Glosarium Bahan Sosiologi Kelas X Huruf L, M, N, O, P (Kurikulum Revisi 2016)

L
Lambang: Sesuatu yang menjadi pengganti atau simbol dari hal tertentu, atau lisan dari fakta yang tidak diketahui.

Lembaga: Sistem norma untuk mencapai tujuan atau acara tertentu yang dianggap penting oleh masyarakat.

M
Masyarakat: Sekumpulan insan yang secara relatif mandiri, hidup bahu-membahu dalam waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, dan melaksanakan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok itu.

Matrilineal: Berkenaan dengan garis keturunan ibu atau wanita.

Mean: Hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dengan jumlah unit yang diamati (rataan hitung).

Median: Suatu nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam dua penggalan yang sama besar.


Mediasi: Cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga yang bersifat netral dan berfungsi sebagai penasihat.

Metode kualitatif: Metode penelitian yang berupa deskripsi hasil penelitian menurut penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh.

Metode kuantitatif: Metode penelitian dengan analisis data yang berupa angka-angka atau gejala-gejala yang diukur melalui uji statistik.

Minority consent: Golongan minoritas yang merasa tidak dikalahkan tetapi sanggup melaksanakan acara bersama.

Mobilitas: Gerak dari satu posisi ke posisi sosial lainnya.

Modus: Nilai data yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam suatu distribusi

Mores: Norma sosial yang berpengaruh sanksinya (tata kelakuan).

Multikulturalisme: Cara pandang terhadap perbedaan kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat sebagai sesuatu yang baik dan diinginkan.

N
Nilai dominan: Nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.

Nilai material atau nilai jasmani: Nilai yang berwujud, gampang dilihat dan diraba, serta gampang berubah.

Nilai sosial: Nilai yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat.

Nilai: Konsepsi-konsepsi abnormal di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Nonkonformis: Disebut juga sikap menyimpang atau deviance, adalah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Norma: Aturan sosial patokan sikap yang pantas; tingkah laris rata-rata yang diabstraksikan.


Norma agama: Norma yang menurut instruksi atau kaidah anutan agama.

Norma formal: Norma yang bersumber dari forum masyarakat yang formal atau resmi.

Norma hukum: Himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.

Norma kebiasaan: Hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama.

Norma kesopanan: Norma yang berpangkal dari tingkah laris yang berlaku di masyarakat.

Norma kesusilaan: Norma yang didasarkan pada hati nurani atau adat manusia.

Norma nonformal: Norma sosial tidak resmi yang umumnya tidak tertulis.

O
Observasi: Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan pribadi terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis perihal hal-hal yang diamati.

Organisasi sosial: Sekelompok orang yang mempunyai kesamaan dan kesadaran berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Di dalamnya tercakup pola-pola yang asosiatif dan disosiatif.

P
Paleontologi: Studi perihal bentuk-bentuk kehidupan yang ada pada zaman prasejarah atau geologi, adalah diwakili oleh fosil tanaman, hewan, dan organisme lainnya.

Para bahasa: Sistem suara yang menyertai bahasa.

Patrilineal: Hubungan kekerabatan melalui garis keturunan pria.

Pemberontakan: Cara pembiasaan di mana seseorang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya membuat struktur sosial yang baru.

Penalaran: Kegiatan berpikir perihal sesuatu secara sungguh-sungguh dan logis.

Penelitian dasar: Kegiatan mengumpulkan gosip untuk menyusun konsep dan hubungan, serta perjalinan teoritik untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik (permasalahan) tertentu yang kasatmata dalam kehidupan.

Penelitian deskriptif: Penelitian yang menawarkan klarifikasi mengenai citra perihal ciri-ciri suatu tanda-tanda yang diteliti.

Penelitian eksperimen: Penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan (artificial) sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian eksplanasi: Penelitian ini berusaha menjawab tidak hanya pertanyaan ‘what’ atau ‘apa’ atas suatu problem tetapi menggambarkan mengapa ‘why’ suatu problem sanggup muncul.

