Karl Raimund Popper
Riwayat hidup dan karya-karyanya
Karl Raimund Popper lahir di Wina pada tahun 1902. Orang tuanya keturunan Yahudi, tetapi tidak usang sehabis menikah mereka berdua dibaptis dalam gereja Protestan, menyerupai dibentuk banyak orang Yahudi lain yang ingin berasimilasi dengan masyarakat pribumi Austria. Ayahnya ialah sarjana aturan dan pengacara yang sangat mengasihi buku. Seperti dalam banyak keluarga Wina, dalam keluarga Popper pun musik memainkan peranan penting dan khususnya ibunya amat berbakat musik dan pintar main piano. Jadi, tidak kebetulan, jikalau dalam refleksi filosofis Karl Popper nanti musik menerima perhatian juga.
Ketika umurnya sekitar 17 tahun, selama beberapa tahun ia menganut komunisme. Tetapi tidak usang lalu dengan tegas ia meninggalkan aliran politik ini, lantaran yakin bahwa penganutnya mendapatkan begitu saja suatu dogmatisme yang tidak kritis. Dan ia menjadi seorang yang anti-Marxis seumur hidup. Dalam periode yang serba sulit sehabis Perang Dunia I ia masuk Universitas Wina, tetapi sementara berguru ia juga bekerja di banyak sekali bidang. Dalam otobiografinya ia bercerita bahwa ia mengikuti aneka macam kuliah: perihal sejarah, kesusastraan, psikologi, filsafat, bahkan perihal ilmu kedokteran. Tetapi—katanya dengan penuh humor—sesudah beberapa waktu ia tetapkan tidak lagi akan mengikuti kuliah, kecuali matematika dan fisika teoretis, lantaran dirasa lebih mempunyai kegunaan membaca buku-buku para dosen daripada duduk di dingklik sekolah mengikuti pelajaran mereka. Pada tahun 1928 ia meraih gelar “dokter filsafat” dengan suatu disertasi perihal Zur Methodenfrage der Denkpsychologie (Masalah metode dalam psikologi pemikiran), suatu karangan yang tidak diterbitkannya. Kedua ujian ekspresi (rigorosum namanya dalam tradisi universitas Jerman) yang menjadi syarat untuk mengambil gelar dokter, dibuatnya perihal sejarah musik dan perihal filsafat serta psikologi. Pada tahun berikutnya ia memperoleh lagi diploma yang mengizinkan beliau mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam sekolah menengah.
Popper tidak pernah menjadi anggota Lingkungan Wina dan tidak menghadiri pertemuan-pertemuan mereka. Tetapi ia mengenal kebanyakan anggota Lingkungan Wina yang bekerja di universitas dan dengan beberapa di antara mereka ia mempunyai kontak pribadi, khususnya Viktor Kraft dan Herbert Feigl. Popper sendiri menganggap diri salah seorang kritikus yang paling tajam terhadap gagasan-gagasan Lingkungan Wina.
Dalam suatu seri buku yang sebagian terbesar ditulis oleh anggota-anggota Lingkungan Wina, pada tahun 1934 terbit karya Popper Logik der Forschung (Logika penelitian). Sebetulnya karya ini merupakan ringkasan saja dari suatu buku dalam dua jilid, alasannya ialah penerbit tidak bersedia mendapatkan buku setebal itu. Karya Popper dalam konsepsi yang pertama akibatnya terbit pada tahun 1979. Buku dari tahun 1934 itu gres pada tahun 1959 diterbitkan dalam bahasa Inggris sebagai The Logic of Scientific Discovery dengan beberapa pelengkap (terjemahan oleh Popper sendiri). Buku tersebut disambut dengan baik, juga di luar perbatasan Austria. Segera Popper menjadi seorang filsuf ternama. Ia menerima banyak usul untuk memberi ceramah atau kuliah di luar negeri dan pada tahun 1935 dan 1936 ia mengajar dua kali di beberapa daerah di Inggris.
Sementara itu Hitler sudah berkuasa di Jerman dan kemungkinan bahwa tentara Jerman akan masuk Austria pula semakin bertambah besar. Pada bulan Maret 1938 terjadi apa yang sudah usang diperkirakan: Hitler mencaplok Austria (der Anschluss). Menjelang insiden itu, menyerupai begitu banyak cendekiawan Yahudi yang lain, Popper mencari daerah kerja di laur negeri. Tahun 1937 ia mulai bekerja pada universitas di Christchruch, Selandia Baru.
Sebagai hasil pekerjaannya di Selandia Baru, pada tahun 1945 Popper menerbitkan dua karangan dalam bahasa Inggris yang menyangkut filsafat sosial dan politik. Yang pertama berjudul The Proverty of Historicism, suatu buku yang agak pendek. Yang kedua mencakup dua jilid dan berjudul The Open Society and Its Enemies. Ada korelasi erat antara dua karya itu. The Proverty of Historicism merupakan suatu percobaan untuk menerapkan gagasan-gagasannya perihal metode ilmiah pada ilmu sosial. Dengan historisisme dimaksudkannya: an approach to the social sciences which assumes that historical prediction in their principal aim, and which assumes that this aim ia attainable by discovering the ‘rhythms’ or the ‘patterns’, the ‘law’ or the ‘trends’ that underlie the evolution of history. Buku kedua, The Open Society and Its Enemies memberi analisis dan kritik Popper atas pemikiran tiga tokoh yang berdasarkan beliau termasuk historisisme, yaitu Plato*, Hegel*, dan terutama Marx*. Dalam tahun-tahun berikut diterbitkan lagi beberapa edisi gres di mana Popper menambah klarifikasi dan jawaban atas kritik.
Sesudah Perang Dunia II selesai, Popper diangkat sebagai dosen di London School of Economics, sebuah institut di bawah naungan Universitas London. Di sini ia mempersiapkan suatu buku yang menguraikan perkembangan pemikiran semenjak buku Logika penelitian (1934). Karena ia harapkan sanggup menerbitkan buku ini pada tahun 1954 ia merencanakan judul Postcript: after twenty years, tetapi lantaran waktu itu ia dihinggapi penyakit mata, buku ini tidak hingga terbit. Baru tahun 1982-1983 karya ini diterbitkan dalam tiga jilid, masing-masing berjudul: Realism and the Aim of Science; Quantum Theory and the Schism in Physics; The Open Universe; an Argument for Indeterminism. Ia mengumpulkan banyak sekali karangan perihal filsafat ilmu pengetahuan dalam buku Conjectures and Refutations. The Growth of Scientific Knowledge (1963). Buku lain lagi yang mengumpulkan karangan-karangan yang sudah pernah dimuat dalam publikasi-publikasi lain berjudul Objective Knowledge (1972; edisi gres 1979). Selain itu ia masih menulis banyak artikel perihal budi dan ilmu pengetahuan yang belum dikumpulkan. Bersama dengan neurofisiolog dan pemenang hadiah Nobel, J.C. Eccles, ia menulis The Self and Its Brain (1977).
Dalam seri Library of Living Philosophers diterbitkan juga suatu buku perihal Popper; P. Schilpp (ed.), The Philosophy of Karl Popper, La Salle, Illionis, 1974 (dua jilid). Otobiografi yang ditulis Popper untuk buku ini, diterbitkan juga sebagai suatu buku tersendiri (setelah dikoreksi dan ditambah) berjudul Unended Quest. An Intellectual Autobiography (1977).
Popper telah memberi banyak ceramah dan kuliah tamu di Eropa, Amerika, Jepang, dan Austria. Ia mempunyai pengetahuan mendalam perihal ilmu pengetahuan alam modern. Ia mengenal secara eksklusif ahli-ahli fisika modern yang besar menyerupai Albert Einstein, Niels Bohr, dan Erwin Schrodinger. Sepanjang hidupnya ia bekerja keras dan merasa bahagia sekali dalam pekerjaannya. Patut disebut juga pengakuannya bahwa tidak pernah ia memakai catatan-catatan kuliah yang sama untuk kedua kali. Sudah usang ia memperoleh kewarganegaraan Inggris dan pada tahun 1964 malah diangkat dalam kaum ningrat Inggris, sehingga berhak memakai gelar Sir.
