Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial
C. Metode Penelitian Sosial*
Metode penelitian yaitu cara/teknik yang dipakai peneliti untuk melaksanakan penelitian sosial. Berikut klarifikasi teknik yang diterapkan dalam penelitian sosial
1. Teknik Menentukan Populasi, Sampel, dan Informan*
Populasi yaitu keseluruhan orang/kelompok yang akan dijadikan sampel. Sampel akan dipilih secara khusus dengan kriteria tertentu untuk dijadikan sumber atau objek penelitian. Sampel yang dipilih harus mewakili keseluruhan populasi. Sampel pada penelitian kuantitatif disebut responden. Sementara itu, pada penelitian kualitatif sampel disebut informan.
Pada umumnya sampel dibedakan menjadi dua bentuk yaitu random sampling/probability sampling (acak) dan nonrandom sampling/nonprobability sampling (tidak acak). Penelitian kuantitatif biasanya memakai sampel acak. Sementara itu, penelitian kualitatif memakai sampel tidak acak.
Langkah-langkah menentukan sampel sanggup dilakukan dengan cara menentukan karakteristik populasi, menentukan teknik pemilihan sampel, menentukan besaran sampel, dan menentukan sampel.
a. Teknik menentukan informan pada penelitian kualitatif
Pada penelitian kualitatif peneliti menentukan informan secara khusus. Informan dipilih alasannya dianggap bisa menjelaskan suatu permasalahan dan bisa membangun isu yang diharapkan dalam penelitian.
Informan dalam penelitian kualitatif relatif sedikit. Adapun teknik pemilihan informan pada penelitian kualitatif yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling (sampel bertujuan) merupakan pengambilan sampel menurut pertimbangan subjektif yaitu peneliti mengetahui kemampuan dan identitas informan dalam membangun isu dengan jelas. Sementara itu, snowball sampling (sampel bola salju) merupakan pemilihan informan menurut rekomendasi informan sebelumnya.
b. Teknik sampling pada penelitian kuantitatif
1) Sampel acak (random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap anggota populasinya mempunyai kesempatan sama menjadi anggota sampel
2) Sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang dipakai apabila sampel terdiri atas beberapa tingkatan
3) Sampel rumpun (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel acak sederhana dari kelompok atau kluster dengan karakteristik tertentu
4) Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari tiap-tiap subpopulasi dengan memperhitungkan sub-subpopulasi
5) Area probability sampling, yaitu pengambilan sampel menurut pembagian wilayah
6) Incidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan
7) Quota sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai kriteria tertentu dalam jumlah tertentu
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dipakai peneliti untuk memperoleh informasi/data. Dalam setiap teknik pengumpulan data diharapkan instrumen/alat yang dipakai peneliti untuk pengumpulan data.
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara eksklusif antara peneliti dan informan yang dilakukan melalui percakapan. Wawancara sanggup dibedakan menjadi wawancara eksklusif dan tidak langsung. Adapun alat yang dipakai dalam wawancara di antaranya tape recorder, daftar pertanyaan, dan buku catatan.
Wawancara sanggup dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut
1) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan secara eksklusif memakai aliran wawancara yang telah disiapkan
2) Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan tanpa memakai aliran wawancara. Peneliti sanggup memodifikasi proses wawancara sesuai situasi dan kondisi secara lebih fleksibel
3) Wawancara kombinasi, yaitu perpaduan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara hanya berisi garis besar pertanyaan utama yang perlu ditanyakan peneliti
Kelebihan metode pengumpulan data melalui wawancara sebagai berikut
1) Informasi yang diperoleh lebih mendalam
2) Dapat dilakukan pada semua golongan masyarakat, contohnya kalangan buta aksara
3) Peneliti sanggup membuatkan pertanyaan
4) Peneliti sanggup menemukan isu khusus dari informan
5) Peneliti sanggup menilai kejujuran informan
Kekurangan metode pengumpulan data melalui wawancara sebagai berikut
1) Sangat bergantung pada kepekaan peneliti
2) Membutuhkan banyak waktu
3) Interpretasi data sanggup dipengaruhi oleh informan
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati eksklusif objek penelitian di lapangan. Observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipasi (bergabung secara langsung) dan nonpartisipasi (tidak bergabung secara langsung). Adapun instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam observasi contohnya handycam dan kamera.
