Bukti Dan Fakta Sejarah Dalam Prinsip Ilmu Dan Penelitian Sejarah

Bukti Dan Fakta Sejarah


Sejarah suatu masyarakat atau bangsa di masa lampau berhasil diketahui melalui inovasi bukti-bukti atau fakta-fakta yang mengatakan terjadinya suatu insiden di masa lampau itu. Bukti maupun fakta sejarah adalah kumpulan data-data yang terlebih dulu diseleksi secara teliti dan hati-hati.

Bukti dan fakta sejarah sanggup diketahui melalui dua sumber asalnya, yaitu bukti dan fakta yang berasal dan sumber primer maupun sumber sekunder.



Bukti dan Fakta dan Sumber Primer Bukti dan fakta tentang insiden sejarah diuraikan oleh para pelaku atau saksi yang mengalami suatu insiden sejarah. Namun, terkadang uraian para pelaku atau saksi tentang insiden sejarah yang sudah terjadi dipandang lemah, lantaran meninggalkan unsur-unsur obyektivitasnya. Misalnya para pelaku di dalam mengulas insiden sejarah yang dialaminya lebih banyak menekankan pada unsur-unsur subyektivitas. Biasanya pelaku tersebut menyembunyikan atau menenggelamkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang melemahkan kedudukannya dalam insiden sejarah tersebut.

Hal serupa berlaku pula pada pernyataan saksi suatu insiden sejarah. Para saksi di dalam merigungkapkan suatu insiden sejarah juga tidak terlepas dan unsur subyektivits. Hal ini disebabkan adanya unsur keberpihakan dan para saksi tersebut atau jga disebabkan oleh latar belakang keahlian yang dimiliki oleh para saksi.

Bukti dan Fakta dan Sumber Sekunder Bukti dan fakta tentang insiden sejarah diuraikan oleh seseorang yang bu1an pelaku atau saksi dan insiden tersebut. Akibatnya, kebenaran dan insiden tersebut semakin berkurang. Begitu juga insiden sejarah yang diuraikan oleh spesialis sejarah yang mereview sebuah prasasti peninggalan dan suatu kerajaan, contohnya Kerajaan Kutai atau Kerajaan Tanumguagara. Prasasti tersebut tidak mengungkap secara keseluruhan dan keadaan kerajaan-kerajaan pada masa itu. Berita yang terd apat pada prasasti spesialuntuklah sebagian kecil dan citra kehidupan kerajaan pada masa itu.

Berdasarkan informasi prasasti itu, para mahir mencoba untuk membuat penafsiran tentang keseluruhan keadaan pada masa itu, baik tentang perkembangan sistem pemerintahan kerajaan, kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan dogma masyarakat dan kerajaan-kerajaan bersangkutan.

Berdasarkan bukti dan fakta dan sumber sekunder itu, kebenaran tentang suatu insiden sejarah tidak sanggup diketahui secara keseluruhan. Walaupun demikian, diberita yang berasal dan bukti dan fakta sumber sekunder itu juga mempunyai arti yang sangat penting dalam pengungkapan suatu insiden sejarah. Keterkaitan insiden yang satu dengan insiden diberikutnya sanggup diketahui oleh generasi penerus dan saw bangsa.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Bukti Dan Fakta Sejarah Dalam Prinsip Ilmu Dan Penelitian Sejarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel