Perkembangan Masyarakat Pada Era Kolonial Eropa (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Vii)
Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) ✓ Pengertian masyarakat kolonial ialah ialah masyarakat yang melaksanakan pengembangan kekuasaan sebuah negara terhadap wilayah dan juga insan di luar batas negaranya, yang seringkali mempunyai tujuan untuk mencari dominasi di bidang ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan juga pasar wilayah. Kekayaan alam Indonesia terutama hasil rempah-rempahnya ternyata membuat bangsa Eropa tertarik untuk hadir ke daerah Nusantara. Awalnya kehadiran mereka ialah berdagang, namun usang kelabuaan mereka mempunyai ambisi untuk memonopoli dan menguasai tiruana perdagangan dan kekayaan yang ada di Nusantara. Kehadiran dari orang-orang Eropa pada risikonya memunculkan adanya penderitaan dan kesengsaraan terhadap masyarakat Indonesia. Berikut citra terkena kehidupan masyarakat indonesia pada masa kolonial.
Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
Daftar Isi
1. Latar Belakang Kehadiran Bangsa Eropa Ke Nusantara- Munculnya Merkantilisme
- Revolusi Industri
- Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaimasukan Turki Utsmani tahun 1453
- Dorongan Semangat Tiga G
- Kehadiran Bangsa Portugis
- Kehadiran Bangsa Spanyol
- Kehadiran Bangsa dari Inggris
- Kehadiran Bangsa Belanda
Latar Belakang Kehadiran Bangsa Eropa Ke Nusantara
Bangsa Eropa hadir ke Indonesia disebabkan oleh lantaran didorong oleh terjadinya beberapa insiden penting yaitu munculnya merkantilisme, terjadinya rervolusi industri, Konstantinopel jatuh ke tangan kekaimasukan Turki Utsmani, dan juga semangat tiga G.Munculnya Merkantilisme
Pengertian merkantilisme ialah ialah suatu faham kebijakan politik dan kebijakan ekonomi pada suatu negara yang bertujuan untuk memupuk hasil kekayaan (berupa emas) yang sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan untuk negara itu sendiri. Untuk mendapat kesejahteraan dana kekuasaan tersebut, maka mucul semangat dari beberapa bangsa Eropa untuk mencari daerah jajahan termasuk ke Nusantara yang semenjak dulu memang sudah dikenal sebagai jamrud (tambang emas) katulistiwa. misal negara merkantilisme di Eropa adalah; Perancis, Belanda, Inggris, Jerman.Revolusi Industri
Pengertian revolusi industri ialah pergantian atau perubahan yang menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikerjakan oleh insan atau tenaga binatang menjadi tenaga mesin. Pemakaian tenaga mesin di dalam industri membuat produksi menjadi lebih efisien, ongkos produksi sanggup diturunkan, barang yang diproduksi sanggup dalam jumlah yang banyak dan lebih cepat. Mula-mula munculnya revolusi industri ialah di Inggris dan kemudian berkembang ke banyak sekali bangsa Eropa. Selain berdampak positif adanya revolusi industri juga menjadikan dampak negatif yaitu dilema sosial antara lain pengangguran dan urbanisasi. Teknik yang diambil dalam rangka mengatasi dilema sosial akhir urbanisasi, maka muncul kebijakan untuk mengirim dan mempekerjakan pengangguran tersebut ke daerah gres yang dijadikan koloni. Selain itu, daerah gres tersebut juga dijadikan sebagai tempat untuk memasarkan kelebihan dari produk industrinya, sebagai penyedia materi baku dan penyedia tenaga murah.Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaimasukan Turki Utsmani tahun 1453
Pada tahun 1453 Sultan Muhammad II sebagai penguasa Turki Islam dari dinasti Utsmani sudah berhasil merebut Konstantinopel (Istambul). Pada waktu itu Konstantinopel ialah ialah sentra pemerintahan dari Romawi Timur, yang agama yang dianutnya ialah Nasrani. Selain itu juga ialah sentra perdagangan yang menghubungkan antara wilayah Eropa dengan bangsa Asia. melaluiataubersamaini Konstantinopel sudah jatuh ke Sultan Muhammad II, maka perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam. Kondisi ini membuat para pedagang dari Eropa kemudian mencari jalan lain di luar daerah Laut Tengah tersebut untuk mencapai penghasil rempah-rempah (Indonesia).Dorongan Semangat Tiga G