Popper meninggal dunia pada 17 September 1994 di Corydon, London Selatan, dalam usia 92 tahun, jawaban komplikasi penyakit kanker. Menjelang tamat hidupnya beberapa karyanya diterbitkan dengan dukungan orang lain. Buku yang paling penting dari periode terakhir ini ialah A World of Propensities (1990) di mana ia menguraikan pemikiran definitifnya perihal probabilitas dalam budi dan ilmu pengetahuan. In Search of a Better World (1992) mengumpulkan pidato dan ceramah yang diberikan untuk publik yang lebih luas. Knowledge and the Body-Mind Problem (1994) mengumpulkan esai-esai dari 30 tahun perihal korelasi tubuh-jiwa dan topik-topik terkait. The Myth of the Framework (1994) mengumpulkan tulisan-tulisan perihal banyak sekali tema berkaitan dengan ilmu alam dan ilmu sosial.
Perpustakaan eksklusif Popper yang mencakup sekitar 6000 buku dan seluruh warisan tulisannya dibeli oleh negara Austria dan diberi daerah dalam perpustakaan Universitas Klagenfurt, semoga sanggup dipelajari oleh semua peminat untuk pemikiran filsuf asal Austria ini.
Baca juga
1. Mendekati Kebenaran Bersama Karl Raimund Popper
2. Karl Raimund Popper. Filsafat Politik dan Sosial
3. Karl Raimund Popper. Masalah Demarkasi
4. Karl Raimund Popper. Pandangan perihal Dunia 3
Sumber
Bertens. K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer; Inggris-Jerman. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Download
Karl Raimund Popper lahir di Wina pada tahun 1902. Orang tuanya keturunan Yahudi, tetapi tidak usang sehabis menikah mereka berdua dibaptis dalam gereja Protestan, menyerupai dibentuk banyak orang Yahudi lain yang ingin berasimilasi dengan masyarakat pribumi Austria. Ayahnya ialah sarjana aturan dan pengacara yang sangat mengasihi buku. Seperti dalam banyak keluarga Wina, dalam keluarga Popper pun musik memainkan peranan penting dan khususnya ibunya amat berbakat musik dan pintar main piano. Jadi, tidak kebetulan, jikalau dalam refleksi filosofis Karl Popper nanti musik menerima perhatian juga.
Ketika umurnya sekitar 17 tahun, selama beberapa tahun ia menganut komunisme. Tetapi tidak usang lalu dengan tegas ia meninggalkan aliran politik ini, lantaran yakin bahwa penganutnya mendapatkan begitu saja suatu dogmatisme yang tidak kritis. Dan ia menjadi seorang yang anti-Marxis seumur hidup. Dalam periode yang serba sulit sehabis Perang Dunia I ia masuk Universitas Wina, tetapi sementara berguru ia juga bekerja di banyak sekali bidang. Dalam otobiografinya ia bercerita bahwa ia mengikuti aneka macam kuliah: perihal sejarah, kesusastraan, psikologi, filsafat, bahkan perihal ilmu kedokteran. Tetapi—katanya dengan penuh humor—sesudah beberapa waktu ia tetapkan tidak lagi akan mengikuti kuliah, kecuali matematika dan fisika teoretis, lantaran dirasa lebih mempunyai kegunaan membaca buku-buku para dosen daripada duduk di dingklik sekolah mengikuti pelajaran mereka. Pada tahun 1928 ia meraih gelar “dokter filsafat” dengan suatu disertasi perihal Zur Methodenfrage der Denkpsychologie (Masalah metode dalam psikologi pemikiran), suatu karangan yang tidak diterbitkannya. Kedua ujian ekspresi (rigorosum namanya dalam tradisi universitas Jerman) yang menjadi syarat untuk mengambil gelar dokter, dibuatnya perihal sejarah musik dan perihal filsafat serta psikologi. Pada tahun berikutnya ia memperoleh lagi diploma yang mengizinkan beliau mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam sekolah menengah.
