Jurgen Habermas. Ilmu Pengetahuan Dan Kepentingan Manusia
Para jago setuju untuk membagi tiga tahap dalam perkembangan pedoman Habermas. Di mana tahap-tahap tersebut bahwasanya hanya demi menyederhanakan atau membuat sedikit kejelasan dan struktur dalam membahas karya raksasa yang satu ini sebelum pada jadinya kita akan memasuki tahap ketiga dari pedoman Habermas yakni pembahasannya perihal keberadaan rasio komunikatif. Tahap pertama mencakup kira-kira tahun 1960 hingga 1970. Di sini ia terutama bergumul dengan problem teori ilmu pengetahuan dan masih mencari-cari dalam memecahkan masalah-masalah yang digelutinya.
Tahap kedua berlangsung dari tahun 1970 hingga 1981. Di sini ia menentukan pendekatan lain untuk mempelajari praksis komunikatif atau realitas sosial, yaitu unsur-unsur dari filsafat bahasa Anglosakson dan bertahap ia mempersiapkan batu-batu bangunan untuk analisis kritisnya perihal masyarakat. Akhirnya pada tahun 1981 ia menyajikan pemikirannya yang matang dan menyeluruh perihal realitas kemasyarakatan yang kemudian dimengerti sebagai praksis komunikatif.
Tahap pertama : 1960-1970
Dalam bukunya Pengenalan dan Kepentingan Manusiawi Habermas menunjukkan bahwa insan tidak memperoleh pengetahuan gres menurut suatu korelasi netral terhadap kenyataan, artinya setiap ditemukannya pengetahuan-pengetahuan yang gres niscaya didorong oleh suatu kepentingan-kepentingan tertentu pula yang mendorong kelahirannya, atau terdapat tuntutan tertentu dari kenyataan atau realitas kemasyarakatan. Di sini Habermas mengajukan Erkenntnisleitende Interesse: kepentingan yang menjuruskan pengenalan. Habermas membedakan tiga macam kepentingan: Kepentingan pengenalan teknis, kepentingan pengenalan praksis, dan kepentingan pengenalan emansipatoris.
Pertama, Kepentingan pengenalan teknis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan teknis, contohnya pengenalan ilmu pengetahuan alam dan pengenalan sosial-teknologis, hanya sanggup digunakan untuk memecahkan masalah-masalah teknis, tapi tidak mempunyai kegunaan untuk melestarikan proses-proses komunikatif atau mengurangi ketidaksamaan kuasa (permasalahan sosial-politis dan budaya)
Kedua, Kepentingan pengenalan praksis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan praksis, contohnya pengenalan perihal masa lampau yang dicari dalam ilmu sejarah dan pengertian yang diupayakan dalam ilmu-ilmu hermeneutis, tidak sanggup digunakan untuk memecahkan masalah-masalah teknis tapi cocok untuk tujuan komunikatif: guna melestarikan tradisi dan memperdalam pengertian diri suatu kebudayaan.
Ketiga, Kepentingan pengenalan emansipatoris, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan emansipatoris, contohnya pengertian psikoanalitis dan teori-teori kritis perihal masyarakat, terarah pada emansipasi atau pembebasan dari keadaan kekuasaan yang menindas serta ketergantungan dan alasannya ialah itu hanya sanggup dijalankan dalam konteks proses-proses yang bertujuan meningkatkan kesadaran emansipatoris insan dalam masyarakat.
Dengan memperkenalkan tiga macam kepentingan di atas Habermas ingin mengatakan bahwa pandangan ilmu pengetahuan postivis (ilmu pengetahuan alam termasuk juga ilmu pengetahuan sosial demi mengejar sebutan ilmiah) bahwasanya dilatarbelakangi atau didorong perjuangan memutlakan kepentingan pengenalan teknis. Padahal umat insan masih mempunyai kepentingan-kepentingan mendasar yang lain daripada memperoleh pengetahuan teknis yang sanggup diterapkan dalam proses-proses pekerjaan menyerupai dalam industri modern. Misalnya efek sosial budaya serta efek ekologi di sekitar industri modern.
Download di Sini
Sumber.
Bertens, Kees. 2002. Filsafat Barat Kontemporer: Inggris-Jerman. Jakarta. Gramedia.
Baca Juga
1. Jurgen Habermas. Biografi dan Karya
2. Jurgen Habermas. Melanjutkan Proyek Modernitas Melalui Rasio Komunikatif
3. Jurgen Habermas. Kolonialisasi Dunia-Kehidupan
4. Jurgen Habermas. Kritik atas Patologi Modernitas
5. Jurgen Habermas. Diskursur Filosofis perihal Modernitas (Post-Modernitas)
6. Jurgen Habermas. Teori Praksis Komunikatif
7. Jurgen Habermas. Speech Acts
8. Ilmu dan Teknologi sebagai Ideologi
9. "Methodenstreit" dalam Ilmu-Ilmu Sosial di Jerman
10. Mazhab Frankfurt
Tahap pertama : 1960-1970
Dalam bukunya Pengenalan dan Kepentingan Manusiawi Habermas menunjukkan bahwa insan tidak memperoleh pengetahuan gres menurut suatu korelasi netral terhadap kenyataan, artinya setiap ditemukannya pengetahuan-pengetahuan yang gres niscaya didorong oleh suatu kepentingan-kepentingan tertentu pula yang mendorong kelahirannya, atau terdapat tuntutan tertentu dari kenyataan atau realitas kemasyarakatan. Di sini Habermas mengajukan Erkenntnisleitende Interesse: kepentingan yang menjuruskan pengenalan. Habermas membedakan tiga macam kepentingan: Kepentingan pengenalan teknis, kepentingan pengenalan praksis, dan kepentingan pengenalan emansipatoris.
Pertama, Kepentingan pengenalan teknis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan teknis, contohnya pengenalan ilmu pengetahuan alam dan pengenalan sosial-teknologis, hanya sanggup digunakan untuk memecahkan masalah-masalah teknis, tapi tidak mempunyai kegunaan untuk melestarikan proses-proses komunikatif atau mengurangi ketidaksamaan kuasa (permasalahan sosial-politis dan budaya)
Kedua, Kepentingan pengenalan praksis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan praksis, contohnya pengenalan perihal masa lampau yang dicari dalam ilmu sejarah dan pengertian yang diupayakan dalam ilmu-ilmu hermeneutis, tidak sanggup digunakan untuk memecahkan masalah-masalah teknis tapi cocok untuk tujuan komunikatif: guna melestarikan tradisi dan memperdalam pengertian diri suatu kebudayaan.
Ketiga, Kepentingan pengenalan emansipatoris, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan emansipatoris, contohnya pengertian psikoanalitis dan teori-teori kritis perihal masyarakat, terarah pada emansipasi atau pembebasan dari keadaan kekuasaan yang menindas serta ketergantungan dan alasannya ialah itu hanya sanggup dijalankan dalam konteks proses-proses yang bertujuan meningkatkan kesadaran emansipatoris insan dalam masyarakat.
Dengan memperkenalkan tiga macam kepentingan di atas Habermas ingin mengatakan bahwa pandangan ilmu pengetahuan postivis (ilmu pengetahuan alam termasuk juga ilmu pengetahuan sosial demi mengejar sebutan ilmiah) bahwasanya dilatarbelakangi atau didorong perjuangan memutlakan kepentingan pengenalan teknis. Padahal umat insan masih mempunyai kepentingan-kepentingan mendasar yang lain daripada memperoleh pengetahuan teknis yang sanggup diterapkan dalam proses-proses pekerjaan menyerupai dalam industri modern. Misalnya efek sosial budaya serta efek ekologi di sekitar industri modern.
Download di Sini
Sumber.
Bertens, Kees. 2002. Filsafat Barat Kontemporer: Inggris-Jerman. Jakarta. Gramedia.
Baca Juga
1. Jurgen Habermas. Biografi dan Karya
2. Jurgen Habermas. Melanjutkan Proyek Modernitas Melalui Rasio Komunikatif
3. Jurgen Habermas. Kolonialisasi Dunia-Kehidupan
4. Jurgen Habermas. Kritik atas Patologi Modernitas
5. Jurgen Habermas. Diskursur Filosofis perihal Modernitas (Post-Modernitas)
6. Jurgen Habermas. Teori Praksis Komunikatif
7. Jurgen Habermas. Speech Acts
8. Ilmu dan Teknologi sebagai Ideologi
9. "Methodenstreit" dalam Ilmu-Ilmu Sosial di Jerman
10. Mazhab Frankfurt
Belum ada Komentar untuk "Jurgen Habermas. Ilmu Pengetahuan Dan Kepentingan Manusia"
Posting Komentar