Karl Marx. Potensi Manusia

Marx* membangun analisis kritisnya atas kontradiksi-kontradiksi masyarakat kapitalis berlandaskan premis-premisnya mengenai potensi manusia, hubungannya dengan pekerjaan, dan potensinya untuk alienasi di bawah kapitalisme. Dia percaya bahwa ada suatu pertentangan aktual antara potensi insan dan cara mereka bekerja yang diharuskan di dalam masyarakat kapitalis.

Bagi Marx*, suatu konsep mengenai potensi insan yang tidak memperhitungkan faktor-faktor sosial dan historis keliru, tetapi memperhitungkan faktor-faktor itu bukan berarti tidak memiliki konsep mengenai hakikat manusia. Ia hanya memperumit konsep ini. Bagi Marx* ada konsep insan secara umum, tetapi yang lebih penting ialah caranya “dimodifikasi di setiap epos historis” (Marx, 1842/1977:609). Ketika membicarakan potensi insan secara umum, Marx sering memakai istilah species being (sifat esensial spesies). Yang ia maksud dengan hal itu yakni potensi-potensi dan kekuatan-kekuatan yang unik pada insan yang membedakan insan dari spesies-spesies lain.


Sebagian Marxis, ibarat Louis Althusser* (1969:229), beropini bahwa Marx* yang sudah matang tidak percaya pada hakikat manusia. Tentu saja ada alasan-alasan untuk mengurangi pentingnya hakikat insan pada seseorang yang tertarik kepada masyarakat yang sedang berubah. Ide-ide wacana hakikat manusia—seperti ketamakan “alamiah” mereka, tendensi “alamiah” mereka kepada kekerasan, perbedaan-perbedaan gender “alamiah” mereka—sering dipakai untuk menentang segala perubahan sosial. Konsepsi-konsepsi demikian mengenai hakikat insan pasti konservatif. Jika masalah-masalah kita disebabkan oleh hakikat manusia, kita lebih baik mencar ilmu beradaptasi daripada mencoba mengubah aneka macam hal.


Namun demikian, ada banyak bukti bahwa Marx* benar-benar memiliki gagasan mengenai hakikat insan (Geras, 1983). Memang sedikit saja artinya kalau kita menyampaikan tidak ada hakikat manusia. Sekalipun kita ibarat papan tulis kosong, papan tulis itu pasti terbuat dari sesuatu dan pasti memiliki suatu hakikat yang sedemikian rupa sehingga kita sanggup menunjukkan adanya gejala kapur di atasnya. Suatu konsep mengenai hakikat insan ialah cuilan dari setiap teori sosiologis. Konsep kita mengenai umat insan mendiktekan bagaimana masyarakat sanggup dipertahankan dan bagaimana ia sanggup diubah, tetapi yang paling penting untuk teori Marx, menganjurkan cara masyarakat harus diubah. Persoalan penting bukan apakah kita memiliki suatu hakikat manusia, tetapi apa jenis hakikatnya—tidak berubah atau terbuka kepada proses-proses historis.


Download di Sini


Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Karl Marx. Biografi 
2. Pemikiran Karl Marx (1818-1883)
3. Karl Marx (1818-1883)
4. Analisa Masyarakat Kapitalis Periode Modern dan Postmodern
5. Teori Karl Marx sebagai Model Pengembangan Paradigma Terpadu dalam Sosiologi
6. Karl Marx. Das Kapital (1848, Terbit 1861)
7. Karl Marx. Manifesto Komunis (1848, Brussel Belgia)
8. Karl Marx. The German Ideology (1845, Paris Prancis)
9. Karl Marx. Dialektika
10. Karl Marx. Manuskrip Ekonomi dan Filsafat (April 1844, Paris Prancis)
11. Karl Marx. Kerja
12. Karl Marx. Konflik Kelas
13. Karl Marx. Eksploitasi
14. Karl Marx. Pemberhalaan Komoditas
15. Karl Marx. Komunisme   
16. Karl Marx. Konsepsi Materialis atas Sejarah
17. Karl Marx. Struktur-Struktur Masyarakat Kapitalis
18. Karl Marx. Determinisme Ekonomi
19. Karl Marx. Alienasi
20. Karl Marx. Modal, Kaum Kapitalis, dan Kaum Proletariat
21. Karl Marx. Kebebasan, Kesetaraan, dan Ideologi 
22. Karl Marx. Ideologi
23. Karl Marx. Agama
24. Karl Marx. Komoditas

Belum ada Komentar untuk "Karl Marx. Potensi Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel