Oswald Spengler. Riwayat Hidup Dan Pemikiran
Oswald Spengler (lahir di Blankenburg-am-Harz pada 29 Mei 1880; meninggal di Munich pada 8 Mei 1936) yaitu filsuf sejarah dan politik Jerman. Dalam dua jilid karya utama Spengler, Der Untergang des Abendlandes (pada tahun 1918 dan 1922) (Diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1926-1928: The Decline of the West), Splenger beropini bahwa kunci sejarah ialah aturan masyarakat dan peradaban yang timbul dan karam dalam siklus berulang. Ia menggunakan pendekatan lebih spekulatif dan kecerdasan wawasan daripada metode sejarah. Menurutnya, pada eranya, peradaban Barat sedang mengalami kemunduran (surut). Atas dasar teori tersebut, ia menyimpulkan bahwa akan ada usaha insan di seluruh dunia. Sebagai sistem usulan, Spengler menolak sistem pemerintahan demokrasi dan liberalisme, dan menyetujui sistem pemerintahan dan politik kekuatan. Ia kuat luas pada massa rakyat Jerman, tetapi tidak di kalangan sejarawan dan jago filsafat, dan dalam batas waktu tertentu telah membuka jalan bagi kebangkitan Hitler.
Riwayat Hidup
Oswald Spengler lahir dalam keluarga kelas menengah dan menghabiskan masa kecilnya jauh dari orang tua. Dia menderita kesehatan tidak sempurna, seumur hidup penderita migrain sakit kepala dan kegelisahan kompleks, dan tumbuh menjadi langsung yang secara intelektual kacau. Spengler mendapatkan pendidikan klasik di Gymnasium (sekolah menengah yang berorientasi akademis), mempelajari bahasa Yunani, Latin, matematika dan ilmu-ilmu alam. Di sini juga, ia menyebarkan afinitas untuk seni—khususnya puisi, drama, dan musik yang tiba di bawah imbas ide-ide dari Goethe* dan Nietzsche*. Dia bahkan bereksperimen dengan beberapa karya artistik, beberapa yang masih bertahan hidup. Seperti bawah umur kelas menengah di Wilhelmine Jerman, ia sangat mengidolakan para tokoh modernisme yang menentang kaum borjuis, kebodohan, dan kemunafikan (yang ia anggap sebagai dunia orang tuanya). Oleh lantaran itu, ia terinspirasi oleh subjektivitas yang tertanam dalam dirinya yang kelak ia nyatakan dalam karya The Decline of the West yang ia pakai untuk melawan hasrat-hasrat insan dalam kekuasaan, menyerupai diungkapkan oleh Friedrich Nietzsche*.
Teori siklus
Oswald Spengler berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Karya Oswald Spengler yang kuat yaitu Der Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas akidah bahwa gerak sejarah ditentukan oleh aturan alam. Dalil Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, insan dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang dikuasai oleh aturan siklus sebagai wujud dari fatum. Fatum yaitu aturan alam yang menjadi dasar segala aturan kosmos, setiap kejadian, setiap tragedi akan terjadi lagi, terulang lagi.
Hukum itu tampak pada siklus:
Tiap-tiap masa niscaya tiba berdasarkan waktunya, itulah keharusan alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historikal materialisme, paham Spengler perihal kebudayaan niscaya runtuh apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh lantaran itu keruntuhan suatu kebudayaan sanggup diramalkan terlebih dahulu berdasarkan perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization (kebudayaan yang sudah tidak sanggup tumbuh lagi). Apabila kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak sejarah akan membeku.
Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan, meruntuhkan kebudayaan. Spengler menilik kebudayaan Barat dan sehabis membandingkan kebudayaan Barat dengan sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia menyimpulkan:
a. Kebudayaan Barat hingga pada masa bau tanah (musim dingin), yaitu civilization
b. Sesudah civilization itu kebudayaan Barat niscaya akan runtuh
c. Manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi keruntuhan itu
Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui suatu kebudayaan di diagnosa menyerupai seorang dokter memilih penyakit si penderita. Nasib kebudayaan sanggup diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu sanggup memilih perilaku hidupnya.
