Masyarakat Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk

Istilah masyarakat beragam sepertinya belum begitu banyak dipergunakan, apabila dibandingkan dengan istilah masyarakat pluralistik yang berasal dari kata ‘pluralism’. Secara tradisional istilah tersebut dipergunakan untuk menggambarkan suatu sistem politik tertentu, yang dibutuhkan di dalam negara yang kompleks untuk menerapkan demokrasi. Hal ini disebabkan, oleh lantaran adanya demokrasi ditandai dengan pembagian kekuasaan untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang efektif, antara golongan-golongan tertentu di dalam masyarakat, dengan maksud mengadakan kompetisi yang sehat.

Lama-kelamaan istilah tersebut diterapkan terhadap masyarakat-masyarakat yang meliputi aneka ragam suku bangsa (ethnic-group) yang masing-masing memiliki kebudayaan khusus (sub culture). Suku bangsa itu sendiri merupakan kesatuan-kesatuan insan yang sangat terikat oleh kesadaran akan kesatuan sistem sosial dan kebudayaan (yang tidak jarang didukung oleh adanya bahasa-bahasa tertentu di kalangan suku-suku bangsa tersebut).

Sampai sekarang ada aneka macam pendapat mengenai jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia. Atas dasar patokan jumlah bahasa daerah, maka Esser, Berg dan St. Takdir Alisjahbana memperkirakan adanya 200 hingga 250 suku bangsa di Indonesia, Jaspan yang pernah menyusun daftar suku-suku bangsa di Indonesia, beropini bahwa jumlah suku bangsa di Indonesia ada sebanyak 360. Menurut Koentjaraningrat* maka di Indonesia jumlah suku-suku bangsa, ialah sebagai berikut:
1. Sumatera : 42
2. Jawa dan Madura : 8
3. Bali dan Lombok : 3
4. Kalimantan : 25
5. Sulawesi : 37
6. Timor : 24
7. Kepulauan Barat Daya : 5
8. Maluku : 9
9. Ternate : 15
10. Irian Jaya : 27
Jumlah : 195

Sepanjang mengenai kemajemukan tersebut, maka problem yang dihadapi di Indonesia bukanlah terutama soal pengintegrasian keturunan asing, akan tetapi justru problem pengintegrasian suku-suku bangsa tersebut.


Untuk mempermudah analisa, maka suku-suku bangsa yang menjadi salah satu ciri utama adanya kemajemukan, akan dikategorisasikan berdasarkan taraf struktur sosial (yang menjadi potongan sistem sosial) dan kebudayaannya. Sesuai dengan taraf struktur sosial dan kebudayaan, maka akan sanggup dijumpai paling sedikit tiga kategori masyarakat di Indonesia, yakni (menurut Selo Soemardjan*), masyarakat sederhana, masyarakat madya dan masyarakat pra-modern atau masyarakat modern. Adapun ciri-ciri utama dari masyarakat-masyarakat tersebut, ialah sebagai berikut:
1. Masyarakat sederhana:
a. Hubungan dalam keluarga dan dalam masyarakat setempat sangat kuat
b. Organisasi sosial pada pokoknya didasarkan atas etika istiadat yang terbentuk berdasarkan tradisi
c. Kepercayaan besar lengan berkuasa pada kekuatan-kekuatan mistik yang mensugesti kehidupan manusia, akan tetapi tidak sanggup dikuasai olehnya
d. Tidak ada lembaga-lembaga khusus untuk memberi pendidikan dalam bidang teknologi; keterampilan diwariskan oleh orang bau tanah kepada anak sambil berpraktek dengan sedikit teori dan pengalaman, dan tidak hasil pikiran atau eksperimen
e. Tingkat buta abjad relatif tinggi
f. Hukum yang berlaku tidak tertulis, tidak kompleks dan pokok-pokoknya diketahui dan difahami oleh hampir semua warga masyarakat yang sudah dewasa
g. Ekonominya sebagian besar meliputi produksi untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran kecil setempat, sedangkan uang sebagai alat penukar dan alat pengukur harga berperan secara terbatas sekali
h. Kegiatan ekonomi dan sosial yang memerlukan kolaborasi orang banyak dilakukan secara tradisional dengan bersama-sama tanpa hubungan kerja antarburuh dan majikan

2. Masyarakat Madya :
a. Hubungan dalam keluarga tetap kuat, akan tetapi hubungan dalam masyarakat setempat sudah mulai mengendor dan mengatakan gejala-gejala hubungan atas dasar perhitungan ekonomi
b. Adat-istiadat masih dihormati, akan tetapi perilaku masyarakat mulai terbuka bagi imbas dari luar
c. Dengan timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir maka kepercayaan pada kekuatan-kekuatan mistik gres timbul apabila orang sudah kehabisan nalar untuk menanggulangi sesuatu masalah
d. Di dalam masyarakat timbul lembaga-lembaga pendidikan formal hingga tingkat sekolah lanjutan pertama, akan tetapi masih jarang sekali adanya forum pendidikan keterampilan atau kejuruan
e. Tingkat buta abjad bergerak turun
f. Hukum tertulis mulai mendampingi aturan tidak tertulis
g. Ekonomi masyarakat memberi kesempatan lebih banyak kepada produksi buat pasaran, hal mana mulai mulai menjadikan diferensiasi dalam struktur masyarakat, di mana uang semakin meningkat peranannya
h. Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial di kalangan keluarga besar dan tetangga, akan tetapi bersama-sama untuk keperluan umum dilakukan atas dasar rupiah

3. Masyarakat pra-modern/modern :
a. Hubungan antarmanusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi
b. Hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain di lakukan secara terbuka dalam suasana saling imbas mempengaruhi, kecuali (mungkin) dalam penjagaan diam-diam penemuan-penemuan baru
c. Kepercayaan besar lengan berkuasa pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. Masyarakat tergolong-golong berdasarkan beragam profesi serta keahlian yang masing-masing sanggup dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga pendidikan keterampilan dan kejuruan
e. Tingkat pendidikan formal ialah tinggi dan merata
f. Hukum yang berlaku pada pokoknya aturan tertulis yang sangat kompleks
g. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasaran yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat-alat pembayaran

Kategorisasi masyarakat atas dasar derajat struktur sosial dan kebudayaan tersebut di atas, sanggup dipergunakan sebagai suatu dasar untuk menyoroti masalah-masalah sosial atau masalah-masalah masyarakat di Indonesia pada masa remaja ini. Ini bukan berarti bahwa hal itu merupakan satu-satunya dasar yang sanggup dipergunakan, oleh lantaran alternatif-alternatif lainnya mungkin saja dipakai. 


Download di Sini

Belum ada Komentar untuk "Masyarakat Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel