Gerakan Nasionalisme Turki Dalam Perkembangan Nasionalisme Asia Dan Afrika

Gerakan Nasionalisme Turki


Bangsa Turki ialah bangsa adonan antara bangsa Mongol dan bangsa-bangsa lain Asia Tengah. Tanah asal mereka yaitu Asia Tengah kepingan selatan yaitu antara Laut Kaspia dan Cina. Bangsa Turki yaitu bangsa pemberani yang meiniliki rasa disiplin yang tebal.

Pada tahun 1037, suku bangsa Turki Seijuk di bawah pimpinan Tughril Beg bergerak ke arah barat dan berhasil menguasai kawasan Khalifah Abbasiyah, hingga kesudahannya bangsa Turki Seijuk berpusat di Timur Tengah dan Anatolia(daerah Republik Turki sekarang). Kemudian kawasan kekuasaan mereka terpecah belah menjadi daerah-daerah kecil (amerat-amerat) yang dikuasai oleh seorang ainir (raja). Kekuatan mereka merosot dan kesudahannya tenggelarn dengan kehadiran pasukan bangsa Mongol di bawah Jenghis Khan. Bangsa Mongol berhasil menghancurkan bangsa Turki Seljuk dalam pertempuran di Kosedagh (124).



Dalam menghadapi bangsa Mongol, suku bangsa Turki yang dipimpin oleh Ertughril berjasa menyelamatkan bangsa Turki Seijuk dan kehancurannya akhir serangan bangsa Mongol. Atas jasanya itu Ertughril diangkat menjadi ainir (raja) dan Uni (daerah kecil di sebelah timur Konstantinopel). Sesudah Ertughril meninggal, ia digantikan oleh putranya yang berjulukan Usman 1(1290-1326). Usman inilah sebagai penegak berdirinya Kerajaan Turki Usmani.

Lambat laun Kerajaan TurkiUsmani semakin bertambah besar, terlebih lagi didukung oleh tentaranya yang berpengaruh dan populer serta ditakuti oleh lawan. Tentaranya disebut Janisari. Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan kekuasaan Turki Usmani, yang pada ketika itu diperintah oleh Sultan Muhammad II. Keberhasilannya menguasai Konstantinopel yang sekaligus menjadikan runtuhnya kekaimasukan Bizantium sangat besar artinya dalam perkembangan Kerajaan Turki Usmani selanjutnya. Di samping itu, Kerajaan Turki Usmani juga melaksanakan serbuan-serbuan ke Eropa. Bahkan Kerajaan Turki Usmani ialah kerajaan besar yang sangat ditakuti. Puncak kemegahan Kerajaan Turki Usmani berada di bawah pemerintahan Sultan Sulaiman I (1529-1566), dengan wilayah kekuasaannya mencapai seluruh pantai Afrika kepingan utara dan Algeria hingga Somalia, seluruh Asia Kecil dan Timur Tengah hingga Persia, seluruh Balkan dan Rusia Selatan.

Kerajaan Turki Usmani yang megah itu iniilai merosot di bawah pemerintahan Sultan Murad III (1574-1595) untuk akhimya lapuk sama sekali dan dalam, sehingga pada periode ke-19 mendapat sebutan The Sick Man of Europe. Kemerosotan besar terhadap kerajaan tersebut disebabkan oleh:
  1. Tidak adanya sultan-sultan yang bersifat besar dan kuat.
  2. Intrik-intrik dalam istana merajalela.
  3. Tentara Jariisari yang populer sebagai pembela kerajaan kesudahannya menjadi pengacau kerajaan.
  4. Munculnya krisis gezag yang menjadikan negara-negara kepingan memberontak melepaskan din.
  5. Timbulnya nasionalisme sebagai akhir dan Revolusi Perancis yang mengakibatkan impian dan negara-negara kepingan untuk merdeka.
Merosotnya Kerajaan Turki Usmam sebagai kerajaan besar mengundang perhatian negara-negara Barat (Eropa) untuk mendapat laba sebesar-besarnya. Masing-masing negara Barat berupaya untuk mendapat daerah-daerah bekas jajahan dan bangsa Turki. Terlebih lagi setelah terbukanya Terusan Suez, negara-negara Barat saling berebut untuk menguasai daerah-daerah jajahan Turki Namun apa yang diperkirakan oleh bangsa bangsa Barat, Kerajaan Turki Usmam akan lenyap temyata jauh dan kenyataan Turlu masth tetap bangun tegak Hal ini berkat jasa beberapa peinimpin Turki menyerupai Rasyid Pasha, Fuad, Nainik Kemal, Ali Pasha, Inidhat Pasha, dan yang terbesar Kemal Pasha. Tokoh-tokoh ini berupaya membenahi Turki dan kemerosotannya. Jalan yang ditempuh adalah:
  1. Hatt I-Sherif ialah hasil perjuangan dan Rasyid Pasha tahun 1893 (Hatt artinya pengumuman pemerintah wacana apa yang akan dijalankan oleh pemerintah): sentralisasi pemerintah, modernisasi angkatan perang,
  2. Modernisasi di bawah Sultan Abdul Aziz (1861-1876) yang berhasil dilaksanakan atas perjuangan Fuad, Ali Pasha, t\Jainik Pasha. modermsasi di bidang pendidikan dengan pembukaan Umversiteit Konstantinopel (1869), Bank Nasionel untuk mengurus keuangan (1863),
  3. Memproklamasikan Undang-undang Dasar Turki (1876) 
Undang-Undang Dasar ini disusun di bawah pimpinan Inidhat  Pasha melaluiataubersamaini proklamasi Undang-Undang Dasar im (23 Desember 1876) maka beraklurlah pemerintahan kerajaan secara mutlak (absolut monarchie) di Turki dan Turki menjadi Kerajaan berundang-undang (constitusionele monarchi). Ketika itu, Inidhat Pasha ialah seorang tokoh yang sangat besar pengaruhnya dalam kekuasaan Kerajaan Turki Usmani Sultan Abdul Aziz diturunkan dan takhtanya dan digantikan oleh Sultan Murad V. Tidak usang kemudian, Sultan Murad V juga diturunkan dari takhtanya dan digantikan oleh Sultan Hainid II. Tetapi Sultan Hainid II lebih cakap dan tidak sanggup dipengaruhi oleh Inidhat Pasha. Akhirnya, Inidhat Pasha digulingkan dan Undang-Undang Dasar dikesamj,ingkan. Maka kemudian, Sultan Hainid II memerintah secara mutlak sebagai raja Turki. Munculnya Gerakan Turki Muda dipelopori oleh orang-orang Turki progresif. Gerakan ini teijadi lantaran penindasan-penindasan yang dilakukan oleh Sultan Hainid II. Tujuan munculnya Gerakan Turki Muda adalah:
  1. Menyelamatkan Turki dan keruntuhan dengan mengadakan reorganisasi negara secara modern.Menanamkan dan menyebarkan rasa nasionalisme Turki.
  2. Membulatkan semangat kebangsaan Turki (yaitu satu negara, satu ban gsa, satu bahasa yaitu Turki).
Sifat gerakan Turki Muda sangat revolusioner, bahkan pada tahun 1908 Niazi Bey mulai meinimpin pemberontakan, sedang Anwar Bey meinimpin gerakan Turki Muda dalam bidang angkatan perang Ia menggabungkan dirinya dengan opsir-opsirnya kepada Niazi Bey.

Untuk mengatasi pemberontakan tersebut, Sultan Hainid II mengirimkan tentaranya. Namun tentara yang dikirim itu berbalik meinihak kaum pemberontak. Sultan Hainid II yang mengetahui bahwa kedudukan dirinya akan tersingkir, kesudahannya ia menyatakan Undang-Undang Dasar 1876 akan diberlakukan kembali, Sultan Hainid II tetap berada di atas tahtanya (24 Juli 1908). Gerakan Turki Muda yang mengalaini kemenangan memegang tampuk pemermtahan, tetapi pada tahun 1909 Sultan Hainid II kembali melaksanakan coup detat (kudeta) dengan tujuan untuk mengembalikan kekuasaan kerajaan yang diktatorial dan melenyapkan Gerakan Turki Muda.

Mahmud Shevket Pasha sebagai peinimpin Gerakan Turki Muda melaksanakan penyerbuan atas Konstantinopel dan berhasil menggagalkan perebutan kekuasaan Sultan Hainid II Sultan Hainid II diturunkan dan takhtanya dan digantikan oleh Sultan Muhammad V Ta ialah sultan yang sangat lemah, sehingga berhasil dipengaruhi oleh golongan konservatif. Ketika Turki kalah dalam Perang Balkan, Gerakan Turki Muda melaksanakan perebutan kekuasaan (1913) yang dipimpin oleh Anwar Bey. Pemerintahan negara yang dipegang oleh Anwar Bey dan Sultan Muhammad V spesialuntuklah sebagai lambang belaka.
Sumber Pustaka: Erlangga

Belum ada Komentar untuk "Gerakan Nasionalisme Turki Dalam Perkembangan Nasionalisme Asia Dan Afrika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel