Definsi Pengertian Dan Macam Kebutuhan Manusia

Kemakmuran berarti terpenuhinya seluruh kebutuhan manusia. Apa paug dimaksud dengan kebutuhan insan itu, dan seberapa jauhkah kita mengenal kebutuhan kita sendiri? Berbagai hal yang berkaitan sikingan kebutuhan insan akan dibahas diberikut ini.

Pertama-tama kita akan mengulas pengertian kebutuhan, kemudian mengklasifikasikan banyak sekali ragam kebutuhan dan meninjau faktor-faktor yang melatarbelakangi keragaman kebutuhan manusia. 

Pengertian Kebutuhan Manusia

Manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, kebutuhan itu sanggup berupa kuliner ibarat beras, dan lauk-pauk, sanggup pula berupa pakaian ibarat baju, celana dan kaos kaki, dan sanggup juga berupa jasa ibarat menonton film di bioskop, naik bus, dan menolongan dokter serta menolongan aturan ibarat pengacara. Beragamnya barang dan jasa itu mengambarkan bahwa kebutuhan insan bermacam-macam juga. 

Apa yang akan terjadi apabila kebutuhan insan itu terpenuhi? melaluiataubersamaini kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan, kelangsungan hidup insan terus berlanjut, dan dengan terpenuhinva tiruana kebutuhan manusia, kelangsungan hidup insan menjadi sejahtera, Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa kebutuhan mencerminkan ada perasaan belum sempurnanya dalam diri insan yang ingin dipuaskan. 

Orang membutuhkan sesuatu sebab tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya mempunyai belum sempurnanya. Yang lapar ingin makan. Yang haus ingin minum. Yang sakit ingin sembuh. Yang udik ingin menjadi pintar. Selain itu, kebutuhan ialah segala sesuatu yang naluriah dan sangat diharapkan oleh insan untuk mempertahankan hidupnya. 

Macam-macam Kebutuhan 

Kebutuhan insan itu beragam. Beragamnya kebutuhan insan itu sanggup kita klasifikasikan berdasarkan karakteristik sebagai diberikut Prioritas. Kebutuhan berdasarkan karakteristik ini berafiliasi dengan prioritas atau kadar penting atau tidaknya suatu kebutuhan tersebut. 

• Kebutuhan Primer.

Kebutuhan primer ialah kebutuhan yang paling utama untuk dipenuhi. Termasuk dalam kebutuhan primer antara lain kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan. Mengapa kebutuhan ibarat itu dinamakan primer? 

Ditinjau dari sudut pandang etimologi (asal permintaan kata), kebutuhan primer itu berarti kebutuhan yang pertama kali dibutuhkan oleh insan derni kelangsungan hidupnya. Primer sendiri berasal dari kata primus yang berarti "pertama". 

Agar tetap hidup, insan harus makan, minum, dan berpakaian layak serta harus pula mempunyai kawasan tinggal untuk berlindung dari hujan, matahari, dan udara dingin. Akan susah bagi insan untuk melakukan jati dirinya sebelum kebutuhan primernya terpenuhi. Itulah mengapa kebutuhan primer disebut "kebutuhan alamiah". 

• Kebutuhan Sekunder.

Manusia tidak spesialuntuk hidup dengan memenuhi kebutuhan primer, tetapi insan sebagai makhluk berbudaya dan bermasyarakat juga tidak terlepas dari kebutuhan yang lebih luas, lebih bariyak, dan lebih sempurna. Kebutuhan semacam ini menyangkut kebutuhan akan peralatan rumah tangga ibarat kawasan pulas, meja, kursi, radio, buku, alat tulis, komputer, dan lain-lain. 

Kebutuhan ibarat ini disebut kebutuhan sekunder. Kata sekunder berasal dan kata latin secundus yang berarti "kedua". Kebutuhan sekunder ialah kebutuhan sehabis kebutuhan primer terpenuhi. Sesudah kebutuhan primer terpenuhi, insan akan memperhatikan kebutuhan sekundernya, demi untuk menjaga kenyamanan 'tfidup dan jati dirinya. 

• Kebutuhan Tersier.

Tersier berasal dan kata latin tertius yang berarti "ketiga." Kebutuhan ini akan timbul sehabis kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier   tertuju kepada barang-barang glamor ibarat kendaraan beroda empat sedan yang mewah, TV yang besar dan berlayar datar 54 inci, wisata ke Alaska, atau bahkan berlibur ke ruang angkasa. 

Kebutuhan tersier ini bertujuan untuk meningkatkan prestise insan tersebut dalam masyarakat. Perlu kita ketahui, batas antara kebutuhan sekunder dan tersier untuk setiap orang tidak sama-beda. Perbedaan ini ditentukan oleh kedudukan dan status ekonomi orang di tengah masyarakat. 

Terkadang kebutuhan sekunder untuk satu golongan ialah kebutuhan tersier untuk golongan lain. Sebagai contoh, kebutuhan akan TV hitam-putih di suatu desa terpencil, sementara di kota-kota besar TV Etitameputih tidak lagi dianggap barang mewah.

Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Bagikan Artikel ini