Identifikasi Dilema Dalam Penelitian, Baik Kualitatif Maupun Kuantitatif
Pada dasarnya, permasalahan itu timbul bila adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang tersedia atau antara cita-cita dengan kenyataan. Bahwa sudah menjadi sifat insan yang selalu menjadi tidak puas terhadap apa yang ada, insan selalu didorong untuk memperbaiki hidupnya, sehingga menimbulkan cita-cita dengan taraf yang selalu tinggi dari kenyataan yang ada.
Dengan demikian, problema yang harus dipecahkan melalui suatu penelitian selalu tersedia dalam jumlah yang hampir tidak terbatas, tinggallah cara kita sanggup mengidentifikasinya, memilihnya untuk kemudian, merumuskan dalam suatu kata-kata yang jelas. Langkah-langkah kunci yang sanggup ditempuh untuk mendapatkan permasalahan penelitian adalah:
a. Melakukan analisis terhadap semua yang telah diketahui, yang telah diteliti.
b. Mencari kesenjangan dalam penjelansannya, kemudian mencari kesimpulan yang belum diuji.
c. Mendapatkan konflik pendapat ihwal suatu hal.
d. Mecari saran kasatmata yang harus diteliti lebih lanjut dari suatu laporan penelitian.
e. Selalu mempertanyakan kebenaran dari suatu mekanisme rutin yang selalu digunakan setiap hari.
f. Membaca, dengan merefleksikan dalam pertanyaan: mengapa, bagaimana, bila danseterusnya.
Untuk mendapat suatu permasalahan diharapkan latihan yang intensif dan kontinyu, biar peneliti makin tanggap terhadap permasalahan yang selalu ada. Keluhan yang sering disampaikan oleh mahasiswa dan calon peneliti lain dalam menentukan masalah penelitiannya yakni pengalaman. Dalam kaitannya ini, biar mahasiswa dan calon-calon peneliti sanggup secara gampang menentukan masalah penelitiannya, berikut ini disampaikan beberapa sumber yang sanggup digali untuk mendapat masalah. Berbagai sumber yang dimaksud sanggup berasal dari:
#1. Bacaan (Pustaka Ilmiah)
Membaca pustaka ilmiah seharusnya menjadi suatu kebiasaan bagi orang yang gemar meneliti. Bagai mahasiswa atau peneliti muda lebih baik mencari keterangan dulu kepada peneliti senior/dosen pembimbing, ihwal literature apa yang harus dibacanya sebelum melaksanakan penelitian. Sebagai materi bacaan, prioritas utama yang harus digunakan yakni goresan pena asli, ibarat laporan hasil penelitian, majalah atau jurnal. Bila publikasi ini sulit didapatkan, untuk sementara bisa memakai abstrak. Keuntungan penggunaan abnormal yakni ceoat didapat dibanding publikasiaslinya, namun penggunaan harus dibatasi.
#2. Diskusi, Seminar, Dan Pertemuan Ilmiah
Kebiasaan menghadiri diskuisi-diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi peneliti. Ceramah-ceramah akan memberi citra singkat ihwal status suatu cabang ilmu pengetehuan selain itu juga sebagai sumber inspirasi. Dalam seminar, kita mencar ilmu bagaimana cara menyajikan hasil pemikiran dan mempertahankan serta bila pelru mengkritik pendapat orang lain. Disamping itu, dari penerima yang berasal dari aneka macam disiplin ilmu sering diperoleh rekomendasi atau sasaran-sasaran gres untuk penelitian lanjutan, selain dari target yang telah dikemukakan peneliti dalam laporannya. Saran-saran ini sanggup kita ambil sebagai masalah dalam penelitian kita.
#3. Observasi
Observasi, baik yang dilakukan dilaboratorium, di lapangan, di masyarakat maupun observasi yang sifatnya hanya sepintas, sanggup menjadi sumber untuk mendapat masalah penelitian. Dari observasi ini sanggup timbul persoalan-persoalan dan pertanyaan-pertanyaan, alasannya yakni tidak sesuai dengan pengalaman dan cita-cita peneliti menurut pengetahuaanya. Persoalan-persoalan dan pertanyaan itu sanggup dicari jawabannya dalam penelitian.
#4. Pengalaman Pribadi
Pengalaman langsung merupakan pengetahuan seseorang pada suatu kegiatan yang pernah dilakukan dan bersifat menambah wawasan.
#5. Daya Khayal
Daya khayal yakni pemikiran baru, sebagai hasil dari hubungan-hubungan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pendidikan. Kita sanggup melihat korelasi antara beberapa fenomena atau pemikiran, dan menghubungkan secara menyeluruh tanpa melalui tahapan yang lazim. Kemampuan keseluruhan ini yakni kemampuan daya khayal yang sering merupakan pembawaan sesorang. Daya khayal tidak hanya penting untuk menemukan pemikiran baru, tetapi sanggup juga merangsang kita kepada usaha-usaha gres alasannya yakni tidak sanggup membayangkan kegunaanya. Daya khayal harus berkembang menjadi rekomendasi-rekomendasi yang terperinci pada suatu tujuan/ rumusan penelitian.
#6. Intiusi
Intiusi memiliki arti yang agak berbeda-beda. Adkalanya disebut firasat atau perasaan, sedangkan intiusi yang dimaksud disini yakni lebih ibarat dengan ilham, yaitu suatu penjelasana atau pengertian yang secara tiba-tiba ihwal suatu keadaan. Ada beberapa keadaan yang membantu kita dalam mencari dan memperoleh intuisi. Keadaan itu antara lain:
- Pemikiran yang mendalam mengenai duduk masalah dan kejadian atau data sehinga pemikiran kita menjadi jenuj;
- Bebas dari persoalan-persoalan atau gangguan perhatian yang lain, contohnya duduk masalah pribadi;
- Adanya kontinyuitas ihwal penelitian;
- Istirahat yang cukup atau pekerjaan fisik yang tidak membutuhkan materi mental;
- Rangsangan positife untuk aktivitas-aktivitas mental yang sanggup diperoleh dari diskusi, menulis laporan percobaan dan membaca karya tulis ilmiah;
- Tanggap terhadap pemikiran yang muncul dalam waktu yang sangat singkat, contohnya dengan mencatat pikiran itu kemudian dijabarkan dalam suatu rumusan persoalan/pertanyaan-pertanyaan.
Nah Gaes, Itulah ulasan artikel terkait dengan Identifikasi Masalah Dalam Penelitian, Baik Kualitatif Maupun Kuantitatif yang kami rangkum dalam buku anutan praktikum kami dari laboratorium komunikasi dan penyuluhan pertanian fakultas pertanian universitas jember yang disusun oleh tim pengampu mata kuliah metodologi penelitian dan para ajun pembimbing. dengan adanya artikel ini semoga bermanfaat bagi anda para peneliti. terkait dengan artikel yang berjudul Identifikasi Masalah Dalam Penelitian, Baik Kualitatif Maupun Kuantitatif ini apakah ada yang ingin ditanyakan gaes?
Belum ada Komentar untuk "Identifikasi Dilema Dalam Penelitian, Baik Kualitatif Maupun Kuantitatif"
Posting Komentar