Emile Durkheim. Anomie Theory (Teori Anomi)
Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim*, spesialis structural functionalist dari Prancis yang dikembangkan sebelum simpulan kurun ke 19. Dalam banyak buku dijelaskan bahwa Emile Durkheim*, melihat hubungan sosial yang terjadi di dalam masyarakat bagaikan suatu sistem yang teratur ibarat dalam ilmu fisika.
Menurut Emile Durkheim*, bila salah satu sistem yang ada di tata surya mengalami kesalahan (tidak teratur) maka dunia akan hancur, begitu pula bila salah satu sistem di dalam hubungan sosial kemasyarakatan mengalami kerusakan maka kehidupan masyarakat akan hancur berantakan. Oleh alasannya yaitu itu, hancurnya sistem di dalam hubungan sosial kemasyarakatan tidak sanggup disalahkan hanya kepada diri individu tetapi terletak pada kelompok dan organisasi yang ada.
Kehancuran hubungan sosial kemasyarakatan sanggup menjadikan terjadinya kejahatan. Menurut Durkheim* kejahatan merupakan tingkah laris menggoncangkan perasaan hati nurani yang sehat dari setiap masyarakat yang beradab (Conklin, 1989:360). Durkheim* menyatakan bahwa kejahatan merupakan penggalan yang normal dan tidak sanggup dihindarkan dari masyarakat, oleh alasannya yaitu itu kejahatan merupakan suatu hal yang fungsional bagi setiap masyarakat. Artinya bahwa kejahatan yaitu suatu perbuatan yang normal dan juga memiliki fungsi bagi masyarakat, sehingga kejahatan memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
Pertama kejahatan muncul sebagai biro perubahan, maksudnya bila masyarakat tidak pernah mengalami perubahan maka setiap orang akan bertingkah laris sama dan akan oke dengan seluruh prinsip sosial. Jika demikian, maka tidak akan ada seorang pun yang akan melaksanakan kejahatan. Kedua, kejahatan meminta perhatian masyarakat pada adanya suatu “penyakit sosial” sehingga masyarakat secara bahu-membahu akan melaksanakan reaksi untuk mengevaluasi norma-norma sosial yang telah disepakati bersama.
Keadaan tersebut sanggup menjadikan dampak positif bagi masyarakat untuk melaksanakan perubahan atas norma sosial dan tingkah laris yang telah disepakati sebelumnya. Emile Durkheim* memperkenalkan istilah anomie yaitu suatu keadaan tanpa norma atau tanpa harapan. Hal ini tercipta alasannya yaitu adanya penurunan kemampuan masyarakat untuk mengatur hasrat alamiah dari individu.
Selain itu anomie merupakan hasil dari perubahan masyarakat yang mendadak (Benard dan Vold, 1986). Anomie menggambarkan hancurnya keteraturan sosial sebagai akhir dari hilangnya batasan-batasan dan nilai-nilai kemasyarakatan. Terkait dengan hal tersebut, bila suatu masyarakat sederhana berkembang menuju suatu masyarakat modern, akan terjadi kemerosotan norma-norma umum yang ada di masyarakat.
Keadaan tersebut sanggup menjadikan perpecahan pada anggota kelompok alasannya yaitu tidak semua anggota kelompok sanggup mendapatkan aturan-aturan umum gres yang diterapkan, tindakan-tindakan dan harapan-harapan orang yang berada di sekitar kemungkinan bertentangan dengan tindakan dan cita-cita para anggota kelompok. Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya anomie alasannya yaitu keadaan itu tidak sanggup memprediksi sikap dan sistem tersebut sehingga sikap dan sistem sosial akan segera runtuh secara bertahap.
Untuk lebih lengkap perihal teori anomie Emile Durkheim, baca juga:
Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
Sumber
Dari banyak sekali Sumber
Download
Baca Juga
1. Emile Durkheim. Biografi, Pemikiran, dan Karya
2. Emile Durkheim. Teori Agama--Yang Sakral dan Yang Profan
3. Emile Durkheim. Tipe-Tipe Fakta Sosial Non-Material
4. Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
5. Emile Durkheim. Suicide
6. Emile Durkheim. Agama
7. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial Material dan Non-Material
8. Emile Durkheim. Sekilas Pemikiran
9. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial
10. Emile Durkheim. The Division of Labor in Society
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Emile Durkheim. Hukum Represif dan Restitutif
13. Emile Durkheim. Solidaritas Mekanis dan Organis
14. Pokok Bahasan Sosiologi
Menurut Emile Durkheim*, bila salah satu sistem yang ada di tata surya mengalami kesalahan (tidak teratur) maka dunia akan hancur, begitu pula bila salah satu sistem di dalam hubungan sosial kemasyarakatan mengalami kerusakan maka kehidupan masyarakat akan hancur berantakan. Oleh alasannya yaitu itu, hancurnya sistem di dalam hubungan sosial kemasyarakatan tidak sanggup disalahkan hanya kepada diri individu tetapi terletak pada kelompok dan organisasi yang ada.