Pengertian semangat 3 G ialah terdiri dari gold (ekonomi), gospel (agama), dan glory (petualangan dan kemuliaan). Untuk gold, ambisi mereka ialah berafiliasi dengan upaya untuk mencari untung yang sebesar-besarnya melalui bidang perdagangan, terutama rempah-rempah menyerupai lada, cengkih, dan juga pala. Untuk segi agama, ambisi mereka ialah ke wilayah Timur (Nusantara) berafiliasi dengan adanya semangat dari bangsa Barat untuk melanjutkan Perang Salib yaitu perang antara umat Islam dan Nasrani sekaligus untuk berbagi agama Kristen. Untuk segi petualangan dan kemuliaan kehadiran dari bangsa Eropa ke negara-negara di Timur berafiliasi dengan hobi mereka yaitu melaksanakan petualang dari satu tempat ke tempat yang lain sebagai wujud untuk mencari kemuliaan dan kejayaan. Bagi bangsa Eropa untuk berpetualang ke Timur juga didorong adanya 1). dongeng dari Marco Polo terkena kemajuan di dunia Timur dan 2). adanya keyakinan bahwa bumi adlah bulat.Kehadiran Bangsa Eropa Ke Nusantara
Faktor penyebab keberadaan Indonesia menjadi penting bagi perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa :- Kondisi geografis Indonesia ialah yang sangat sangat strategis lantaran dilalui oleh jalur perdagangan dan pelayaran antara Asia dan Eropa yang lebih dikenal dengan nama Jalur Selatan.
- Kekayaan alam dari bangsa Indonesia dalam menghasilkan barang dagangan yang diharapkan oleh bangsa Eropa. Rempah-rempah yang berasal dari Maluku sangat diharapkan di Eropa sehingga pelayaran melewati perairan Indonesia sambil membawa rempah-rempah dari Maluku untuk dijual di Eropa.
- Faktor keamanan. Jalur perdagangan dan pelayaran yang melalui perairan Indonesia relatif lebih aman, dengan ombaknya yang tidak begitu besar.
- Indonesia adalaah ialah mata rantai jalur perdagangan dan pelayaran antara Asia dengan Eropa, yang posisinya sangat diperlukan.
Kehadiran Bangsa Portugis
Portugis yang dipimpinan oleh Alfonso d’Albuquerqee sudah berhasil menguasai Malaka di tahun 1511. Kemudian Portugis melaksanakan ekspansi efek dan perdagangannya ke Indonesia. Pada walnya Alfonso mengirim ekpedisi ke wilayah Aceh. Pada ekspedisi ini Portugis mengalami kegagalan, kemudian ia melakuan hal yang sama yaitu mengirim ekpedisi ke daerah Maluku. Ekpedisi ini kemudian disusul dengan ekpedisi yang diberikutnya ke daerah Ternate dan juga Tidore. Di daerah Maluku korelasi antara Portugis dengan Ternate semakin baik dan bahkan di tahun 1522 bangsa Portugis mendirikan benteng pertahanan Saint John di Ternate. Pada kedudukan yang besar lengan berkuasa ini, kemudian bangsa Portugis menguasai aktivitas perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku.Kehadiran Bangsa Spanyol
Jika bangsa Portugis lebih akrab dengan Ternate, namun tidak sama dengan halnya Spanyol yang lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Di sinilah terjadilah persaingan yang ketat antara bangsa Portugis dan bangsa Spanyol di daerah Maluku. Langkah yang diambil oleh Spanyol ialah membangun benteng di Tidore. Di tahun 1527 terjadilah peperangan antara Ternate yag dimenolong oleh Portugis melawan Tidore yang dimenolong oleh bangsa Spanyol. Benteng yang sudah dibangun oleh Spanyol di Tidore tersebut sanggup direbut oleh komplotan antara Ternate dan Portugis.melaluiataubersamaini persaingan tersebut maka Portugis dan Spanyol sadar akan kerugian yang ditimbulkan. Dalam rangka untuk mengatasi hal tersebut, maka di tahun 1534 Portugis dan Spanyol menyepakati adanya Perjanjian Saragosa. Adapun isi perjanjian saragosa adalah:
- Maluku menjadi wilayah efek dan aktivitas bangsa Portugis
- Spanyol harus meninggalkan wilayah Maluku dan memusatkan diri di Filipina
Perjanjian saragosa tersebut semakin mengokohkan kedudukan dari bangsa Portugis di wilayah Maluku. Portugis juga mempunyai ambisi untuk menanamkan kekuasaan di Maluku. Oleh lantaran itulah rakyat dan raja Ternate kemudian menentang Portugis.
Kongsi dagang berjulukan VOC atau kepantidakboleh dari Vereenigde Oost Indische Compagnie) didirikan pada tanggal 20 Maret tahun 1602. Adapun tujuan dari pendirian VOC antara lain
Kehadiran Bangsa dari Inggris
Bangsa Inggris pada tahun 1600 mendirikan kongsi dagang yang berjulukan East Indian Company atau disingkat EIC. Hak-hak istimewa didiberikan oleh pemerintah Inggris kepada EIC. Di kurun ke-18, para pedagang Inggris sudah banyak yang melaksanakan perdagangan di Indonesia. Bahkan semenjak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggris selalu mengancam terhadap kedudukan bangsa Belanda di Indonesia. Thomas Stamford Raffles di tahun 1811, sudah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan bangsa Belanda di Indonesia. Untuk itu Raflles kemudian diangkat sebagai pemimpin Inggris di wilayah Indonesia, mempersembahkan peluang terhadap penduduk Indonesia supaya sanggup melaksanakan perdagangan bebas. Tetapi, kekuasaan Inggris tetap saja bersifat menindas untuk bangsa Indonesia.Kehadiran Bangsa Belanda
Kita lanjut ke perkembangan indonesia pada masa kolonial belanda. Keberhasilan dari bangsa Portugis dan Spanyol membuat bangsa Belanda juga berkeinginan mencari penghasil rempah-rempah. Pada tahun 1596 dipimpinan oleh Cornelis de Heutman orang-orang Belanda mendarat di daerah banten. Kehadiran dari Belanda tersebut pada mulanya diterima dengan baik. Tetapi oleh lantaran perilaku dari mereka yang sombong dan kasar, maka orang-orang Belanda tersebut diusir dari wilayah Banten. Kemudian pada tahun 1598 hadir lagi rombongan dari orang-orang Belanda yang dipimpinan oleh van Nede dan van Heemskerck di Banten. Mereka sanggup diterima baik-baik. Di tahun 1599 hadir armada yang dipimpin Jacob van Neck di wilayah Maluku. Oleh lantaran rakyat Maluku pada ketika itu sedang terjadi sengketa dengan bangsa Portugis, maka kehadiran orang-orang Belanda tersebut diterima dengan baik-baik. Kemudian orang-orang Belanda tersebut mendapat laba yang sangat banyak.Kongsi dagang berjulukan VOC atau kepantidakboleh dari Vereenigde Oost Indische Compagnie) didirikan pada tanggal 20 Maret tahun 1602. Adapun tujuan dari pendirian VOC antara lain
- Menghilangkan persaingan yang merugikan bagi para pedagang Belanda.
- Menyatukan tenaga dalam rangka untuk menghadapi persaingan dengan bangsa Portugis dan para pedagang lainnya di Indonesia.