Popper tidak pernah menjadi anggota Lingkungan Wina dan tidak menghadiri pertemuan-pertemuan mereka. Tetapi ia mengenal kebanyakan anggota Lingkungan Wina yang bekerja di universitas dan dengan beberapa di antara mereka ia mempunyai kontak pribadi, khususnya Viktor Kraft dan Herbert Feigl. Popper sendiri menganggap diri salah seorang kritikus yang paling tajam terhadap gagasan-gagasan Lingkungan Wina.
Dalam suatu seri buku yang sebagian terbesar ditulis oleh anggota-anggota Lingkungan Wina, pada tahun 1934 terbit karya Popper Logik der Forschung (Logika penelitian). Sebetulnya karya ini merupakan ringkasan saja dari suatu buku dalam dua jilid, alasannya ialah penerbit tidak bersedia mendapatkan buku setebal itu. Karya Popper dalam konsepsi yang pertama akibatnya terbit pada tahun 1979. Buku dari tahun 1934 itu gres pada tahun 1959 diterbitkan dalam bahasa Inggris sebagai The Logic of Scientific Discovery dengan beberapa pelengkap (terjemahan oleh Popper sendiri). Buku tersebut disambut dengan baik, juga di luar perbatasan Austria. Segera Popper menjadi seorang filsuf ternama. Ia menerima banyak usul untuk memberi ceramah atau kuliah di luar negeri dan pada tahun 1935 dan 1936 ia mengajar dua kali di beberapa daerah di Inggris.
Sementara itu Hitler sudah berkuasa di Jerman dan kemungkinan bahwa tentara Jerman akan masuk Austria pula semakin bertambah besar. Pada bulan Maret 1938 terjadi apa yang sudah usang diperkirakan: Hitler mencaplok Austria (der Anschluss). Menjelang insiden itu, menyerupai begitu banyak cendekiawan Yahudi yang lain, Popper mencari daerah kerja di laur negeri. Tahun 1937 ia mulai bekerja pada universitas di Christchruch, Selandia Baru.
Sebagai hasil pekerjaannya di Selandia Baru, pada tahun 1945 Popper menerbitkan dua karangan dalam bahasa Inggris yang menyangkut filsafat sosial dan politik. Yang pertama berjudul The Proverty of Historicism, suatu buku yang agak pendek. Yang kedua mencakup dua jilid dan berjudul The Open Society and Its Enemies. Ada korelasi erat antara dua karya itu. The Proverty of Historicism merupakan suatu percobaan untuk menerapkan gagasan-gagasannya perihal metode ilmiah pada ilmu sosial. Dengan historisisme dimaksudkannya: an approach to the social sciences which assumes that historical prediction in their principal aim, and which assumes that this aim ia attainable by discovering the ‘rhythms’ or the ‘patterns’, the ‘law’ or the ‘trends’ that underlie the evolution of history. Buku kedua, The Open Society and Its Enemies memberi analisis dan kritik Popper atas pemikiran tiga tokoh yang berdasarkan beliau termasuk historisisme, yaitu Plato*, Hegel*, dan terutama Marx*. Dalam tahun-tahun berikut diterbitkan lagi beberapa edisi gres di mana Popper menambah klarifikasi dan jawaban atas kritik.
