Cara Mempersiapkan Pergelaran Tari
Teknik Mempersiapkan Pergelaran Tari
Berikut ini ialah cara untuk mempersiapkan sebuah pagelaran tari.
Menyusun Acara Pergelaran
Banyak cara yang sanggup dilakukan untuk mempersiapkan suatu program pergelaran. Jika yang dimaksud yaitu pergelaran tari, maka harus dipilih materi apa yang kiranya sesuai dengan tujuan diadakannya pergelaran tersebut. Sebagai contoh, materi yang harus ditampilkan pada suatu program perhelatan manten tentu tidak sama dengan peringatan Han Ulang Tahun Kemerdekaan RI.
Pertimbangan lain yaitu audiens (penonton) yang hadir pada pergelaran tersebut. Tidaklah bijaksana kalau kita menari Karonsih (tari percintaaan) di depan bawah umur sekolah dasar. Demikian juga sebaliknya, menjadi materi tertawaan kalau penari Kelinci yaitu seorang mahasiswa (orang dewasa) yang dipentaskan di depan pejabat. Oleh alasannya yaitu itu, mempertimbangkan factor kesesuaian antara tujuan, audiens dan materi pertunjukan yaitu langkah penting yang harus selalu diingat.
Menata Ruangan Pergelaran
Sama pentingnya dengan mempersiapkan materi pergelaran. proses menatara rungan juga sanggup memilih suatu pergelaran sukses atau gagal. Berdasarkan pengalaman, mempersiapkan ruangan pergelaran. tidak sanggup dilakukan secara asal jadi. Artinya, tata rupa pentas untuk tan perorangan (individu), berpasangan dan kelompok (massal) tentu tidak sama cara penanganannya.
Sebagai contoh, menata ruangan sempit untuk tan perorangan lebih praktis dilakukan kalau dibandingkan dengan saat dipakai untuk tan kelompok (massal). Pada ruang yang luas dan lebar menyerupai lapangan dan stadion, dibutuhkan kejelian penata ruang (panggung), supaya pena.ni berakal balig cukup akal tetap tampak sebagai penari dewasa, bukan menyerupai anak kecil. Demikian juga setting (latar belakang penataan) ruangan harus bisa mendukung suasana yang diinginkan penata tan atau suatu bentuk tanian. Misalnya, tan Angsa akan lebih menarikdanunik, indah, dan sesuai dengan konsep bila latar belakang (back ground)-nya bernuansa pemandangan kolam.
Mengadakan Jumpa Penonton secara Individual dan Kelompok
Pentas di panggung pada hakekatnya yaitu mengadakan tatap muka (jumpa) dengan penonton. Seorang penari yang baik akan selalu diperhatikan, dikenang dan disanjung dalam situasi apapun. Retno Maruti, S. Maridi, Sunarno, Sardono W. Kusuma, Eko Supriyanto (Eko Pece), Boy G. Sakti, dan sederet penari papan atas lainnya, akan selalu diburu para penggemarnya, baik di atas pentas maupun di luar panggung.
Secara individual seorang penari yaitu langsung sejujurnya, apa adanya dan tampil sesuai badan fisiknya. Lain halnya saat di atas panggung, seorang penani yaitu langsung lain yang menampilkan perwatakan lain, memberikan gagasan yang tidak sama dengan impian hatinya, bergerak teratur sesuai tuntutan rasa estetis (keindahan) yang sudah terukur. Mimi Rasinah (74), Ni Ketut Cenik (81), dan Daeng Tawero (70) yaitu rujukan perbedaan antara langsung sebagai seorang individu dan sebagai penari.
Di rumah masing-masing, ketiga penari senior (empu) tersebut yaitu orangtua yang renta dan rentan terhadap banyak sekali penyakit. Akan tetapi, begitu mereka didiberi busana, aksesoris, properti, dan musik yang menunjang, maka bergeraklah mereka, menarilah mereka dengan “pribadi” lain sesuai huruf yang tengah mereka bawakan. Betapa gagahnya Mimi Rasinah saat membawakan tan Topeng Tumenggungan Cirebon, betapa lincahnya Ni Ketut Cenik icetika menari Legong Keraton, juga betapa tegarnya Daeng Tawero menyajikan tan Perang.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Cara Mempersiapkan Pergelaran Tari"
Posting Komentar