Kelebihan metode observasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Dapat melihat eksklusif acara informan
2) Mendapat isu tambahan
3) Mengetahui fakta di lapangan
4) Memanfaatkan waktu luang
Kekurangan metode observasi bagi peneliti sebagai berikut
1) Menghabiskan waktu dan tenaga
2) Informan kadang tidak leluasa
3) Risiko adanya gangguan tidak terduga
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang sanggup diperoleh melalui pengumpulan arsip, dokumen, artefak, dan surat kabar.
Kelebihan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Memberikan citra banyak sekali isu pada masa lampau
2) Menyajikan isu mengenai hubungan isu pada masa lampau dengan kondisi sekarang
3) Memberikan isu dalam jumlah banyak dan terukur, contohnya data kependudukan
Kekurangan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan dokumen
2) Dokumentasi terkadang tidak lengkap sehingga menyesatkan peneliti
d. Angket (Kuesioner)
Angket/kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Angket sanggup dibedakan menjadi tiga jenis yaitu terbuka, tertutup, dan gabungan (open-close questioner). Pada angket tertutup pilihan balasan telah disediakan sehingga responden sanggup menentukan balasan yang diinginkan. Pada angket terbuka balasan dalam daftar pertanyaan belum ditentukan sehingga responden lebih leluasa menjawab pertanyaan. Sementara itu, pada angket adonan daftar pertanyaan disertai pilihan balasan dan ruang bagi responden menjawab sendiri pertanyaan menurut opininya.
Contoh kuesioner terbuka, tertutup, dan adonan dengan judul penelitian “Tingkat Partisipasi Peserta Didik dalam Menjaga Ketahanan Sekolah” sebagai berikut
1) Contoh kuesioner terbuka
Apakah Anda mengetahui tata tertib yang berlaku di sekolah?
2) Contoh kuesioner tertutup
Apakah Anda menaati tata tertib sekolah?
Ya ( )
Tidak ( )
Kadang-kadang ( )
3) Contoh kuesioner campuran
Apakah pihak sekolah sudah menjaga ketahanan sekolah dengan baik?
( ) Setuju, alasannya...
( ) Tidak setuju, alasannya...
Kelebihan teknik pengumpulan data memakai kuesioner sebagai berikut
1) Peneliti tidak perlu bertatap muka alasannya kuesioner sanggup dikirim atau melalui mediator lain
2) Dapat dibagikan secara serentak
3) Dapat dibentuk anonim (tidak disebutkan identitasnya)
4) Dapat dijawab pada waktu senggang
5) Data sanggup diperoleh serentak dalam satu waktu
Kekurangan teknik pengumpulan data memakai kuesioner sebagai berikut
1) Validitas balasan sulit diketahui
2) Kuesioner sering tidak kembali
3) Tidak sanggup diketahui kejujurannya
4) Rawan bagi responden yang tidak teliti
5) Tidak sanggup dijangkau oleh responden tuna aksara
3. Pengolahan Data dalam Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda. Hasil pengolahan data kualitatif ialah penjelasan/deskripsi fenomena sosial yang mendalam. Sementara itu, hasil pengolahan data kuantitatif ialah angka-angka yang dideskripsikan secara umum
a. Pengolahan data kualitatif
Secara garis besar proses pengolahan data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap acara berikut
1) Reduksi data, yaitu proses pemilahan atau penyaringan data yang telah terkumpul. Kegiatan ini berlangsung secara sedikit demi sedikit selama penelitian berlangsung
2) Penyajian data, yaitu proses penulisan data yang telah direduksi
3) Menarik kesimpulan/verifikasi. Proses ini berlangsung dari awal sampai tamat penelitian
b. Pengolahan data kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif pengolahan data berlangsung melalui tiga tahap. Pertama, editing atau investigasi data-data yang telah dikumpulkan. Kedua, pembuatan kode/coding bertujuan menyederhanakan data melalui pinjaman simbol-simbol tertentu. Ketiga, tabulasi atau proses memasukkan data yang telah dikelompokkan.
Pengukuran data pada penelitian kuantitatif secara sederhana sanggup dilakukan dengan menghitung tendesi sentral. Tendensi sentral terdiri atas mean, median, dan modus.
