Materi Sosiologi Kelas Xi Potongan 4.2 Konflik, Kekerasan, Dan Perdamaian (Kurikulum Revisi 2016)
Kekerasan
Kekerasan* yaitu bentuk lanjutan dari konflik sosial*. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan* didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang mengakibatkan cedera atau matinya orang lain, atau mengakibatkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Berikut pengertian kekerasan* berdasarkan para hebat Klik di Sini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan* identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan ibarat itu sering disebut sebagai kekerasan eksklusif (direct violence). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan ibarat mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak eksklusif (indirect violence)
Secara sosiologis, kekerasan umumnya terjadi dikala individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing. N.J. Smelser meneliti kekerasan yang bersifat massal atau kerusuhan. Menurutnya, ada lima tahap dalam kerusuhan massal.
1) Situasi sosial yang memungkinkan timbulnya kerusuhan yang disebabkan oleh struktur sosial tertentu
2) Tekanan sosial, yaitu suatu kondisi dikala sejumlah besar anggota masyarakat merasa bahwa banyak nilai dan norma yang sudah dilanggar.
3) Berkembangnya perasaan kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu
4) Tahap berikutnya yaitu mobilisasi untuk bereaksi, yaitu tindakan konkret berupa pengorganisasian diri untuk bertindak
5) Kontrol sosial, yaitu tindakan pihak ketiga ibarat pegawanegeri keamanan untuk mengendalikan, menghambat, dan mengakhiri kekerasan atau kerusuhan
Teori-Teori wacana Kekerasan
Teori Faktor Individual
Agresivitas perilaku* seseorang sanggup mengakibatkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab sikap kekerasan yaitu faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi mencakup kelainan jiwa, ibarat psikopat, psikoneurosis, frustrasi kronis, serta dampak obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
Teori Faktor Kelompok
Terjadi lantaran benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola
Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan yang timbul lantaran adanya deprivasi relative* (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak bisa ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
Perdamaian
Secara garis besar, akhir yang ditimbulkan oleh konflik sosial antara lain, pertama, bertambahnya solidaritas kelompok (in-group feeling) atau goyah dan retaknya suatu kelompok. Kedua, perubahan kepribadian seseorang. Ketiga, hancurnya harta benda atau korban jiwa. Keempat, akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Kondisi sosial akhir konflik terang merupakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi salah satu pihak, terutama dari pihak yang kalah. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab adanya perdamaian. Secara etimologis, istilah perdamaian di wilayah satu dengan wilayah lain berbeda. Istilah tenang ini sering diartikan sebagai ketenteraman, harmoni, dan ketenangan.
Menurut pandangan Pericles, seorang filsuf dan negarawan dari Athena, perdamaian sebagai syarat bagi dewan rakyat untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Ia memakai istilah isegoria, yaitu komunikasi politik yang bebas, tetapi lakukan secara bijak dan berkualitas sehingga tercipta kebaikan.
C. Pemetaan Konflik
Pemetaan konflik
Pemetaan konflik berdasarkan Simon Fisher, mencakup pihak-pihak yang berkonflik dan aspirasi dari banyak sekali pihak. Pemetaan konflik ini yaitu cara untuk menggambarkan konflik secara grafis, yaitu menghubungkan antara pihak yang bermasalah dengan pihak lain.
Amr Abdalla, seorang sosiolog dari University for Peace yang dibuat oleh PBB, juga memetakan konflik dengan model source, issues, parties, attitude, behavior, intervention, dan outcome (SIPABIO).
1) Source (sumber konflik), yaitu konflik dihasilkan dari sumber-sumber yang berbeda sehingga lahir pula bentuk konflik yang berbeda pula
2) Issues (isu-isu), yaitu tujuan yang tidak sejalan antarpihak yang bertikai
3) Parties (pihak), yaitu pihak-pihak atau kelompok yang terlibat dalam konflik
4) Attitudes (sikap), yaitu perasaan atau pandangan yang memengaruhi teladan sikap konflik
5) Behavior (perilaku/tindakan), yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak yang berkonflik
6) Intervention (campur tangan pihak lain), yaitu campur tangan atau tindakan yang dilakukan oleh pihak luar/netral untuk menemukan pemecahan masalah
7) Outcome (hasil akhir), yaitu dampak atau situasi yang ditimbulkan dari pihak yang berkonflik
Bentuk-Bentuk Konflik*
Bentuk-Bentuk Konflik
Lewis A. Coser* membedakan konflik atas dua bentuk.
1) Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam relasi sosial.
2) Konflik nonrealistis yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu mistik yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain yaitu upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju.
Lewis A. Coser* menyatakan bahwa dalam situasi tertentu, elemen konflik sanggup berbentuk realistis sekaligus nonrealistis. Berdasarkan kedua bentuk konflik tersebut, Lewis A. Coser* membedakan konflik atas konflik in-group* dan konflik out-group. Konflik in-group yaitu konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri. Konflik out-group* yaitu konflik yang terjadi antara satu kelompok dan kelompok lain.
Ahli lain, Ralf Dahrendorf* membedakan konflik atas empat macam, yaitu sebagai berikut.
1) Konflik antara peran-peran sosial.
2) Konflik antara kelompok-kelompok sosial
3) Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan tidak terorganisasi
4) Konflik-konflik di antara satuan nasional
Isu dalam Konflik
Isu dalam konflik berkaitan dengan hal-hal yang mencuat dalam konflik. Isu dalam konflik dengan demikian berkaitan dengan konflik yang terjadi.
Pihak yang Berkonflik
Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkonflik, Soerjono Soekanto* menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat.
1) Konflik pribadi
2) Konflik rasial
3) Konflik antara kelas-kelas sosial
4) Konflik politik
5) Konflik internasional
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik
1) Konflik dengan orang bau tanah sendiri
2) Konflik dengan belum dewasa sendiri
3) Konflik dengan keluarga
4) Konflik dengan orang lain
5) Konflik dengan suami istri
6) Konflik di sekolah
7) Konflik dalam pemilihan pekerjaan
8) Konflik agama
9) Konflik pribadi
Menurut Wehr dan Bartos, dinamika konflik sanggup dilihat dari tingkat kekerasan. Selain itu, untuk memahami dinamika konflik yaitu dengan melihat sumber konflik, menganalisis abjad relasi di antara banyak sekali pihak yang berkonflik, mencari model tindakan yang harus dilakukan, dan yang terakhir yaitu melihat penahapan konflik. Tahapan dinamika konflik berdasarkan Fisher yaitu sebagai berikut.
1) Prakonflik yaitu adanya situasi ketidaksesuaian antara pihak satu dengan pihak lain
2) Konfrontasi yaitu mulai terbukanya suatu konflik
3) Krisis yaitu puncak terjadinya konflik atau pecahnya suatu konflik
4) Pascakonflik yaitu keadaan yang mengakhiri banyak sekali konflik atau konfrontasi
Berikutnya. D. Akar Masalah dan Sebab-Sebab Terjadinya Konflik
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XI. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
3. Program Tahunan Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
4. Program Semester Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Perangkat Pembelajaran (Kur Revisi) New
1. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Silabus (Kur Revisi)
2. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kur Revisi)
3. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (Kur Revisi)
4. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Kur Revisi)
5. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian (Kur Revisi)
6. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Format Penentuan Kriteria Ketuntasan (Kur Revisi) Semester 1 dan Semester 2
7. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Jurnal Guru Mengajar (Kur Revisi)
8. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Kalender Pendidikan (Kur Revisi)
9. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Alokasi Waktu (Kur Revisi)
10. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Kompetensi (Kur Revisi)
11. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Tahunan (Kur Revisi)
12. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Semester (Kur Revisi)
13. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 1 (Kur Revisi)
14. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 2 (Kur Revisi)
15. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 3 (Kur Revisi)
16. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 4 (Kur Revisi)
17. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 5 (Kur Revisi)
Lembar Penilaian Pembelajaran New
1. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Lampiran Teknik dan Instrumen Penilaian
2. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis PG
3. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis Uraian
4. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
5. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Penugasan
6. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Unjuk Kerja
7. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Proyek
8. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Produk
9. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Portofolio
10. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Rekapitulasi Lembar Penilaian
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XI
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Konflik dan Integrasi Sosial
4. Pengertian Konflik Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Kekerasan Menurut Ahli
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Kekerasan* yaitu bentuk lanjutan dari konflik sosial*. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan* didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang mengakibatkan cedera atau matinya orang lain, atau mengakibatkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Berikut pengertian kekerasan* berdasarkan para hebat Klik di Sini.
Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan* identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan ibarat itu sering disebut sebagai kekerasan eksklusif (direct violence). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan ibarat mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak eksklusif (indirect violence)
Secara sosiologis, kekerasan umumnya terjadi dikala individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing. N.J. Smelser meneliti kekerasan yang bersifat massal atau kerusuhan. Menurutnya, ada lima tahap dalam kerusuhan massal.
1) Situasi sosial yang memungkinkan timbulnya kerusuhan yang disebabkan oleh struktur sosial tertentu
2) Tekanan sosial, yaitu suatu kondisi dikala sejumlah besar anggota masyarakat merasa bahwa banyak nilai dan norma yang sudah dilanggar.
3) Berkembangnya perasaan kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu
4) Tahap berikutnya yaitu mobilisasi untuk bereaksi, yaitu tindakan konkret berupa pengorganisasian diri untuk bertindak
5) Kontrol sosial, yaitu tindakan pihak ketiga ibarat pegawanegeri keamanan untuk mengendalikan, menghambat, dan mengakhiri kekerasan atau kerusuhan
Teori-Teori wacana Kekerasan
Teori Faktor Individual
Agresivitas perilaku* seseorang sanggup mengakibatkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab sikap kekerasan yaitu faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi mencakup kelainan jiwa, ibarat psikopat, psikoneurosis, frustrasi kronis, serta dampak obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
Teori Faktor Kelompok
Terjadi lantaran benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola
Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan yang timbul lantaran adanya deprivasi relative* (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak bisa ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
Perdamaian
Secara garis besar, akhir yang ditimbulkan oleh konflik sosial antara lain, pertama, bertambahnya solidaritas kelompok (in-group feeling) atau goyah dan retaknya suatu kelompok. Kedua, perubahan kepribadian seseorang. Ketiga, hancurnya harta benda atau korban jiwa. Keempat, akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Kondisi sosial akhir konflik terang merupakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi salah satu pihak, terutama dari pihak yang kalah. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab adanya perdamaian. Secara etimologis, istilah perdamaian di wilayah satu dengan wilayah lain berbeda. Istilah tenang ini sering diartikan sebagai ketenteraman, harmoni, dan ketenangan.
Menurut pandangan Pericles, seorang filsuf dan negarawan dari Athena, perdamaian sebagai syarat bagi dewan rakyat untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Ia memakai istilah isegoria, yaitu komunikasi politik yang bebas, tetapi lakukan secara bijak dan berkualitas sehingga tercipta kebaikan.
C. Pemetaan Konflik
Pemetaan konflik
Pemetaan konflik berdasarkan Simon Fisher, mencakup pihak-pihak yang berkonflik dan aspirasi dari banyak sekali pihak. Pemetaan konflik ini yaitu cara untuk menggambarkan konflik secara grafis, yaitu menghubungkan antara pihak yang bermasalah dengan pihak lain.
Amr Abdalla, seorang sosiolog dari University for Peace yang dibuat oleh PBB, juga memetakan konflik dengan model source, issues, parties, attitude, behavior, intervention, dan outcome (SIPABIO).
1) Source (sumber konflik), yaitu konflik dihasilkan dari sumber-sumber yang berbeda sehingga lahir pula bentuk konflik yang berbeda pula
2) Issues (isu-isu), yaitu tujuan yang tidak sejalan antarpihak yang bertikai
3) Parties (pihak), yaitu pihak-pihak atau kelompok yang terlibat dalam konflik
4) Attitudes (sikap), yaitu perasaan atau pandangan yang memengaruhi teladan sikap konflik
5) Behavior (perilaku/tindakan), yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak yang berkonflik
6) Intervention (campur tangan pihak lain), yaitu campur tangan atau tindakan yang dilakukan oleh pihak luar/netral untuk menemukan pemecahan masalah
7) Outcome (hasil akhir), yaitu dampak atau situasi yang ditimbulkan dari pihak yang berkonflik
Bentuk-Bentuk Konflik*
Bentuk-Bentuk Konflik
Lewis A. Coser* membedakan konflik atas dua bentuk.
1) Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam relasi sosial.
2) Konflik nonrealistis yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu mistik yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain yaitu upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju.
Lewis A. Coser* menyatakan bahwa dalam situasi tertentu, elemen konflik sanggup berbentuk realistis sekaligus nonrealistis. Berdasarkan kedua bentuk konflik tersebut, Lewis A. Coser* membedakan konflik atas konflik in-group* dan konflik out-group. Konflik in-group yaitu konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri. Konflik out-group* yaitu konflik yang terjadi antara satu kelompok dan kelompok lain.
