Bagi Marcel, refleksi filosofis ihwal kehadiran orang lain menghantar kita kepada kehadiran dari "Yang Lain" secara istimewa, yaitu Allah. Tidak akan mengherankan, kalau kita mendengar bahwa Marcel dengan tegas menolak setiap percobaan untuk menunjukan adanya Allah. "Membuktikan" selalu berlangsung dalam suasana objektivitas; jadi dalam suasana "problem". Gagasan bahwa Allah ialah "penyebab" misalnya--yang banyak sanggup didengar dalam filsafat klasik--bagi Marcel sama sekali tidak masuk akal. Adanya Allah atau--lebih baik--kehadiran Allah termasuk suasana misteri. Jika saya setia pada hakikat saya sebagai manusia, harus saya akui bahwa saya diliputi oleh misteri yang tidak saya ciptakan sendiri; oleh suatu kehadiran yang melampaui jangkauan saya. Di sini Marcel memakai kata-kata "kepercayaan" dan "harapan" dalam arti filosofis. Saya "percaya" pada "Engkau Absolut" yang merupakan dasar bagi setiap perjumpaan dengan "Engkau" yang lain. Bukan pembuktian yang menjadi dasar untuk mendapatkan Allah, tetapi imbauan yang berasal dari "Engkau Absolut" yang dijawab dengan kepercayaan. Dan keinginan tidak menyangkut salah satu kejadian yang ditunggu untuk masa mendatang. Harapan ialah kesaksian kreatif ihwal Engkau Absolut yang memegang saya dan mencakup saya, walaupun saya menghadapi banyak penderitaan dan kejahatan. Download di Sini Sumber: Bertens. K. "Filsafat Barat Kontemporer: Prancis. 2001. Gramedia. Jakarta.
Belum ada Komentar untuk "Gabriel Marcel. Engkau Absolut"
Posting Komentar