1) Menghitung rata-rata (mean)
a) Rata-rata data tunggal (mean)
Keterangan:
x ̅ = Mean
∑xⅈ = Jumlah Data
n = Banyaknya subjek (unit bilangan)
b) Rata-rata data kelompok
Keterangan:
x ̅ = Mean
ti = Titik tengah
fi = Frekuensi setiap titik tengah
∑fi = Jumlah Frekuensi
c) Rata-rata data tunggal dan frekuensi lebih dari satu
x ̅ = Mean
f = Frekuensi
x = Besar bilangan data
n = Jumlah data
2) Menghitung median (nilai tengah)
Menentukan letak median dengan data tunggal memakai rumus berikut
me = 1/2 . n
Bagi data tunggal dengan jumlah data ganjil, median dihitung memakai rumus berikut
me = 1/2 (n + 1)
Penghitungan pada data berkelompok sanggup memakai rumus berikut
atau
Keterangan:
Me = Median
L = Tepi bawah kelas median
n= Banyaknya data
fcb = Frekuensi kumulatif kelas sebelum median
fca = Frekuensi kumulatif kelas setelah median
fme = frekuensi kelas median
i = Besarnya interval kelas
3) Menghitung modus (nilai yang sering muncul)
Menghitung modus dilakukan dengan rumus berikut
Atau
Keterangan :
Mo = Modus
L = Batas Bawah faktual interval kelas yang mengandung Mo
U = Batas faktual interval kelas yang mengandung Mo
fa = Selisih frekuensi kelas Mo dengan frekuensi kelas sebelumnya
fb = selisih frekuensi kelas Mo dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = Besarnya interval kelas
4. Interpretasi Data Hasil Penelitian
Interpretasi data merupakan upaya untuk menjelaskan hasil penelitian sosial. Interpretasi data berupa klarifikasi analisis dari data yang telah diperoleh dan diolah. Dalam menginterpretasi data hasil analisis peneliti perlu memperhatikan beberapa aspek berikut
a. Mencermati data-data yang telah tersaji dengan seksama dan teliti
b. Interpretasi harus sesuai hasil analisis data
c. Interpretasi harus dalam batas kerangka penelitian
d. Interpretasi dijelaskan dengan kalimat singkat, padat, dan jelas
1. Download di Sini
2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Klik di Sini
4. Soal-Soal Standar Ujian Nasional. Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
5. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
6. Soal-Soal Standar Ujian Nasional. Pengolahan dan Interpretasi Data Penelitian Klik di Sini
7. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Pengolahan dan Interpretasi Data Penelitian Klik di Sini
8. Materi Pengayaan Klik di Sini
Bacaan Lain
1. Jenis-Jenis Penelitian Sosial
2. Pengertian Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3. Jenis-Jenis Metode Penelitian
Metode penelitian yaitu cara/teknik yang dipakai peneliti untuk melaksanakan penelitian sosial. Berikut klarifikasi teknik yang diterapkan dalam penelitian sosial
1. Teknik Menentukan Populasi, Sampel, dan Informan*
Populasi yaitu keseluruhan orang/kelompok yang akan dijadikan sampel. Sampel akan dipilih secara khusus dengan kriteria tertentu untuk dijadikan sumber atau objek penelitian. Sampel yang dipilih harus mewakili keseluruhan populasi. Sampel pada penelitian kuantitatif disebut responden. Sementara itu, pada penelitian kualitatif sampel disebut informan.
Pada umumnya sampel dibedakan menjadi dua bentuk yaitu random sampling/probability sampling (acak) dan nonrandom sampling/nonprobability sampling (tidak acak). Penelitian kuantitatif biasanya memakai sampel acak. Sementara itu, penelitian kualitatif memakai sampel tidak acak.
Langkah-langkah menentukan sampel sanggup dilakukan dengan cara menentukan karakteristik populasi, menentukan teknik pemilihan sampel, menentukan besaran sampel, dan menentukan sampel.
a. Teknik menentukan informan pada penelitian kualitatif
Pada penelitian kualitatif peneliti menentukan informan secara khusus. Informan dipilih alasannya dianggap bisa menjelaskan suatu permasalahan dan bisa membangun isu yang diharapkan dalam penelitian.
Informan dalam penelitian kualitatif relatif sedikit. Adapun teknik pemilihan informan pada penelitian kualitatif yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling (sampel bertujuan) merupakan pengambilan sampel menurut pertimbangan subjektif yaitu peneliti mengetahui kemampuan dan identitas informan dalam membangun isu dengan jelas. Sementara itu, snowball sampling (sampel bola salju) merupakan pemilihan informan menurut rekomendasi informan sebelumnya.
b. Teknik sampling pada penelitian kuantitatif
1) Sampel acak (random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap anggota populasinya mempunyai kesempatan sama menjadi anggota sampel
2) Sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang dipakai apabila sampel terdiri atas beberapa tingkatan
3) Sampel rumpun (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel acak sederhana dari kelompok atau kluster dengan karakteristik tertentu
4) Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari tiap-tiap subpopulasi dengan memperhitungkan sub-subpopulasi
5) Area probability sampling, yaitu pengambilan sampel menurut pembagian wilayah
6) Incidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan
7) Quota sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai kriteria tertentu dalam jumlah tertentu
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dipakai peneliti untuk memperoleh informasi/data. Dalam setiap teknik pengumpulan data diharapkan instrumen/alat yang dipakai peneliti untuk pengumpulan data.