Sumber
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://rodaduniailmu.blogspot.com//search?q=johann-wolfgang-von-goethe
Download
Riwayat Hidup
Oswald Spengler lahir dalam keluarga kelas menengah dan menghabiskan masa kecilnya jauh dari orang tua. Dia menderita kesehatan tidak sempurna, seumur hidup penderita migrain sakit kepala dan kegelisahan kompleks, dan tumbuh menjadi langsung yang secara intelektual kacau. Spengler mendapatkan pendidikan klasik di Gymnasium (sekolah menengah yang berorientasi akademis), mempelajari bahasa Yunani, Latin, matematika dan ilmu-ilmu alam. Di sini juga, ia menyebarkan afinitas untuk seni—khususnya puisi, drama, dan musik yang tiba di bawah imbas ide-ide dari Goethe* dan Nietzsche*. Dia bahkan bereksperimen dengan beberapa karya artistik, beberapa yang masih bertahan hidup. Seperti bawah umur kelas menengah di Wilhelmine Jerman, ia sangat mengidolakan para tokoh modernisme yang menentang kaum borjuis, kebodohan, dan kemunafikan (yang ia anggap sebagai dunia orang tuanya). Oleh lantaran itu, ia terinspirasi oleh subjektivitas yang tertanam dalam dirinya yang kelak ia nyatakan dalam karya The Decline of the West yang ia pakai untuk melawan hasrat-hasrat insan dalam kekuasaan, menyerupai diungkapkan oleh Friedrich Nietzsche*.
Teori siklus
Oswald Spengler berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Karya Oswald Spengler yang kuat yaitu Der Untergang des Abendlandes (Decline of the West) atau Keruntuhan Dunia Barat/Eropa. Spengler meramalkan keruntuhan Eropa. Ramalan itu didasarkan atas akidah bahwa gerak sejarah ditentukan oleh aturan alam. Dalil Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalanya sama dengan kehidupan tumbuhan, hewan, insan dan alam semesta. Persamaan itu berdasarkan kehidupan yang dikuasai oleh aturan siklus sebagai wujud dari fatum. Fatum yaitu aturan alam yang menjadi dasar segala aturan kosmos, setiap kejadian, setiap tragedi akan terjadi lagi, terulang lagi.
Hukum itu tampak pada siklus:
Tiap-tiap masa niscaya tiba berdasarkan waktunya, itulah keharusan alam yang mesti terjadi. Seperti halnya historikal materialisme, paham Spengler perihal kebudayaan niscaya runtuh apabila sudah melewati puncak kebesarannya. Oleh lantaran itu keruntuhan suatu kebudayaan sanggup diramalkan terlebih dahulu berdasarkan perhitungan. Suatu kebudayaan mendekati keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Civilization (kebudayaan yang sudah tidak sanggup tumbuh lagi). Apabila kultur sudah kehilangan jiwanya, maka daya cipta dan gerak sejarah akan membeku.
Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan, meruntuhkan kebudayaan. Spengler menilik kebudayaan Barat dan sehabis membandingkan kebudayaan Barat dengan sejarah kebudayaan-kebudayaan yang sudah tenggelam, ia menyimpulkan:
a. Kebudayaan Barat hingga pada masa bau tanah (musim dingin), yaitu civilization
b. Sesudah civilization itu kebudayaan Barat niscaya akan runtuh
c. Manusia Barat harus dengan bersikap berani menghadapi keruntuhan itu
Mempelajari sejarah tujuannya ialah untuk mengetahui suatu kebudayaan di diagnosa menyerupai seorang dokter memilih penyakit si penderita. Nasib kebudayaan sanggup diramalkan, sehingga untuk seterusnya kebudayaan itu sanggup memilih perilaku hidupnya.
Sumber
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://rodaduniailmu.blogspot.com//search?q=johann-wolfgang-von-goethe
Download
Belum ada Komentar untuk "Oswald Spengler. Riwayat Hidup Dan Pemikiran"
Posting Komentar