Keteladanan Nabi Muhammad Saw Sebagai Eksklusif Muslim
Keteladanan Nabi Muhammad saw Sebagai Pribadi Muslim
Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai langsung muslim dalam segala hal selalu dikembalikan kepada Allah dan Al-Quran sehingga aithiak dia disebut budpekerti Al-Quran. Allah swt. yang mengutus Nabi Muhammad saw. selaku Nabi utusan-Nya yang terakhir dan epilog bagi kerasulan, Allah berfirman dalam kitab suci Al-Quran:
“Tetapi Muhammad ialah Rasul Allah dan menjadi epilog para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Pengutusan Rasulullah saw. selaku rahmat bagi alam semesta, di samping untuk memberikan wahyu Illahi kepada umat manusia, juga untuk ditaati dan diteladani. Ditaati dengan kecintaan dan kepatuhan dalam hukum-hukum yang digariskan dalam sunahnya, dan diteladani dalam tindak perbuatan atau sikapnya. Suatu nasihat yang positif bagi pengutusan nabi utusan Allah itu diambil dan insan (bukannya malaikat), justru untuk sanggup dicontoh oleh insan selaku hamba Allah.
Akhlak Nabi Muhammad saw. yang patut dicontoh Kepribadian Nabi Muhammad perlu diteladani alasannya ialah ahlaknya yang mulia menyerupai yang diberikut ini.
- Lurus lagi dipercaya
Beliau pernah dipilih oleh kaum Quraisy untuk menjadi hakim dikala terjadi perselisihan dalam meletakkan hajar aswad ke tempatnya.
- Rendah hati
Pada suatu han ia menghadiri majelis permusyawaratan, sahabat dekat-teman dekatnya kemudian bangun menghormati kehadirannya. Maka ia berkata, “Janganlah saudara-saudara bangun menghormatiku, saya spesialuntuk insan biasa menyerupai saudara-saudara juga.”
- Penyayang
Pada suatu han dia melihat kucing kehausan, kemudian didiberinya ininum.
- Pemaaf
Pada suatu han waktu zuhur, Nabi Muhammad pulas-pulasan di bawah pohon seorang din tiba-tiba hadir seorang pria membawa sebilah pedang terhunus di tangannya sambil mengacungkan pedang itu. Ia berkata, “Siapakah yang akan membelamu sekarang, hai Muhammad?” jawabannya, “Allah”. Tiba-tiba pedang tadi jatuh dan tangan orang itu. Lalu pedang diambil oleh Muhammad, seraya berkata,
“Siapakah yang akan membelamu sekarang, hai laki-laki?” “Tak ada yang akan menolongku, kecuali jikalau engkau kasihan kepadaku,” sahutnya. Maka Nabi Muhammad memaafkan kesalahan orang itu.
- Tidak simpel patah hati
Selama menyiarkan agama, baik di Mekah atau di Madinah, dia selalu dianiaya dan dimusuhi orang. Babkan kaum Quraisy sudah setuju hendak membunuhnya. Tetapi hal itu tak hingga melemahkan kemauannya.
- Sederhana
Ia tidak mau berkata-kata, jikalau tidak berfaedah. Apabila ia tertawa, tidaklah terbahak-bahak.
- Pandai bergaul
Ada suatu kisah, Anas seorang pelayan dalam rumah tangga beliau. Ia pernah berkata, “Selama saya bekerja menjadi pelayan dalam rumah tangga Nabi Muhammad, kira-kira 10 tahun lamanya, belum pernah dia berkata agresif kepadaku. Jika sewaktu-waktu teriambat atau salah pekerjaan, saya selalu ditegurnya dengan lisan manis.”
Dalam suatu perja1anan, Nabi Muhammad dan sahabat dekatnya hendak memasak makanan. Masing-masing sahabat bersahabat bekerja berdasarkan kecakapannya. Ada yang menyembelih kambing dan ada yang memasaknya. Nabi Muhammad mencari kayu api. “Biarlah kaini saja yang bekerja, hai Rasul!” kata sahabat dekatnya. Jawab Nabi Muhammad, “Saya tahu bahwa saudara sanggup mengerjakan tiruananya. Tetapi saya tak suka begitu.”
- Kanaah
Kanaah artinya selalu berusaha dan tak pernah merasa kecewa dengan hasil yang diperolehnya.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara
Belum ada Komentar untuk "Keteladanan Nabi Muhammad Saw Sebagai Eksklusif Muslim"
Posting Komentar