- Memperoleh laba yang sebesar-besarnya dalam rangka untuk membiayai perang melawan bangsa Spanyol.
- Melakukan monopoli dagang.
- Penjualan secara paksa hasil bumi kepada VOC.
- Pelayaran Hongi, yaitu wajib mendayung bahtera VOC di perairan Maluku.
- Melakukan penebangan terhadap flora rempah-rempah milik rakyat.
- Diharuskan menanam kopi di wilayah rakyat Priangan.
- Pajak yang harus dibayarkan dengan hasil bumi.
- Adanya kewajiban untu menyerahkan upeti yang berupa hasil bumi kepada kepala daerah yang sudah menanhadirani perjanjian dengan VOC.
Perkembangan Agama Nasrani Di Indonesia Pada Masa Kolonialisme Barat
Teman-kawan masih ingat kan semangat tiga G?. Berkembangnya agama Nasrani tidak terlepas dari kehadiran dari bangsa Barat. Terdapat adanya perbedaan pendapat terkena sejarah awal dari keberadaan penganut Nasrani yang ada di Indonesia. Pendapat yang pertama ialah bahwa sudah terdapat adanya orang Nasrani sebelum bangsa Barat hadir di Kepulauan Indonesia, yaitu di kurun ke-7 yang menurut pada diketemukannya orang yang beragama Katholik di Barus dan di Sibolga. Hal ini diperkuat lagi pada kurun ke-13 terdapat keberadaan dari penganut Nasrani di Sumatra Selatan, Jawa dan juga kalimantan.
Sedangkan untuk pendapat yang kedua ialah sehabis kehadiran dari bangsa Barat. Pendapat yang kedua tersebut menurut insiden pemandian terhadap penduduk di Halmahera pada tahun 1534 yang secara luas dipegang sebagai awal penasranian dari penduduk di Kepulauan Indonesia.
Proses dari penyebaran agama Nasrani mulai berlangsung semenjak kehadiran bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia, hal tersebut dikaitkan dengan motif agama (gospel). Selain wilayah Malaka dan Maluku yang ialah wilayah pertama yang bersentuhan dengan agama Nasrani (Katholik), Raja Ternate (Tabarija) yang diasingkan oleh Portugis ke Goa di tahun 1535 ialah pemeluk agama Nasrani semenjak dipengungsian. Perkembangan dari agama Katholik menjadi semakin pesat sehabis rohaniawan dari Spanyol berjulukan Francisacus Xaverius (pendiri Orde Jesuit bersama Ignatius Loyolo) sekitar 1546-1547 melaksanakan aktivitas keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon, Ternate dan juga masyarakat Morotai.
Kehadiran dari bangsa Belanda di Indonesia sudah merubah peta pengkristenan di wilayah ini. Di wilayah Maluku sebagian besar penduduk berganti menjadi Calvinis yang tadinya ialah pemeluk agama Katholik. Bahkan, VOC melarang adanya misi Katholik untuk melaksanakan aktivitas kegamaan. Walaupun hingga dengan awal kurun ke-19 sesungguhnya bangsa Belanda tidak secara resmi mendukung terhadap aktivitas penyebaran agama Protestan, namun proses “pengkristenan” terhadap penduduk lokal di banyak sekali wilayah di Indonesia tidak sanggup terhindari.
Pada tahun 1619 Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat untuk yang pertamanya di Jakarta. Pada perkembangannya di awal kurun ke-18, jemaat Nasrani yang berada di bawah gereja Calvinis, bersama dengan orang Katholik kelompok gereja reformasi lainnya Romanstran dan Lutheran) dilarang. Baru pada tahun 1745 Gereja Lutheran diperbolehkan melaksanakan aktivitas naum di bawah pengawasan dari tentara bayaran Jerman.
*) Semua Materi IPS Sekolah Menengah Pertama sanggup dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII
Demikianlah artikel IPS ihwal Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) di Aanwijzing, terimakasih.
