Zat Aditif Makanan (Ipa Smp/ Mts Kelas Viii)
Zat Aditif Makanan (IPA SMP/ MTs Kelas VIII) ✓ Pastilah kita pernah mengonsumsi masakan yang didiberi pewarna/ pemanis/ pengawet atau penyedap dalam keseharian. Itulah pola pemakaian zat aditif pada masakan yang sering kita temui. Pengertian zat aditif ialah zat-zat kimia yang ditambahan pada masakan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sanggup berupa zat pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap dengan tujuan dalam rangka meningkatkan kualitas yang mencakup warna, penampilan, rasa dan juga semoga awet. Sifat zat aditif antara lain:
1. mempertahankan nilai gizi materi makanan
2. memdiberi daya tarik pada penampilan
3. lebih baka dalam penyimpanan
4. tidak mengurangi zat-zat esensia dalam makanan
5. memperbaiki mutu makanan.
2. memdiberi daya tarik pada penampilan
3. lebih baka dalam penyimpanan
4. tidak mengurangi zat-zat esensia dalam makanan
5. memperbaiki mutu makanan.
Pada penggalan yang ini akan dicoba diulas beberapa hal yang terkait dengan judul di atas, antara lain:
1. Zat Pewarna;
2. Zat Pemanis;
3. Zat Pengawet;
4. Zat Penyedap;
Zat Aditif Makanan (IPA SMP/ MTs Kelas VIII)
Zat Aditif Makanan (IPA SMP/ MTs Kelas VIII) |
Zat Pewarna
Tujuan pemdiberian zat warna masakan ialah untuk menambah daya tarik terhadap makanan. Pembagian zat pewarna masakan intinya di bagi menjadi 2 macam yaitu:
- Pewarna alami : Zat aditif yang berasal dari materi nabati (tumbuh-tumbuhan) maupun buah-buahan. Sebagai contoh zat pewarna alami ialah warna hijau (daun pandan, daun suji, dan daun katuk), warna uning merah (wortel).
- Pewarna buatan : zat aditif masakan yang memang dengan sengaja dibentuk oleh manusia. Sebagai contoh zat pewarna buatan ialah merah (eritrosin) biasanya dalam es krim, saus, jeli.Biru berlian biasanya dalam es krim dan selai. FCF berwarna hijau, biasanya digunakan dalam pembuatan es krim dan warna buah kaleng. Coklat HT biasanya di dalam minuman soft drink
- Pewarna alami : Zat aditif yang berasal dari materi nabati (tumbuh-tumbuhan) maupun buah-buahan. Sebagai contoh zat pewarna alami ialah warna hijau (daun pandan, daun suji, dan daun katuk), warna uning merah (wortel).
- Pewarna buatan : zat aditif masakan yang memang dengan sengaja dibentuk oleh manusia. Sebagai contoh zat pewarna buatan ialah merah (eritrosin) biasanya dalam es krim, saus, jeli.Biru berlian biasanya dalam es krim dan selai. FCF berwarna hijau, biasanya digunakan dalam pembuatan es krim dan warna buah kaleng. Coklat HT biasanya di dalam minuman soft drink
Bahan pewarna masakan yang diijinkan sebagai materi pewarna:
Perbedaan antara warna alami dan buatan:
- Pada pewarna alami tidak membahayakan kesehatan, sedangkan yang pada pewarna buatan sanggup membahayakan jikalau terjadi penyalahgunaan dalam penerapannya.
- ingkat kecerahan warna pada pewarna alami kurang manis apabila dibandingkan dengan zat pewarna buatan.
- Untuk pewarna alami jikalau digunakan akan terasa materi dasar yang digunakannya, contohnya saja masih terasa kunyit, daun pandan, dll.
Zat Pemanis
Tujuan penerapan zat embel-embel buatan ialah mempertegas rasa manis pada masakan yang tentunya sebagai pengganti gula. Zat embel-embel dibedakan menjadi 2 yaitu: embel-embel alami dan embel-embel sintetis.
- Pemanis alami ialah ialah embel-embel yang memiliki materi berasal dari alam. Sebagai pola dari embel-embel alami ialah gula merah dan gula putih. Namun embel-embel alami juga memiliki efek negatif yang ditimbulkan terutama bagi penderita diabetes militus, berdampak pada naiknya kadar gula darah.
