarnya. Biasanya, penyimpangan akhir kesalahan bersistem ini memiliki kecenderungan tertentu sehingga megampangkan tindakan untuk mengatasinya.
B. Ketidakpastian Acak
Ketidakpastian ini bersumber pada keadaan atau gangguan yang sifatnya acak, sehingga menghasilkan ketidakpastian yang bersifat acak pula. Berbeda dengan ketidakpastian bersistem, ketidakpastian ini tidak memiliki kecenderungan tertentu sehingga sukar diatasi. Penyebab ketidakpastian acak ini antara lain sebagai diberikut.
- Gerak Brown Molekul Udara
Seperti diketahui, molekul udara selalu bergerak dan gerakannya bersifat acak. Gerakan ini pada ketika tertentu mengalami fluktuasi, artinya gerakan molekul udara dalam arah tertentu menjadi sangat besar atau sangat kecil. Hal ini menjadikan jarum penunjukkan skala alat ukur yang sangat halus (misalnya pada mikro galvanometer) menjadi terganggu akhir tumbukan antarmolekul udara.
- Fluktuasi Tegangan Listrik
Tegangan PLN, baterai, atau aki selalu berfluktuasi, yaitu selalu mengalami perubahan. Tentu saja, hal itu mengganggu pembacaan bemasukan listrik.
- Landasan yang Bergetar
Alat yang sangat peka, contohnya seismograf, sanggup terganggu akhir adanya landasan yang bergetar. Hal itu akan mempengaruhi hasil pen uran.
- Noise (Gangguan Sinyal)
Pada alatealat elektronik sering terjadi noise (gangguan sinyal) akhir fluktuasi tegangan pada komponen alat yang bersangkutan.
- Radiasi Latar
Radiasi sinar kosmis dari angkasa luar sanggup menjadikan gangguan pada alat pencacah (counter) alasannya akan terhitung pada waktu kita mengukur dengan pencacah elektronik.
C. Adanya Nilai Skala Terkecil Alat Ukur
Setiap alat ukur memiliki skala terkecil dalam banyak sekali ukuran. Misalnya, mistar ada yang memiliki skala terkecil 1 mm. Demikian pula jangka sorong yang dilengkapi dengan skala nonius sehingga memungkinkan kita bisa membaca sampai 0,1 mm. Meskipun demikian, alasannya keterbatasan penglihatan pembacaan skala terkecil ini juga ialah sumber kesalahan.
D. Keterbatasan Pengamat
Sumber ketidakpastian ini ialah keterbatasan pengamat sendiri. Misalnya pengamat kurang terampil dalam menggunakap alat, utamanya alat-alat canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Jenis Dan Sumber Ketidakpastian"
Posting Komentar