Teori Sosiologis Amerika Pertengahan Masa Kedua Puluh

Munculnya Harvard, Ivy League, dan Fungsionalisme Struktural
Kita sanggup menelusuri kemunculan sosiologi di Harvard dari kedatangan Pitirim Sorokin* pada 1930 (Avino, 2006; Jeffries, 2005; Johnston, 1995). Ketika Sorokin* tiba di Harvard, tidak ada jurusan sosiologi di sana, tetapi pada final tahun pertama kedatangannya dibuat suatu jurusan sosiologi, dan beliau diangkat sebagai kepalanya. Sorokin* yaitu seorang teoretisi sosiologis dan terus menerbitkan karyanya sampai 1960-an, tetapi anehnya karyanya tidak banyak dikutip pada masa kini.

Meskipun ada yang tidak setuju (misal, Tiryakian, 2007b), pandangan yang lebih banyak didominasi ialah bahwa teorisasinya tidak bertahan dengan sangat baik menghadapi ujian waktu. Signifikansi Sorokin* yang lebih langgeng mungkin yaitu pembentukan jurusan sosiologi di Harvard dan perekrutan Talcott Parsons* (pada waktu itu seorang pelatih ekonomi di Harvard), untuk posisi pelatih di jurusan sosiologi. Parsons* menjadi figur lebih banyak didominasi di dalam sosiologi Amerika alasannya memperkenalkan para teoretisi Eropa kepada audiens Amerika, alasannya teori-teori sosiologinya sendiri, dan alasannya banyak mahasiswanya kemudian menjadi teoretisi sosiologi yang besar.

Meskipun Parsons* memainkan sejumlah tugas penting dan nyata di dalam sejarah teori sosiologis di Amerika Serikat, karyanya juga menimbulkan konsekuensi-konsekuensi negatif (Holton, 2001). Pertama, beliau menafsirkan para teoretisi Eropa yang sepertinya lebih mencerminkan orientasi teoretisnya sendiri daripada orientasi para teoretisi. Banyak sosiolog Amerika mula-mula terpengaruh oleh penafsiran-penafsiran yang keliru dari para master Eropa itu. Kedua, di awal kariernya Parsons* sebagian besar mengabaikan Marx*, yang menimbulkan peminggiran ide-ide Marx* dari sosiologi Amerika selama banyak tahun.

Ketiga, teorinya yang dikembangkan selama bertahun-tahun juga memiliki sejumlah kelemahan serius. Akan tetapi, dominasi Parsons* di dalam sosiologi Amerika selama bertahun-tahun berfungsi membungkam atau bahkan menciptakan para kritikus kewalahan. Kelemahan teori Parsons*, dan teori fungsionalisme struktural pada umumnya, terkuak lebar-lebar gres pada tahun-tahun belakangan.

Akan tetapi, kembali ke awal 1930-an dan perkembangan-perkembangan lain di Harvard, kita sanggup menerima banyak wawasan mengenai perkembangan jurusan sosiologi Harvard dengan melihatnya melalui dongeng tokoh utama yang lainnya, George Homans*.

Biorgrafi, Pemikiran, dan Karya Tokoh Utama Sosiologi Harvard
1. Pitirim Alesandrovich Sorokin
2. Talcott Parsons
3. George Caspar Homans

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Download

Baca Juga
Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia
 

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-Kekuatan Sosial di Dalam Perkembangan Teori Sosiologis
1. Revolusi-revolusi politis
2. Revolusi Industri dan Munculnya Kapitalisme
3. Munculnya Sosialisme
4. Feminisme
5. Urbanisasi
6. Perubahan Agamis
7. Pertumbuhan Ilmu

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-kekuatan Intelektual dan Munculnya Teori Sosiologis
1. Pencerahan (Renaissance)
2. Reaksi Konservatif terhadap Pencerahan (Renaissance)
 

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
1. Perkembangan Sosiologi Prancis dan Jerman
 

Asal Usul Sosiologi Inggris
1. Ekonomi Politis
2. Ameliorisme
3. Evolusi Sosial


Tokoh Kunci di Dalam Sosiologi Awal Italia

Teori Sosiologis Amerika Awal
1. Politik
2. Perubahan Sosial dan Arus Intelektual
3. Pengaruh Herbert Spencer pada Sosiologi
4. Aliran Chicago

Teori Sosiologis Amerika Pertengahan Abad Kedua Puluh

Belum ada Komentar untuk "Teori Sosiologis Amerika Pertengahan Masa Kedua Puluh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel