Unsur-Unsur Terbentuknya Bangsa

Unsur-Unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Ensikiopedi Nasional Indonesia, bahwa bangsa berdasarkan aturan yaitu rakyat atau orang-orang yang berada di dalam suatu masyarakat aturan yang terorganisir. Kelompok orang-orang satu bangsa ini pada umumnya mencakup bab atau wilayah tertentu, berbicara dalam bahasa yang sama, mempunyai sejarah, kebiasaan dan kebudayaan yang sama serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat. Jadi, istilah bangsa juga disebut dengan rakyat.

Untuk membedakan istilah bangsa dan rakyat, para andal menyampaikan bahwa bangsa yaitu suatu pengertian politis. Sedangkan rakyat yaitu suatu pengertian sosiologis. Ernest Renan, membedakan istilah bangsa dan rakyat yaitu sebagai diberikut : “Rakyat yaitu sekolompok insan yang mempunyai kebudayaan yang sama, contohnya mempunyai kesamaan berkuasa dan kesamaan susila istiadat. 

Sedangkan bangsa yaitu sekelompok insan yang dipersatukan alasannya yaitu mempunyai persamaan sejarah dan harapan yang sama, suatu bangsa juga harus terikat oleh tanah air yang sama”. melaluiataubersamaini kata lain bahwa suatu bangsa harus mencicipi adanya ikatan yang akrab dengan tanah airnya. Hasrat bersatu yang didorong oleh persamaan sejarah dan harapan meningkatkan rakyat menjadi bangsa, dan rakyat yang sudah menjadi bangsa inilah bergotong-royong yang menjadi salah satu unsur negara.

Terbentuknya suatu bangsa tidak selalu berawal dan rakyat yang berasal dan satu keturunan, satu bahasa, satu agama, atau dan satu susila istiadat tertentu, sekalipun persamaan itu kuat besar dalam proses pembentukan bangsa. Misalnya, bangsa Amerika Serikat ialah suatu bangsa yang terdiri dan banyak sekali macam ras, bahasa, agama dan bahkan bangsa. Begitu juga dengan bangsa Indonesia yang terdiri dan berbagal macam suku, susila istiadat, agama, bahasa, dan sebagainya. Namun, bangsa Indonesia mempunyai kesamaan sejarah dan cita-cita.

Dan uraian tersebut di atas, maka kita sanggup melihat bahwa bangsa itu terbentuk oleh beberapa unsur yang mendukungnya, antara lain:

1. Adanya harapan hidup bersama;
2. Adanya persamaan sejarah;
3. Adanya persamaan bahasa;
4. Adanya persamaan karakter.

Sumber Pustaka: Erlangga

Bagikan Artikel ini