Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Seruan Uang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang

Dari uraian di atas sanggup ditarik kesimpulan terkena faktor-faktor yang mensugesti undangan uang, yaitu sebagai diberikut.

1. Besar-kecilnya pembelajaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2. Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi oleh factor diberikut.
   a) Kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau angsuran, alasannya yaitu ini akan besar lengan berkuasa terhadap jumlah uang yang diminta pada ketika ini atau ketika yang akan hadir.
   b) Frekwensi pembayaran pendapatan.
   c) Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar-masuknya uang melalui bank.
   d) Keadaan psikologi masyarakat dalam memakai uangnya.
3.  Motif-motif masyarakat dalam mempunyai uang
   Menurut J.M. Keynes dalam teorinya liquidity prefrrence yang dimaksud dengan undangan uang ialah kebutuhan masyarakar akan uang tunai, yang terdiri dan tiga motif, yaitu
   (a) Motif transaksi (transaction motive)
   melaluiataubersamaini mempunyai uang orang sanggup dengan praktis mengadakan aneka macam transaksi guna memenuhi kebutuhan hidup. Jika transaksi yang dilakukan masyarakat semakin banyak maka kebutuhan uangpun semakin banyak.
   (b) Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
   Motif beraga-jaga yaitu keguanaan uang untuk memenuhi pembayaran-pembayaran di luar rencana, misainya menghadapi keadaan darurat dan menghadapi kondisi yang memerlukan uang tunai. Jumlah uang yang diharapkan menurut motif ini tergantung pada keadaan-keadaan individu dan situasi individu itu sendiri. Oleh lantaran itu, besarnya uang yang disimpan untuk ber jaga-jaga ditentukan oleh besarnya pendapatan.
   (c) Motif spekulasi (speculative motive)
   Motif ini mengarah pada keputusan untuk membuat pilihan dengan impian mendapat hasil yang lebih tinggi dan situasi-situasi tertentu, inisalnya dengan cara membeli mata uang absurd atau membeli surat-surat berharga ibarat obligasi dan saham. Semakin besar laba spekulan maka semakin banyak pula jumlah uang yang dialokasikan untuk tujuan spekulasi.

Sumber Pustaka: Yudhistira

Bagikan Artikel ini