Ahli lain, Ralf Dahrendorf* membedakan konflik atas empat macam, yaitu sebagai berikut.
1) Konflik antara peran-peran sosial.
2) Konflik antara kelompok-kelompok sosial
3) Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan tidak terorganisasi
4) Konflik-konflik di antara satuan nasional
Isu dalam Konflik
Isu dalam konflik berkaitan dengan hal-hal yang mencuat dalam konflik. Isu dalam konflik dengan demikian berkaitan dengan konflik yang terjadi.
Pihak yang Berkonflik
Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkonflik, Soerjono Soekanto* menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat.
1) Konflik pribadi
2) Konflik rasial
3) Konflik antara kelas-kelas sosial
4) Konflik politik
5) Konflik internasional
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik
1) Konflik dengan orang bau tanah sendiri
2) Konflik dengan belum dewasa sendiri
3) Konflik dengan keluarga
4) Konflik dengan orang lain
5) Konflik dengan suami istri
6) Konflik di sekolah
7) Konflik dalam pemilihan pekerjaan
8) Konflik agama
9) Konflik pribadi
Menurut Wehr dan Bartos, dinamika konflik sanggup dilihat dari tingkat kekerasan. Selain itu, untuk memahami dinamika konflik yaitu dengan melihat sumber konflik, menganalisis abjad relasi di antara banyak sekali pihak yang berkonflik, mencari model tindakan yang harus dilakukan, dan yang terakhir yaitu melihat penahapan konflik. Tahapan dinamika konflik berdasarkan Fisher yaitu sebagai berikut.
1) Prakonflik yaitu adanya situasi ketidaksesuaian antara pihak satu dengan pihak lain
2) Konfrontasi yaitu mulai terbukanya suatu konflik
3) Krisis yaitu puncak terjadinya konflik atau pecahnya suatu konflik
4) Pascakonflik yaitu keadaan yang mengakhiri banyak sekali konflik atau konfrontasi
Berikutnya. D. Akar Masalah dan Sebab-Sebab Terjadinya Konflik
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XI. Esis Erlangga. Jakarta
Download
Soal-Soal
1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Esai
3. Soal Pilihan Ganda. Evaluasi Semester 2
4. Soal Esai. Evaluasi Semester 2
Tambahan
1. Glosarium Materi Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi 2016)
2. Silabus Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
3. Program Tahunan Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
4. Program Semester Sosiologi Kelas XI (Kurikulum Revisi)
5. RPP Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian (Kurikulum Revisi)
Media
1. Power Point Bag. 1
2. Power Point Bag. 2
3. Video Penunjang
4. Materi Pengayaan Sosiologi. Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian
Perangkat Pembelajaran (Kur Revisi) New
1. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Silabus (Kur Revisi)
2. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi (Kur Revisi)
3. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran (Kur Revisi)
4. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Kur Revisi)
5. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian (Kur Revisi)
6. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Format Penentuan Kriteria Ketuntasan (Kur Revisi) Semester 1 dan Semester 2
7. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Jurnal Guru Mengajar (Kur Revisi)
8. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Kalender Pendidikan (Kur Revisi)
9. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Alokasi Waktu (Kur Revisi)
10. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Analisis Kompetensi (Kur Revisi)
11. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Tahunan (Kur Revisi)
12. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. Program Semester (Kur Revisi)
13. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 1 (Kur Revisi)
14. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 2 (Kur Revisi)
15. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 3 (Kur Revisi)
16. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 4 (Kur Revisi)
17. Perangkat Pembelajaran Sosiologi Kelas XI. RPP 5 (Kur Revisi)
Lembar Penilaian Pembelajaran New
1. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Lampiran Teknik dan Instrumen Penilaian
2. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis PG
3. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Tes Tertulis Uraian
4. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
5. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPP Penugasan
6. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Unjuk Kerja
7. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Proyek
8. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Produk
9. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. LPK Portofolio
10. Lembar Penilaian Pembelajaran Sosiologi. Rekapitulasi Lembar Penilaian
Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas XI
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Konflik dan Integrasi Sosial
4. Pengertian Konflik Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Kekerasan Menurut Ahli
Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern
Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies
Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Belum ada Komentar untuk "Materi Sosiologi Kelas Xi Potongan 4.2 Konflik, Kekerasan, Dan Perdamaian (Kurikulum Revisi 2016)"
Posting Komentar