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data secara eksklusif antara peneliti dan informan yang dilakukan melalui percakapan. Wawancara sanggup dibedakan menjadi wawancara eksklusif dan tidak langsung. Adapun alat yang dipakai dalam wawancara di antaranya tape recorder, daftar pertanyaan, dan buku catatan.
Wawancara sanggup dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut
1) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan secara eksklusif memakai aliran wawancara yang telah disiapkan
2) Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan tanpa memakai aliran wawancara. Peneliti sanggup memodifikasi proses wawancara sesuai situasi dan kondisi secara lebih fleksibel
3) Wawancara kombinasi, yaitu perpaduan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara hanya berisi garis besar pertanyaan utama yang perlu ditanyakan peneliti
Kelebihan metode pengumpulan data melalui wawancara sebagai berikut
1) Informasi yang diperoleh lebih mendalam
2) Dapat dilakukan pada semua golongan masyarakat, contohnya kalangan buta aksara
3) Peneliti sanggup membuatkan pertanyaan
4) Peneliti sanggup menemukan isu khusus dari informan
5) Peneliti sanggup menilai kejujuran informan
Kekurangan metode pengumpulan data melalui wawancara sebagai berikut
1) Sangat bergantung pada kepekaan peneliti
2) Membutuhkan banyak waktu
3) Interpretasi data sanggup dipengaruhi oleh informan
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati eksklusif objek penelitian di lapangan. Observasi dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipasi (bergabung secara langsung) dan nonpartisipasi (tidak bergabung secara langsung). Adapun instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam observasi contohnya handycam dan kamera.
Kelebihan metode observasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Dapat melihat eksklusif acara informan
2) Mendapat isu tambahan
3) Mengetahui fakta di lapangan
4) Memanfaatkan waktu luang
Kekurangan metode observasi bagi peneliti sebagai berikut
1) Menghabiskan waktu dan tenaga
2) Informan kadang tidak leluasa
3) Risiko adanya gangguan tidak terduga
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang sanggup diperoleh melalui pengumpulan arsip, dokumen, artefak, dan surat kabar.
Kelebihan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Memberikan citra banyak sekali isu pada masa lampau
2) Menyajikan isu mengenai hubungan isu pada masa lampau dengan kondisi sekarang
3) Memberikan isu dalam jumlah banyak dan terukur, contohnya data kependudukan
Kekurangan metode dokumentasi dalam pengumpulan data sebagai berikut
1) Memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan dokumen
2) Dokumentasi terkadang tidak lengkap sehingga menyesatkan peneliti
d. Angket (Kuesioner)
Angket/kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Angket sanggup dibedakan menjadi tiga jenis yaitu terbuka, tertutup, dan gabungan (open-close questioner). Pada angket tertutup pilihan balasan telah disediakan sehingga responden sanggup menentukan balasan yang diinginkan. Pada angket terbuka balasan dalam daftar pertanyaan belum ditentukan sehingga responden lebih leluasa menjawab pertanyaan. Sementara itu, pada angket adonan daftar pertanyaan disertai pilihan balasan dan ruang bagi responden menjawab sendiri pertanyaan menurut opininya.
Contoh kuesioner terbuka, tertutup, dan adonan dengan judul penelitian “Tingkat Partisipasi Peserta Didik dalam Menjaga Ketahanan Sekolah” sebagai berikut
1) Contoh kuesioner terbuka
Apakah Anda mengetahui tata tertib yang berlaku di sekolah?
2) Contoh kuesioner tertutup
Apakah Anda menaati tata tertib sekolah?
Ya ( )
Tidak ( )
Kadang-kadang ( )
3) Contoh kuesioner campuran
Apakah pihak sekolah sudah menjaga ketahanan sekolah dengan baik?
( ) Setuju, alasannya...
( ) Tidak setuju, alasannya...
