Ikhwan Ash-Shafa’. Anutan Filsafat
Menurut anggota Ikhwan Ash-Shafa’, filsafat mempunyai tiga taraf, yaitu: (1) taraf permulaan, yakni menyayangi pengetahuan, (2) taraf pertengahan, yaitu mengetahui sejauh mana insan hakikat dari segala yang ada, (3) taraf akhir, yaitu berbicara dan berinfak dengan sesuatu yang sesuai dengan pengetahuan. Menurut mereka, filsuf atau orang bijak (hakim) ialah orang yang perbuatan, acara dan akhlaknya kukuh, pengetahuannya hakiki, tidak melaksanakan sesuatu yang menjadikan ancaman dan tidak pula meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Tujuan filsafat dalam pengajaran mereka ialah ibarat Tuhan (at-tasyabbuh bi al-Hah) sejauh kemampuan manusia.
Untuk mencapai tujuan itu, insan harus berijtihad (berupaya sungguh-sungguh) menjauhkan diri dari berkata bohong dan meyakini doktrin yang batil, pengetahuan yang keliru, dan budpekerti yang rendah, serta berbuat jahat dan melaksanakan pekerjaan secara tidak sempurna. Aktivitas filsafat dikatakan sebagai upaya ibarat Tuhan alasannya Tuhan hanya menyampaikan yang benar dan hanya melaksanakan kebaikan. Dalam evaluasi mereka, syariat telah dikotori oleh kebodohan dan kesesatan insan dalam memahaminya. Menurut mereka, tidak ada jalan untuk membersihkannya, kecuali dengan filsafat alasannya filsafat mengandung pesan yang tersirat dan kemaslahatan.
Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
Download
Baca Juga
1. Ikhwan Ash-Shafa’
2. Karya Filsafat Ikhwan Ash-Shafa’
3. Ikhwan Ash-Shafa’. Filsafat Alam
4. Ikhwan Ash-Shafa’. Filsafat dan Angka
5. Ikhwan Ash-Shafa’. Manusia dan Jiwa
Untuk mencapai tujuan itu, insan harus berijtihad (berupaya sungguh-sungguh) menjauhkan diri dari berkata bohong dan meyakini doktrin yang batil, pengetahuan yang keliru, dan budpekerti yang rendah, serta berbuat jahat dan melaksanakan pekerjaan secara tidak sempurna. Aktivitas filsafat dikatakan sebagai upaya ibarat Tuhan alasannya Tuhan hanya menyampaikan yang benar dan hanya melaksanakan kebaikan. Dalam evaluasi mereka, syariat telah dikotori oleh kebodohan dan kesesatan insan dalam memahaminya. Menurut mereka, tidak ada jalan untuk membersihkannya, kecuali dengan filsafat alasannya filsafat mengandung pesan yang tersirat dan kemaslahatan.
Sumber
Baca Juga
Download
Baca Juga
1. Ikhwan Ash-Shafa’
3. Ikhwan Ash-Shafa’. Filsafat Alam
4. Ikhwan Ash-Shafa’. Filsafat dan Angka
5. Ikhwan Ash-Shafa’. Manusia dan Jiwa
Belum ada Komentar untuk "Ikhwan Ash-Shafa’. Anutan Filsafat"
Posting Komentar