Kehancuran hubungan sosial kemasyarakatan sanggup menjadikan terjadinya kejahatan. Menurut Durkheim* kejahatan merupakan tingkah laris menggoncangkan perasaan hati nurani yang sehat dari setiap masyarakat yang beradab (Conklin, 1989:360). Durkheim* menyatakan bahwa kejahatan merupakan penggalan yang normal dan tidak sanggup dihindarkan dari masyarakat, oleh alasannya yaitu itu kejahatan merupakan suatu hal yang fungsional bagi setiap masyarakat. Artinya bahwa kejahatan yaitu suatu perbuatan yang normal dan juga memiliki fungsi bagi masyarakat, sehingga kejahatan memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
Baca Juga
Pertama kejahatan muncul sebagai biro perubahan, maksudnya bila masyarakat tidak pernah mengalami perubahan maka setiap orang akan bertingkah laris sama dan akan oke dengan seluruh prinsip sosial. Jika demikian, maka tidak akan ada seorang pun yang akan melaksanakan kejahatan. Kedua, kejahatan meminta perhatian masyarakat pada adanya suatu “penyakit sosial” sehingga masyarakat secara bahu-membahu akan melaksanakan reaksi untuk mengevaluasi norma-norma sosial yang telah disepakati bersama.
Keadaan tersebut sanggup menjadikan dampak positif bagi masyarakat untuk melaksanakan perubahan atas norma sosial dan tingkah laris yang telah disepakati sebelumnya. Emile Durkheim* memperkenalkan istilah anomie yaitu suatu keadaan tanpa norma atau tanpa harapan. Hal ini tercipta alasannya yaitu adanya penurunan kemampuan masyarakat untuk mengatur hasrat alamiah dari individu.
Selain itu anomie merupakan hasil dari perubahan masyarakat yang mendadak (Benard dan Vold, 1986). Anomie menggambarkan hancurnya keteraturan sosial sebagai akhir dari hilangnya batasan-batasan dan nilai-nilai kemasyarakatan. Terkait dengan hal tersebut, bila suatu masyarakat sederhana berkembang menuju suatu masyarakat modern, akan terjadi kemerosotan norma-norma umum yang ada di masyarakat.
Keadaan tersebut sanggup menjadikan perpecahan pada anggota kelompok alasannya yaitu tidak semua anggota kelompok sanggup mendapatkan aturan-aturan umum gres yang diterapkan, tindakan-tindakan dan harapan-harapan orang yang berada di sekitar kemungkinan bertentangan dengan tindakan dan cita-cita para anggota kelompok. Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya anomie alasannya yaitu keadaan itu tidak sanggup memprediksi sikap dan sistem tersebut sehingga sikap dan sistem sosial akan segera runtuh secara bertahap.
Untuk lebih lengkap perihal teori anomie Emile Durkheim, baca juga:
Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
Sumber
Dari banyak sekali Sumber
Download
Baca Juga
1. Emile Durkheim. Biografi, Pemikiran, dan Karya
2. Emile Durkheim. Teori Agama--Yang Sakral dan Yang Profan
3. Emile Durkheim. Tipe-Tipe Fakta Sosial Non-Material
4. Emile Durkheim. Masyarakat Normal dan Patologis
5. Emile Durkheim. Suicide
6. Emile Durkheim. Agama
7. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial Material dan Non-Material
8. Emile Durkheim. Sekilas Pemikiran
9. Emile Durkheim. Fakta-Fakta Sosial
10. Emile Durkheim. The Division of Labor in Society
11. Tokoh-Tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi
12. Emile Durkheim. Hukum Represif dan Restitutif
13. Emile Durkheim. Solidaritas Mekanis dan Organis
14. Pokok Bahasan Sosiologi
Belum ada Komentar untuk "Emile Durkheim. Anomie Theory (Teori Anomi)"
Posting Komentar