Bioteknologi Limbah (Biogas, Pengomposan, Lumpur Aktif) Dalam Ilmu Biologi
Bioteknologi Limbah Dalam Ilmu Biologi
Pemanfaatan limbah melalui bioteknologi dilakukan untuk rnemperoleh materi bakar alternatif. Yang sudah dimanfaatkan sebagai materi bakar, àntara lain melalui biogas, pengomposan, dan lumpur aktif.
Biogas
Biogas yaitu proses pencernaan anaerob oleh basil tertentu terhadap bahan-bahan biomassa yang menghasilkan gas. Gas mi terdiri atas 60-7Q% metana (CH), sisanya terutama karbon dioksida (C02), seclikit hidrogen sulfida (H2S), dan hidrogen (H2).
Proses pencernaan anaerob mi kemudian dimanfaatkan untuk tujuan pengolahan limbah dan sekaligus penerapan untuk memperoleh materi bakar. Proses mi pertama kali dikembangkari secara besar-bemasukan di India dengan djdirikannya pabrik gas Gobar (kotoran lembu) pada tahun 1939.
Pengomposan
Pengomposan yaitu proses pencernaan aerob oleh banyak sekali organisme, ibarat bakteri, jamur, dan cacing terhadap bahan-bahan biomassa yang menghasilkan humus. Selama berlangsungnya proses mi dihasilkan karbon dioksida dan air.
Pengomposan sanggup dilakukan dengan cara mencampurkan sampah-sampah (sisa-sisa masakan dan sampah kehun) dengan lumpur air membuangan kernudian dipampatkan dalam bentuk gumpalan sebesar kepalan tangan (briket). Briket mi dibiarkan pada udara terbuka dalam waktu yang larna.
Lumpur Aktif
Sistem pengolahan lirnbah dengan lumpur aktif, pertarna kali diperkenalkan di Inggris oleh Arden dan Locket pada tahun 1914. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa air limhah yang “diudarai” dalarn waktu tertentu akan meningkatkan jumlah bakterinya. Jika basil ini dipisahkan, ternyata pencernaran dalarn air tersebut berkurang drastis. Kelompok basil inilah yang kemudian dikenal sebagai lumpur aktif.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Bioteknologi Limbah (Biogas, Pengomposan, Lumpur Aktif) Dalam Ilmu Biologi"
Posting Komentar