- Pemanis sintetis ialah ialah embel-embel yang bahannya dibentuk oleh manusia. Sifat dari embel-embel sintetis ialah memiliki rasa manis yang lebih apabila dibandingkan dengan gula, namun mempuyai kadar kalori yang rendah. Sebagai pola embel-embel sintetis ialah sakarin, siklamat, sorbitol.
Zat Pengawet
Tujuan pemakaian zat pengawet ialah untuk mengawetkan masakan yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan jamur dan basil semoga masakan tidak mudah rusak di udara terbuka alasannya ialah adanya proses oksidasi. Zat pegawet makan pun sanggup digolongan menjadi 2 macam yaitu zat pengawet alami dan zat pengawet sintetis.- Pengawet Alami. Teknik yang digunakan dalam pengawetan secara alami ialah dengan cara : 1). dimaniskan (gula), 2). diasinkan (jika dengan garam), 3). di asapi dengan pengasapan, 4). didinginkan dengan menolongan es, dan 5). dijemur dengan menolongan sinar matahari. Teknik - cara tersebut dianggap kurang simpel dan merusak nilai masakan baik rasa/ atau kandungan gizinya. Namun kini sudah dikebangkan yang namanya radiasi isotop.
- Pengawet sintesis
Yaitu embel-embel yang memang sengaja dibentuk oleh manusia. Jika pemakaiannya berlebih akan menjadikan permasalahan terhadap kesehatan yang mengonsumsinya.
Dibawah ini ialah pola materi pengawet makanan:
Zat Penyedap
Tujuan penerapan zat penyedap masakan ialah semoga sanggup memunculkan rasa yang enak/gurih pada materi masakan dan juga ditujukan untuk menekan rasa yang tidak diinginkan.Ada 2 macam materi penyedap makanan:
- Penyedap alami : materi yang biasa digunakan ialah garam, cuka dan gula. Penyedap alami ini lebih kondusif jikalau digunakan dalam makanan.
- Penyedap sintesis : materi yang biasa digunakan ialah MSG (Monosodium Gutamat), garam iosinat dan HVP (Hydrosised vegetable protein). Ciri-ciri MSG ialah 1). tidak memiliki bau, 2).rasanya ialah adonan dari rasa asin, asam dan manis, 3). sanggup menekan busuk bawang yang menyengat, menekan rasa pahit, 4). sanggup meningkatkan rasa daging, ikan dan sup.
Gejala gangguan kesehatan yang diakibatkan alasannya ialah penerapan MSG yang hiperbola yaitu:
1. Sakit Kepala;2. Badan terasa gerah dan letih;
3. Rasa selalu haus;
4. Sakit pada dada.
Dampak Postif dan Negatif Penggunaan Zat Aditif Makanan
Ada 2 macam efek penerapan zat aditif yaitu damak nyata dan dampa negatif.Dampak Positif pemakaian zat aditif:
1. Konsumsi orang-orang tertentu yang memerlukan diet;
2. Makanan menjadi lebih menarikdanunik;
3. Meningkatkan mutu materi makanan;
4. Mempertahankan dan menambah nilai gizi
Dampak Negatif pemakaian zat aditif:
Pemakaian zat aditif yang hiperbola daat mengakibatkan chinese Restaurant Syndrome, sehingga pengunaannya harus dibatasi.
Berdasarkn Peraturan Menteri Kesehatan RI no 722 tahun 1988 diadakan batasan yang disebut ADI (acctable daily intake) yaitu batas atas ancaman jikalau dikonsumsi sehari-hari:
Untuk materi aditif yang dihentikan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 722 tahun 1988 tersebut ialah :
- Amaranth, pewarna merah
- Asam salsilat
- Asam borat
- Dietil pirokarbonat
- Dulsin
- Formalin
- Kalium Khlorat
- Khlorm fenicol
- Methanil yellow, pewarna kuning
- Minyak nabati yang dikrominasi
- Nitrofarozon
- Rhodamin B, pewarna merah
Belum ada Komentar untuk "Zat Aditif Makanan (Ipa Smp/ Mts Kelas Viii)"
Posting Komentar