Kelebihan teknik pengumpulan data memakai kuesioner sebagai berikut
1) Peneliti tidak perlu bertatap muka alasannya kuesioner sanggup dikirim atau melalui mediator lain
2) Dapat dibagikan secara serentak
3) Dapat dibentuk anonim (tidak disebutkan identitasnya)
4) Dapat dijawab pada waktu senggang
5) Data sanggup diperoleh serentak dalam satu waktu
Kekurangan teknik pengumpulan data memakai kuesioner sebagai berikut
1) Validitas balasan sulit diketahui
2) Kuesioner sering tidak kembali
3) Tidak sanggup diketahui kejujurannya
4) Rawan bagi responden yang tidak teliti
5) Tidak sanggup dijangkau oleh responden tuna aksara
3. Pengolahan Data dalam Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda. Hasil pengolahan data kualitatif ialah penjelasan/deskripsi fenomena sosial yang mendalam. Sementara itu, hasil pengolahan data kuantitatif ialah angka-angka yang dideskripsikan secara umum
a. Pengolahan data kualitatif
Secara garis besar proses pengolahan data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap acara berikut
1) Reduksi data, yaitu proses pemilahan atau penyaringan data yang telah terkumpul. Kegiatan ini berlangsung secara sedikit demi sedikit selama penelitian berlangsung
2) Penyajian data, yaitu proses penulisan data yang telah direduksi
3) Menarik kesimpulan/verifikasi. Proses ini berlangsung dari awal sampai tamat penelitian
b. Pengolahan data kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif pengolahan data berlangsung melalui tiga tahap. Pertama, editing atau investigasi data-data yang telah dikumpulkan. Kedua, pembuatan kode/coding bertujuan menyederhanakan data melalui pinjaman simbol-simbol tertentu. Ketiga, tabulasi atau proses memasukkan data yang telah dikelompokkan.
Pengukuran data pada penelitian kuantitatif secara sederhana sanggup dilakukan dengan menghitung tendesi sentral. Tendensi sentral terdiri atas mean, median, dan modus.
1) Menghitung rata-rata (mean)
a) Rata-rata data tunggal (mean)
Keterangan:
x ̅ = Mean
∑xⅈ = Jumlah Data
n = Banyaknya subjek (unit bilangan)
b) Rata-rata data kelompok
Keterangan:
x ̅ = Mean
ti = Titik tengah
fi = Frekuensi setiap titik tengah
∑fi = Jumlah Frekuensi
c) Rata-rata data tunggal dan frekuensi lebih dari satu
x ̅ = Mean
f = Frekuensi
x = Besar bilangan data
n = Jumlah data
2) Menghitung median (nilai tengah)
Menentukan letak median dengan data tunggal memakai rumus berikut
me = 1/2 . n
Bagi data tunggal dengan jumlah data ganjil, median dihitung memakai rumus berikut
me = 1/2 (n + 1)
Penghitungan pada data berkelompok sanggup memakai rumus berikut
atau
Keterangan:
Me = Median
L = Tepi bawah kelas median
n= Banyaknya data
fcb = Frekuensi kumulatif kelas sebelum median
fca = Frekuensi kumulatif kelas setelah median
fme = frekuensi kelas median
i = Besarnya interval kelas
3) Menghitung modus (nilai yang sering muncul)
Menghitung modus dilakukan dengan rumus berikut
Atau
Keterangan :
Mo = Modus
L = Batas Bawah faktual interval kelas yang mengandung Mo
U = Batas faktual interval kelas yang mengandung Mo
fa = Selisih frekuensi kelas Mo dengan frekuensi kelas sebelumnya
fb = selisih frekuensi kelas Mo dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = Besarnya interval kelas
4. Interpretasi Data Hasil Penelitian
Interpretasi data merupakan upaya untuk menjelaskan hasil penelitian sosial. Interpretasi data berupa klarifikasi analisis dari data yang telah diperoleh dan diolah. Dalam menginterpretasi data hasil analisis peneliti perlu memperhatikan beberapa aspek berikut
a. Mencermati data-data yang telah tersaji dengan seksama dan teliti
b. Interpretasi harus sesuai hasil analisis data
c. Interpretasi harus dalam batas kerangka penelitian
d. Interpretasi dijelaskan dengan kalimat singkat, padat, dan jelas
1. Download di Sini
2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Klik di Sini
4. Soal-Soal Standar Ujian Nasional. Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
5. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Metode Penelitian Sosial Klik di Sini
6. Soal-Soal Standar Ujian Nasional. Pengolahan dan Interpretasi Data Penelitian Klik di Sini
7. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Pengolahan dan Interpretasi Data Penelitian Klik di Sini
8. Materi Pengayaan Klik di Sini
Bacaan Lain
1. Jenis-Jenis Penelitian Sosial
2. Pengertian Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3. Jenis-Jenis Metode Penelitian
Belum ada Komentar untuk "Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial"
Posting Komentar