Sesudah Perang Dunia II selesai, Popper diangkat sebagai dosen di London School of Economics, sebuah institut di bawah naungan Universitas London. Di sini ia mempersiapkan suatu buku yang menguraikan perkembangan pemikiran semenjak buku Logika penelitian (1934). Karena ia harapkan sanggup menerbitkan buku ini pada tahun 1954 ia merencanakan judul Postcript: after twenty years, tetapi lantaran waktu itu ia dihinggapi penyakit mata, buku ini tidak hingga terbit. Baru tahun 1982-1983 karya ini diterbitkan dalam tiga jilid, masing-masing berjudul: Realism and the Aim of Science; Quantum Theory and the Schism in Physics; The Open Universe; an Argument for Indeterminism. Ia mengumpulkan banyak sekali karangan perihal filsafat ilmu pengetahuan dalam buku Conjectures and Refutations. The Growth of Scientific Knowledge (1963). Buku lain lagi yang mengumpulkan karangan-karangan yang sudah pernah dimuat dalam publikasi-publikasi lain berjudul Objective Knowledge (1972; edisi gres 1979). Selain itu ia masih menulis banyak artikel perihal budi dan ilmu pengetahuan yang belum dikumpulkan. Bersama dengan neurofisiolog dan pemenang hadiah Nobel, J.C. Eccles, ia menulis The Self and Its Brain (1977).
Dalam seri Library of Living Philosophers diterbitkan juga suatu buku perihal Popper; P. Schilpp (ed.), The Philosophy of Karl Popper, La Salle, Illionis, 1974 (dua jilid). Otobiografi yang ditulis Popper untuk buku ini, diterbitkan juga sebagai suatu buku tersendiri (setelah dikoreksi dan ditambah) berjudul Unended Quest. An Intellectual Autobiography (1977).
Popper telah memberi banyak ceramah dan kuliah tamu di Eropa, Amerika, Jepang, dan Austria. Ia mempunyai pengetahuan mendalam perihal ilmu pengetahuan alam modern. Ia mengenal secara eksklusif ahli-ahli fisika modern yang besar menyerupai Albert Einstein, Niels Bohr, dan Erwin Schrodinger. Sepanjang hidupnya ia bekerja keras dan merasa bahagia sekali dalam pekerjaannya. Patut disebut juga pengakuannya bahwa tidak pernah ia memakai catatan-catatan kuliah yang sama untuk kedua kali. Sudah usang ia memperoleh kewarganegaraan Inggris dan pada tahun 1964 malah diangkat dalam kaum ningrat Inggris, sehingga berhak memakai gelar Sir.
Popper meninggal dunia pada 17 September 1994 di Corydon, London Selatan, dalam usia 92 tahun, jawaban komplikasi penyakit kanker. Menjelang tamat hidupnya beberapa karyanya diterbitkan dengan dukungan orang lain. Buku yang paling penting dari periode terakhir ini ialah A World of Propensities (1990) di mana ia menguraikan pemikiran definitifnya perihal probabilitas dalam budi dan ilmu pengetahuan. In Search of a Better World (1992) mengumpulkan pidato dan ceramah yang diberikan untuk publik yang lebih luas. Knowledge and the Body-Mind Problem (1994) mengumpulkan esai-esai dari 30 tahun perihal korelasi tubuh-jiwa dan topik-topik terkait. The Myth of the Framework (1994) mengumpulkan tulisan-tulisan perihal banyak sekali tema berkaitan dengan ilmu alam dan ilmu sosial.
Perpustakaan eksklusif Popper yang mencakup sekitar 6000 buku dan seluruh warisan tulisannya dibeli oleh negara Austria dan diberi daerah dalam perpustakaan Universitas Klagenfurt, semoga sanggup dipelajari oleh semua peminat untuk pemikiran filsuf asal Austria ini.
Baca juga
1. Mendekati Kebenaran Bersama Karl Raimund Popper
2. Karl Raimund Popper. Filsafat Politik dan Sosial
3. Karl Raimund Popper. Masalah Demarkasi
4. Karl Raimund Popper. Pandangan perihal Dunia 3
Sumber
Bertens. K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer; Inggris-Jerman. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Download
Belum ada Komentar untuk "Karl Raimund Popper"
Posting Komentar