Penelitian eksplorasi: Penelitian yang lebih mendalam, adalah penelitian yang sanggup menjawab apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how) dari suatu fenomena sosial.

Penelitian evaluasi: Penelitian yang dilakukan untuk mengukur atau menilai pelaksanaan program.

Penelitian historik: Penelitian yang mengkaji kejadian yang telah terjadi pada masa lampau.

Penelitian kualitatif: Penelitian yang menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang diperoleh.

Penelitian kuantitatif: Penelitian yang menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan.

Penelitian laboratorium: Penelitian yang dilakukan dalam suatu daerah khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.

Penelitian lapangan: Penelitian yang dilakukan dalam kehidupan sebenarnya.

Penelitian observasi: Penelitian yang bertujuan memperoleh gosip secara pribadi dari tingkah laris orang yang diamati.

Penelitian perpustakaan (kepustakaan): Penelitian yang bertujuan mengumpulkan data dan gosip dengan santunan banyak sekali bahan yang terdapat di perpustakaan.

Penelitian survei: Penelitian yang bertujuan memperoleh gosip yang sama atau sejenisnya dari banyak sekali kelompok atau orang dengan mengirimkan angket atau wawancara pribadi.


Penelitian terapan: Kegiatan mengumpulkan gosip untuk membantu perjuangan memecahkan suatu problem di dalam kehidupan sehari-hari.

Pengendalian formal: Cara pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang juga mempunyai peraturan-peraturan resmi.

Pengendalian informal: Cara pengendalian sosial yang dilakukan kelompok kecil, akrab, tidak resmi, dan tidak mempunyai aturan resmi.

Pengendalian sosial: Upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat.

Pengetahuan: Kesan di dalam pikiran insan sebagai hasil penggunaan pancaindra atau segala sesuatu yang kita ketahui dari banyak sekali sumber, adalah bernalar, pengalaman, wewenang, dan intuisi, yang memerlukan pembuktian kebenaran untuk menghilangkan prasangka, kira-kira dan ketidakpastian.

Penyimpangan primer: Perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang, namun di pelaku masih sanggup diterima secara sosial.

Penyimpangan sekunder: Perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perbuatan atau sikap menyimpang.

Peran: Pelaksanaan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan.

Peranan sosial: Perilaku yang diperlukan oleh pihak lain atau masyarakat dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.

Perilaku menyimpang negatif: Penyimpangan di mana pelaku bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat, berakibat buruk, serta mengganggu sistem sosial.

Perilaku menyimpang positif: Perilaku menyimpang yang menjadikan dampak positif pada masyarakat. Perilaku menyimpang sanggup menjadi positif sebab sesuai dengan perkembangan zaman.

Perilaku menyimpang: Setiap sikap yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.

Persaingan: Perjuangan banyak sekali pihak untuk mencapai tujuan tertentu.

Persuasif: Penggunaan banyak sekali argumentasi, baik yang benar atau salah, yang bertujuan supaya pihak lain mendapatkan atau mengikuti banyak sekali teori, kepercayaan, atau acara tertentu.

Preventif: Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran.

Proses asosiatif: Proses menuju terbentuknya persatuan dan integrasi sosial.

Proses disosiatif: Proses tidak adanya kerja sama. Proses disosiatif terbagi dalam tiga jenis, adalah persaingan, kontravensi, dan pertentangan.

Proxemics: Konsep sosial yang dikemukakan oleh Edwin T. Hall perihal aturan ruang dalam interaksi sosial.

Pure science: Ilmu murni, atau pencarian hakikat ilmu pengetahuan.

Berikutnya. Glosarium Materi Sosiologi Kelas X Abjad R, S, T, U, V, W (Kurikulum Revisi 2016)


Download

Belum ada Komentar untuk "Glosarium Bahan Sosiologi Kelas X Huruf L, M, N, O, P (Kurikulum Revisi 2016)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel