Ciri Dan Bentuk Peninggalan Sejarah Di Indonesia
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra pada tahun 825 Masehi. Nama Borobudur berasal dari kata bhara yang berarti biara dan buddhara yang berarti pegunungan. Makara kata Borobudur bermakna "biara yang berada di pegunungan."
Pada tahun 1814 seorang gubernur jenderal Inggris, berjulukan Thomas Stamford Raffles memelopori penggalian dan perbaikan saat pertama kali candi Borobudur ditemukan. Kemudian pada tahun 1907-1911, Th Van Erp seorang masyarakat negara Belanda mernugar dan memperbaiki kembali candi Borobudur. Perbaikan dan pemugaran dilanjutkan, pada masa Indonesia sudah merdeka, yaitu pada tahun 1969-1983 dengan menolongan dana dari forum UNESCO.
Candi Borobudur terdiri dari sepuluh tingkat, terbagi menjadi enam tingkat berbentuk bundar, dan satu tingkat paling atas berbentuk stupa. Pada setiap tingkatan terdapat stupa kecil. Stupa induk berada pada tingkat paling atas, dengan garis tengah lingkaran 9,90 meter dan tinggi 7 meter. Jumlah patung Buddha 504 buah, terdapat pada stupa berteramang 72 buah, dan 432 buah dalam relung terbuka. Pada dinding candi terdapat relief yang menggam-barkan kehidupan umat manusia.
Candi Borobudur dibangun sebagai perwujudan dari fatwa Buddha, yaitu membagi alam semesta menjadi tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sansekerta. Ketiga unsur tersebut mencakup unsur Nafsu atau Khamadhatu, unsur wujud atau Ruphadatu, dan unsur tak berwujud atau Aruphadatu. Ketiga unsur tersebut membagi candi menjadi tiga tingkatan.
2. Candi Prambanan
Candi Prambanan didirikan pada kala IX Masehi pada masa kekuasaan Sri Maharaja Rakai Pikatan. Hal ini dibuktikan pada prasasti Mantiasih, Prasasti Siwagrha, dan goresan pena pendek pada Candi Prambanan. Candi ini bercorak agama Hindu dengan Dewa Syiwa sebagai yang kuasa utama.
Candi Prambanan di sebut juga Candi Loro Jonggrang, alasannya ialah pada candi utamanya yaitu Candi Syiwa terdapat patung Durga Mahisa Suramardhini atau disebut patung Loro Jonggrang. Candi Prambanan melambangkan kehidupan alam semesta dan alam alam abadi setelah insan mati.
Bangunan candi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki melambangkan alam bawah, tempat insan biasa, badan melambangkan alam antara, tempat insan setelah meninggalkan keduniawian dalam keadaan sudah suci, dan yang terakhir atap melambangkan alam atas, tempat para dewa.
Jika dilihat dari susunan halamannya secara mendatar, maka bangunan candi terdiri dari halaman pertama gebagai pusat, halaman kedua sebagai tengahan, dan halaman ketiga sebagai jaba (luar). Halaman pertama terdiri dari 16 candi yang mencakup Candi Syiwa sebagai induk, Brahma, Wishnu, Nandi, Wahana A dan B, 3 buah Candi Apit, 4 buah Candi Kelir, dan 4 buan Candi Sudut. Halaman ini berukuran 110 meter x 110 meter.
Halaman kedua terdapat 224 buah Candi Perwara atau candi pengiring, yang disusun menjadi empat deret. Deret pertama ada 68 candi, deret kedua ada 60 candi, deret ketiga ada 52 candi, dan deret keempat ada 44 candi. Semua candi mengelilingi candi utama.
Halaman ini berukuran 222 meter x 222 meter. Halaman ketiga berukuran 390 meter x 390 meter. Pada halaman ini tidak ada satu buah pun candi, kecualigapura. Secara keseluruhan jumlah candi yang ada di kelompok Candi Prambanan ada 240 buah.
3.Yupa
Yupa ini menceritakan wacana kerajaan yang pernah berdiri pada kala IV Masehi di kawasan aliran Sungai Mahakam.
- Sekitar tahun 400 Masehi di Kalimantan Timur tepatnya di kawasan aliran Sungai Mahakam ada sebuah kerajaan yang disebut Kutai. Kerajaan Kutai ialah kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
- Raja pertama di Kerajaan Kutai ialah Kundungga yang memiliki anak berjulukan Aswawarman.
- Aswawarman disebut sebagai wamsakarta yakni pembentuk keluarga, yang memiliki anak berjulukan Mulawarmang
- Mulawarman ialah seorang raja besar yang sangat mulia dan baik budinya.
- Raja Mulawarman mengadakan upacara besar di tempat suci berjulukan waprakeswara, dan memdiberi sedekah antara lain berupa 20.000 ujung vsapi kepada brahmana.
- Peristiwa ini oleh para brahmana diperingati dengan mendirikan yupa.
4. Karya Sastra
Hasil karya sastra peninggalan sejarah yang cukup populer ialah kisah Ramayana dan Mahabhrata yang ditulis pada sekitar kala IX dan X Masehi pada zaman Mataram. Kitab Ramayana yang ditulis oleh Mpu Walmiki terdiri dari 7 jilid.
Kitab Ramayana menceritakan kisah keluwoga kerajaan di negeri Kosala dengan ibukotanya Ayodhya, dipimpin oleh seorang raja berjulukan Dacarata. Raja Dacarata mempuyai empat orang anak dari tiga istrinya. Anak tertua berjulukan Rama, kemudian Bharata, Laksmana dan Catrughna. Rama berkeluarga dengan Sita, puteri Raja Janaka.
Pada kitab Mahabhrata yang ditulis oleh Mpu Wyasa, terdiri dari 18 jilid. Mahabhrata menceritakan wacana peperangan yang cukup sengit selama 18 hari antara para Pandawa dan Kurawa. Dalam peperangan tersebut pasukan dari Kurawa mengalami abadiahan.
Wilayah kerajaan sanggup diambil alih oleh Pandawa. Selanjutnya dikisahkan bahwa para Pandawa dimembersihkankan jiwanya di neraka, kemudian ditempatkan di surga. Sebaliknya para Kurawa mula-mula ditempatkan di surga, kemudian dimasukkan ke dalam neraka.
Ciri Peninggalan Sejarah
Pengertian peninggalan sejarah ialah benda-benda sisa masa lampau yang memiliki nilai sejarah dan masih ada sampai kini.
1. Benda Sisa Masa Lampau
Masa lampau ialah waktu yang sudah silam cukup lama. Benda-benda peninggalan sejarah biasanya berupa barang perkakas, bangunan, makam, barang hiasan, prasasti, dan karya sastra.
2. Bernilai Sejarah
Benda bernilai sejarah ialah benda peninggalan masa lampau yang memiliki kaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
3. Masih Aria Hingga Kini
Benda peninggalan tersebut masih ada sampai sekarang baik dalam keadaan utuh atau sudah rusak.
Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah dan Manfaatnya
Untuk menjaga kelestarian peninggalan sejarah maka dibuatlah museum. Benda-benda bersejarah atau benda-benda kuno dipelihara dan disimpan di museum. Bangunan-bangunan bersejarah dipagar dan direhabilitasi semoga terawat dan tahan lama.
Lokasi tempat bersejarah diputuskan sebagai situs dan dilindungi keberadaannya oleh undang-undang. Menjaga kelestarian peninggalan bersejarah tidak spesialuntuk tanggung tanggapan pemerintah tetapi tanggung tanggapan kita bersama. Masyarakat berperan serta menjaga peninggalan sejarah tersebut. Banyak manfaat yang sanggup diambil dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah contohnya sebagai diberikut:
- Untuk mengetahui insiden yang terjadi pada masa lampau.
- Untuk mengetahui sejarah perjalanan manusia.
- Untuk mengetahui perkembangan peradaban.
- Untuk mengambil pelajaran dari insiden masa lalu.5. Untuk kepentingan penelitian % dan pendidikan.
- Peninggalan sejarah sebagai objek wisata budaya.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Ciri Dan Bentuk Peninggalan Sejarah Di Indonesia"
Posting Komentar