Sedangkan untuk pendapat yang kedua ialah sehabis kehadiran dari bangsa Barat. Pendapat yang kedua tersebut menurut insiden pemandian terhadap penduduk di Halmahera pada tahun 1534 yang secara luas dipegang sebagai awal penasranian dari penduduk di Kepulauan Indonesia.
Proses dari penyebaran agama Nasrani mulai berlangsung semenjak kehadiran bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia, hal tersebut dikaitkan dengan motif agama (gospel). Selain wilayah Malaka dan Maluku yang ialah wilayah pertama yang bersentuhan dengan agama Nasrani (Katholik), Raja Ternate (Tabarija) yang diasingkan oleh Portugis ke Goa di tahun 1535 ialah pemeluk agama Nasrani semenjak dipengungsian. Perkembangan dari agama Katholik menjadi semakin pesat sehabis rohaniawan dari Spanyol berjulukan Francisacus Xaverius (pendiri Orde Jesuit bersama Ignatius Loyolo) sekitar 1546-1547 melaksanakan aktivitas keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon, Ternate dan juga masyarakat Morotai.
Kehadiran dari bangsa Belanda di Indonesia sudah merubah peta pengkristenan di wilayah ini. Di wilayah Maluku sebagian besar penduduk berganti menjadi Calvinis yang tadinya ialah pemeluk agama Katholik. Bahkan, VOC melarang adanya misi Katholik untuk melaksanakan aktivitas kegamaan. Walaupun hingga dengan awal kurun ke-19 sesungguhnya bangsa Belanda tidak secara resmi mendukung terhadap aktivitas penyebaran agama Protestan, namun proses “pengkristenan” terhadap penduduk lokal di banyak sekali wilayah di Indonesia tidak sanggup terhindari.
Pada tahun 1619 Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat untuk yang pertamanya di Jakarta. Pada perkembangannya di awal kurun ke-18, jemaat Nasrani yang berada di bawah gereja Calvinis, bersama dengan orang Katholik kelompok gereja reformasi lainnya Romanstran dan Lutheran) dilarang. Baru pada tahun 1745 Gereja Lutheran diperbolehkan melaksanakan aktivitas naum di bawah pengawasan dari tentara bayaran Jerman.
Baca juga : Perkembangan Pada Masa Islam Di Indonesia dan Perkembangan Masyarakat di Masa Hindu-Budha Di Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)Kemudian memasuki kurun ke-19 agama Nasrani mulai menyebar secara meluas ke banyak sekali wilayah di Indonesia. Pengangkatan dari Jacob Grooff sebagai uskup Katholik yang pertama kali di Indonesia di tahun 1845 menjadi perdebatan panjang pada kalangan pemeluk Nasrani yang memicu konflik antara gereja dan negara. Didasarkan pada peratruran yang berlaku semenjak tahun 1854 untuk para guru, rohaniawan dan juga misionaris Nasrani wajib mempunyai ijin khusus dari Gubernur Jenderal pada ketika akan melaksanakan pekerjaan di wilayah Hindia Belanda. Daerah Ambon dan sekitarnya ialah menjadi hak eklusif gereja reformasi hingga tahun 1921. Daerah Batak juga begitu, menjadi daerah eklusif. Orang-orang Nasrani memulai aktivitas di Sipirok pada tahun 1861, sedangkan misionaris Katholik gres diperbolehan masuk di wilayah ini pada tahun 1928. Begitu juga untuk Papua yang dikuasai oleh Belanda, jemaat agama Katholik di Flores dan Timor cuilan barat diserahkan kepada Serikat Sabda Allah.
*) Semua Materi IPS Sekolah Menengah Pertama sanggup dilihat di : Rangkuman Materi Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII
Demikianlah artikel IPS ihwal Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII) di Aanwijzing, terimakasih.
Belum ada Komentar untuk "Perkembangan Masyarakat Pada Era Kolonial Eropa (Pelajaran Ips Smp/ Mts Kelas Vii)"
Posting Komentar