Feminisme
Istilah feminisme yaitu suatu gerakan emansipasi perempuan dari subordinasi pria. Gerakan ini bukan sekadar mempertanyakan ketidaksetaraan perempuan dengan pria, melainkan suatu gerakan struktur ideologis yang tertanam dalam-dalam yang menciptakan kaum perempuan selalu tidak diuntungkan oleh kaum pria. Patriarki* adalah salah satu struktur itu, dan kontrak sosial—yang begitu kuat dalam menunjukkan pembenaran pada lembaga-lembaga politik Barat—adalah jenis yang lain. Wanita memang tidak ingin diidentikkan dengan pria, tetapi berusaha untuk membuatkan bahasa, hukum, serta mitologi gres dan khas yang bersifat feminin (Lechte, 2001: 245).
Menurut Maggie Humm (2000: 354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur perkiraan pokok. Pertama, gender yaitu suatu konstruksi yang menekan kaum perempuan sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsep patriarki*—dominasi kaum laki-laki dalam lembaga-lembaga sosial—melandasi konstruk tersebut.
Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum perempuan harus dilibatkan untuk membuatkan suatu masyarakat nonseksis di masa mendatang. Dengan demikian, premis-premis tersebut mewarnai dua jadwal utama teori feminis, yakni perjuangan untuk mengikis stereotip gender dan perbaikan konstruksi sosial demi membela kepentingan kaum perempuan yang selanjutnya diejawantahkan sebagai model-model feminis baru.
Meskipun tokoh perintis teori feminisme Mary Wollstonecraft* (1759-1797) telah begitu jauh berlalu, bahwasanya istilah feminis itu sendiri jauh sebelumnya sudah ada, perintis gerakan ini pun jauh sebelumnya sudah dilakukan. Misalnya, Christine de Pizan (1354-1430) seorang perempuan Prancis yang menulis The Book of the Cities of Ladies (1405) yang terkadang digambarkan sebagai sebuah utopia feminis awal (Losco dan William, 2005: 476). Beberapa pejuang feminis lainnya, menyerupai Luce Irigaray yang dikenal melalui karyanya Speculum of the Other Women (1974), This Sex Which is Not One (1988), dan The Culture of Difference (1990); Michele Le Doeuff yang dikenal melalui karyanya The Philosophical Imaginary (1980) dan Hipparchia’s Choice (1989); Carole Pateman dikenal melalui karyanya Participation and Democratic Theory (1970), The Sexual Contract, dan The Disorder of Women: Democracy, Feminism, and Political Tehory (1989) (Lechte, 2001:248-267). Untuk Indonesia, gerakan feminsime mulai diperjuangkan oleh R.A. Kartini (1879-1904) yang surat-suratnya diterbitkan dalam judul Door duisternis tot licht atau terjemahan dalam bahasa Indonesianya yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang oleh Armijn Pane.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Menurut Maggie Humm (2000: 354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur perkiraan pokok. Pertama, gender yaitu suatu konstruksi yang menekan kaum perempuan sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsep patriarki*—dominasi kaum laki-laki dalam lembaga-lembaga sosial—melandasi konstruk tersebut.
Meskipun tokoh perintis teori feminisme Mary Wollstonecraft* (1759-1797) telah begitu jauh berlalu, bahwasanya istilah feminis itu sendiri jauh sebelumnya sudah ada, perintis gerakan ini pun jauh sebelumnya sudah dilakukan. Misalnya, Christine de Pizan (1354-1430) seorang perempuan Prancis yang menulis The Book of the Cities of Ladies (1405) yang terkadang digambarkan sebagai sebuah utopia feminis awal (Losco dan William, 2005: 476). Beberapa pejuang feminis lainnya, menyerupai Luce Irigaray yang dikenal melalui karyanya Speculum of the Other Women (1974), This Sex Which is Not One (1988), dan The Culture of Difference (1990); Michele Le Doeuff yang dikenal melalui karyanya The Philosophical Imaginary (1980) dan Hipparchia’s Choice (1989); Carole Pateman dikenal melalui karyanya Participation and Democratic Theory (1970), The Sexual Contract, dan The Disorder of Women: Democracy, Feminism, and Political Tehory (1989) (Lechte, 2001:248-267). Untuk Indonesia, gerakan feminsime mulai diperjuangkan oleh R.A. Kartini (1879-1904) yang surat-suratnya diterbitkan dalam judul Door duisternis tot licht atau terjemahan dalam bahasa Indonesianya yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang oleh Armijn Pane.
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta

Belum ada Komentar untuk "Feminisme"
Posting Komentar