Paragraf (Pengertian, Contoh, Dan Cara Menciptakan Paragraf Kohesi Dan Koherensi)

Pengertian Paragraf ialah serangkaian kalimat yang saling berafiliasi dan terkait dalam sa1tu kesatuan serta hanya memiliki satu pokok pikiran atau satu gagasan. Berkaitan dengan pengertian paragraf tersebut sanggup dijelaskan bahwa mustahil paragraf hanya terdiri atas satu kalimat sepanjang apapun kalimat itu. 



Selain itu, sepanjang ataupun sependek apapun paragraf, juga mustahil terdiri atas lebih dari satu pokok ikiran atau satu gagasan. Dalam penyusunan paragraf perlu diperhatikan penanda paragraf dan syarat-syarat paragraf yang baik. Oleh lantaran itu pada kesempatan kali ini kita akan mengulas bahasana terkait dengan cara menciptakan paragraf yang baik dan benar.

Pelajari yang Lainnya Tentang Paragraf !
Pengertian dan Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran
PARAGRAF NARASI (Pengertian, Ciri - Ciri, Contoh, Jenis) 
Contoh PARAGRAF ARGUMENTASI, Pengertian, Ciri, dan Jenisnya
Contoh dan Pengertian PARAGRAF EKSPOSISI Lengkap
PARAGRAF DESKRIPSI (Pengertian, Ciri - Ciri, dan Contohnya)

Penanda Paragraf

Penanda paragraf ada dua macam. Penanda paragraf yang pertama, yaitu kalimat pertama paragraf itu menjorok kedalam dan jarak spasi antara paragraf yang satu dengan yang lain sama. Penanda paragraf kedua, yaitu kalimat pertama paragraf itu lurus dan jarak spasi antar paragraf tidak sama atau jaraknya ditambah.

Contoh pola paragraf yang kalimat pertamanya menjorok dan jarak antar paragraf sama ialah menyerupai gambar di bawah ini


Contoh pola paragraf yang kalimat pertamanya lurus dan jarak antar paragaf tidak sama (dua kali jarak antar baris)


Syarat-Syarat Membuat Paragraf Yang Baik Dan Bernar (kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi))

Untuk menghasilkan sebuah paragraf yang baik dan benar, ada dua syarat atau kriteria yang harus diperhatikan. Syarat atau kriteria yang perlu diperhatikan tersebut ialah kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koherensi).

Kriteria Kesatuan (Kohesi)

Kriteria kesatuan (kohesi) berkaitan dengan keeratan kekerabatan makna antar gagasan antar satu paragraf. Berkaitan dengan kesatuan (kohesi) sebuah paragraf harus mengandung satu gagasan utama dan diikuti oleh beberapa gagasan penjelas  yang dituangkan dalam bentuk kalimat. 

Apabila dalam satu paragraf tersebut terdapat dua gagasan utama atau lebih, maka harus dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Sebaliknya apabila dalam dua paragraf atau lebih hanya terdapat satu gagasan utama, maka kedua paragraf tersebut di gabungkan menjadi satu.

Contoh paragraf yang salah:
      Kabupaten jember merupakan salah satu wilayah yang ada di propinsi jawa timur yang penduduknya dominan terdiri dari suku jawa dan suku madura. Dalam kondisi yang demikian, masyarakat kabupaten jember sanggup di  golongkan kedalam masyarakat campuran. Hal ini akan membawa dampa pada kondisi kebahasaannya. Paling tidak masyarakat jember tergolong pada dwibahasawan ( menguasai dua bahasa) atau bahkan multibahasawan ( menguasi lebih dari dua bahasa).       Contohnya ialah menguasai bahasa jawa (bahasa daerah), bahasa madura (bahasa daeraha), dan bahasa indonesia (bahasa standar nasional indonesia)

Contoh paragraf diatas dinyatakan salah karena:

  1. Paragraf ke 1 terdiri atas 4 kalimat dan memiliki satu pokok pikiran serta beberapa pikiran penjelas.
  2. Pokok pikiran tersebut terletak diawal kalimat sehingga kalimat pertama pada paragraf tersebut sebagai kalimat utama
  3. Pikiran penjelas terdapat pada kalimat selanjutnya yaitu kalimat ke-2, ke-3, dan ke-4 sehingga ketiga kalimat itu merupakan kalimat penjelas (dalam hal ini paragraf kesatu dinyatakan sebagai paragraf yang benar)
  4. Paragraf kedua hanya satu kalimat dan tiak mempunya pokok pikiran lantaran dilihat dari kata pada awal kalimat yang digunakan, kata itu masih merupakan kelanjutan dari kalimat tamat paragraf ke-1 sehingga paragraf kedua dinyatakan salah
Berdasarkan uraian kedua paragraf tersebut, kedua paragraf (ke-1 dan ke-2) harus di jadikan satu paragraf sehingga menjadi paragraf yang benar menyerupai rujukan di bawah ini

Contoh Paragraf yang Benar

Kabupaten jember merupakan salah satu wilayah yang ada di propinsi jawa timur yang penduduknya dominan terdiri dari suku jawa dan suku madura. Dalam kondisi yang demikian, masyarakat kabupaten jember sanggup di  golongkan kedalam masyarakat campuran. Hal ini akan membawa dampa pada kondisi kebahasaannya. Paling tidak masyarakat jember tergolong pada dwibahasawan ( menguasai dua bahasa) atau bahkan multibahasawan ( menguasi lebih dari dua bahasa). Contohnya ialah menguasai bahasa jawa (bahasa daerah), bahasa madura (bahasa daeraha), dan bahasa indonesia (bahasa standar nasional indonesia)

Kriteria Kepaduan (Koherensi)

Kriteria kepaduan (koherensi) berkaitan dengan kekerabatan antar kalimat dalam paragraf dari segi bentuk atau strukturnya. Berkaitan dengan kepaduan(koherensi), sebuah paragraf harus mengambarkan kepaduan kekerabatan antar kalimat yang terjalin di dalamnya. Kepaduan sanggup diketahui dari susunan kalimat yang sistematis, logis, dan gampang di pahami. Hal itu sanggup dicapai apabila memakai sarana pengait kalimat yang berupa penggantian, pengulangan,penghubungan kalimat, dan gabungungan ketiganya. 

Penggantian ialah sarana pengait kalimat dalam sebuah paragraf yang berupa kata pengganti atau kata penghubung yang merupakan ciri pada kalimat sebelumnya. Kata ganti itu ialah dia, mereka, ia mereka dan kalian, sedangkan kata penunjuk ialah kata ini, itu, tersebut, diatas, dan dibawaha. 

Yang dimaksud pengulangan ialah sarana pengait atau pengikat kalimat dengan cara mengulang bab kalimat sebelumnya dan penghubung antar kalimat ialah sebuah ungkapan yang dipakai untuk menghubungkan antara kalimat satu dengan yang lainnya dalam sebuah paragraf. Penghubung kalimat antara lain : oleh lantaran itu, oleh lantaran itu, meskipun begitu, jadi, namun, dan selain itu. Yang dimaksud dengan gabungan ketiganya ialah dalam satu paragaf didalamnya meliputi ketiga kepaduan itu.

Paragraf berikut ialah rujukan paragraf yang di dalamnya meliputi ketiga paduan itu yang di jelaskan dalam paragraf diatas, yaitu penggantian, pengulangan, dan penghubung antar kalimat.

       Kalimat yang tertuang pada pasal 36 Bab XVI UUD 1945 berbunyi bahasa negara ialah bahasa indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara tersebut, bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, sebagai bahasa pengantar disekolah, sebagai bahasa dalam menjalankan manajemen pemerintahan, sebagai alat penghubung tingkat nasional, serta sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan. Selain itu bahasa indonesia juga sebagai bahasa nasional, yaitu bahasa kesatuan dalam politik, sosial, budaya. Berdasarkan hal itu sanggup disimpulkan bahwa itulah kedudukan dan fungsi bahasa indonseia.

Dari rujukan paragraf tersebut, apabila ditinjau dari letak atau posisi pokok pikiran atau gagasan sanggup dikaitkan dengan jenis paragrafnya yaitu paragraf deduktif (contoh paragraf pertama yang benar) dan paragraf induktif (contoh paragraf kedua). Paragraf deduktif ialah paragraf yang pokok pikiran atau gagasannya terletak diawal paragraf, sedangkan paragraf induktif ialah paragraf yang pokok pikirannya atau gagasannya terletak di tamat paragraf. 

Demikian ulasan artikel terkait dengan Cara menciptakan paragraf yang baik dan benar (Kohesi dan Koherensi Paragraf) yang kami lasir dalam buku "Pedoman Penulisan Karya Ilmiah - Unej" tahun 2012 yang diterbitkan oleh Jember University Press. Semoga Bermanfaat dan Terima kasih telah berkunjung.

Belum ada Komentar untuk "Paragraf (Pengertian, Contoh, Dan Cara Menciptakan Paragraf Kohesi Dan Koherensi)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel