Pengertian Agama Berdasarkan Ahli
a) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama yakni sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang bekerjasama dengan pergaulan insan dan insan serta lingkungannya.
b) Pitirim A. Sorokin*, mendefinisikan agama sebagai seperangkat nilai yang dinyatakan dalam wujud kepercayaan (credo) dan dalam bentuk ritual (cult). Hal ini diasosiasikan oleh sikap yang sesuai dengan norma-norma agama yang menyatukan anggota dalam kelompok agama.
c) Clifford Geertz*, mendefinisikan agama sebagai sistem simbol yang berfungsi untuk menenteramkan suasana hati dan menunjukkan motivasi yang besar lengan berkuasa dan tahan usang dalam kehidupan manusia. Hal ini dicapai dengan tetapkan konsep-konsep atau merumuskan kepercayaan-kepercayaan perihal tatanan umum eksistensi insan dan masyarakat serta membungkus konsep-konsep atau kepercayaan-kepercayaan itu seperti sebagai sesuatu yang riil atau merupakan fakta sehingga suasana batin dan motivasi tercipta menjadi riil.
d) Oxford Student dictionary, mendefinisikan bahwa agama yakni suatu kepercayaan akan eksistensi suatu kekuatan pengatur supranatural yang membuat dan mengendalikan alam semesta.
e) Nasution, menyatakan bahwa agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi daripada insan sebagai kekuatan mistik yang tidak sanggup ditangkap dengan panca indra, namun mempunyai efek yang besar sekali terhadap kehidupan insan sehari-hari.
f) Michel Meyer, berpendapat bahwa agama yakni sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita dalam tingkah laris kita terhadap Allah SWT, terhadap sesama insan dan terhadap diri kita sendiri.
g) Edward Burnett Tylor*, mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk mistik dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai klarifikasi kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk mistik tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian. Orang-orang primitif yang memakai mimpi insan di mana roh-roh sepertinya muncul sebagai indikasi bahwa pikiran insan bisa ada independen dari tubuh.
h) Emile Durkheim*, definisi agama yakni suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang bekerjasama dengan hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas etika yang di namakan umat.
i) Prof Dr.m. Drikarya, definisi agama yakni keyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan membuat alam dan isinya.
j) H. Moenawar Chalil, definisi agama yakni perlibatan yang merupakan tingkah laris insan dalam bekerjasama dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.
k) Hendro Puspito, definisi agama yakni sistem nilai yang mengatur kekerabatan insan dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.
l) Jappy Pellokild, definisi agama yakni percaya adanya yang kuasa yang maha esa dan hukum-hukumnya.
m) Anthony F.C. Wallace, definisi agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada insan dan semesta.
n) Parsons & Bellah, definisi agama yakni tingkat yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.
o) Luckmann, definisi agama yakni kemampuan organisme insan untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-alam makna yang objektif, mempunyai daya ikat etika dan serba meliputi.
p) Tajdab, dkk., menyatakan bahwa agama berasal dari kata a, berari tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi, agama yakni jalan hidup yang harus ditempuh oleh insan dalam kehidupannya di dunia ini semoga lebih teratur dan mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan.
q) A.M. saefuddin, menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan insan yang paling esensial yang bersifat universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang tampak ini, yaitu bahwa insan selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh insan yang mengingkari agama (komunis) sekalipun.
r) Sutan Takdir Alisyahbana, agama yakni suatu sistem kelakuan dan perhubungan insan yang pokok pada perhubungan insan dengan belakang layar kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian memberi arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang mengelilinginya.
s) Sidi Gazalba, menyatakan bahwa religi (agama) yakni kecenderungan rohani manusia, yang bekerjasama dengan alam semesta, nilai yang mencakup segalanya, makna yang terakhir, hakikat dari semuanya itu.
Dari banyak sekali sumber
Download
b) Pitirim A. Sorokin*, mendefinisikan agama sebagai seperangkat nilai yang dinyatakan dalam wujud kepercayaan (credo) dan dalam bentuk ritual (cult). Hal ini diasosiasikan oleh sikap yang sesuai dengan norma-norma agama yang menyatukan anggota dalam kelompok agama.
c) Clifford Geertz*, mendefinisikan agama sebagai sistem simbol yang berfungsi untuk menenteramkan suasana hati dan menunjukkan motivasi yang besar lengan berkuasa dan tahan usang dalam kehidupan manusia. Hal ini dicapai dengan tetapkan konsep-konsep atau merumuskan kepercayaan-kepercayaan perihal tatanan umum eksistensi insan dan masyarakat serta membungkus konsep-konsep atau kepercayaan-kepercayaan itu seperti sebagai sesuatu yang riil atau merupakan fakta sehingga suasana batin dan motivasi tercipta menjadi riil.
Baca Juga
d) Oxford Student dictionary, mendefinisikan bahwa agama yakni suatu kepercayaan akan eksistensi suatu kekuatan pengatur supranatural yang membuat dan mengendalikan alam semesta.
e) Nasution, menyatakan bahwa agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi daripada insan sebagai kekuatan mistik yang tidak sanggup ditangkap dengan panca indra, namun mempunyai efek yang besar sekali terhadap kehidupan insan sehari-hari.
f) Michel Meyer, berpendapat bahwa agama yakni sekumpulan kepercayaan dan pengajaran-pengajaran yang mengarahkan kita dalam tingkah laris kita terhadap Allah SWT, terhadap sesama insan dan terhadap diri kita sendiri.
g) Edward Burnett Tylor*, mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk mistik dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai klarifikasi kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk mistik tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian. Orang-orang primitif yang memakai mimpi insan di mana roh-roh sepertinya muncul sebagai indikasi bahwa pikiran insan bisa ada independen dari tubuh.
h) Emile Durkheim*, definisi agama yakni suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang bekerjasama dengan hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas etika yang di namakan umat.
i) Prof Dr.m. Drikarya, definisi agama yakni keyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan membuat alam dan isinya.
j) H. Moenawar Chalil, definisi agama yakni perlibatan yang merupakan tingkah laris insan dalam bekerjasama dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.
k) Hendro Puspito, definisi agama yakni sistem nilai yang mengatur kekerabatan insan dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.
l) Jappy Pellokild, definisi agama yakni percaya adanya yang kuasa yang maha esa dan hukum-hukumnya.
m) Anthony F.C. Wallace, definisi agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada insan dan semesta.
n) Parsons & Bellah, definisi agama yakni tingkat yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.
o) Luckmann, definisi agama yakni kemampuan organisme insan untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-alam makna yang objektif, mempunyai daya ikat etika dan serba meliputi.
p) Tajdab, dkk., menyatakan bahwa agama berasal dari kata a, berari tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi, agama yakni jalan hidup yang harus ditempuh oleh insan dalam kehidupannya di dunia ini semoga lebih teratur dan mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan.
q) A.M. saefuddin, menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan insan yang paling esensial yang bersifat universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang tampak ini, yaitu bahwa insan selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh insan yang mengingkari agama (komunis) sekalipun.
r) Sutan Takdir Alisyahbana, agama yakni suatu sistem kelakuan dan perhubungan insan yang pokok pada perhubungan insan dengan belakang layar kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan dengan demikian memberi arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang mengelilinginya.
s) Sidi Gazalba, menyatakan bahwa religi (agama) yakni kecenderungan rohani manusia, yang bekerjasama dengan alam semesta, nilai yang mencakup segalanya, makna yang terakhir, hakikat dari semuanya itu.
Dari banyak sekali sumber
Download
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Agama Berdasarkan Ahli"
Posting Komentar