Blaise Pascal (1623-1662)
Blaise Pascal berasal dari Prancis. Minat utamanya ialah filsafat agama, hobinya yang lain yakni matematika dan geometri proyektif. Bersama Pierre de Fermat menemukan teori wacana probabilitas. Pada awalnya minat riset Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan. Terbukti, ketika itu ia telah berhasil membuat mesin penghitung yang dikenal pertama kali.
Pascal dikenal sebagai orang genius yang religius dan filosofis yang tak tertandingi pada zamannya. Pada 1646, ketika masih muda, Pascal terlibat dengan gerakan Pro-Royal yang keras dan para Jansenis, yang sangat merasa terpisah dengan dunia. Menginjak tahun 1654, ia mencicipi pengalaman religius yang mendalam.
Karyanya yang populer yakni Penses. Karyanya tersebut terbit setelah ia meninggal dunia. Inti buku itu berusaha menyingkap fatwa personalnya mengenai religiusitasnya yang amat mendalam dan penolakan terhadap rasionalisme filosofis yang mendefinisikan zamannya. Walaupun ia menulis beberapa telaah yang luar biasa mengenai fondasi matematika, ia tetap menyadari pentingnya topik-topik yang lebih manusiawi yang masih sering diabaikan para filsuf pada zamannya. Pascal mencemaskan kebosanan, kesia-siaan dan penderitaan manusia. Ia mengecam secara tertulis perjuangan menunjukan kebenaran perasaan dengan argumen rasional. Seperti Montaigne, Pascal menganggap penyingkapan personal sebagai basis bagi wawasan yang paling mendalam.
Pendek kata, Pascal dengan segala kekurangan dan kelebihannya dalam beberapa pemikirannya yang tertuang dalam Penses, yang mencoba menghadirkan pengkajian religius, eksplorasi ilmiah dan matematisnya, telah menjadikannya sebagai seorang intelektual yang ahli dan populer di masa ketujuh belas.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Pascal dikenal sebagai orang genius yang religius dan filosofis yang tak tertandingi pada zamannya. Pada 1646, ketika masih muda, Pascal terlibat dengan gerakan Pro-Royal yang keras dan para Jansenis, yang sangat merasa terpisah dengan dunia. Menginjak tahun 1654, ia mencicipi pengalaman religius yang mendalam.
Karyanya yang populer yakni Penses. Karyanya tersebut terbit setelah ia meninggal dunia. Inti buku itu berusaha menyingkap fatwa personalnya mengenai religiusitasnya yang amat mendalam dan penolakan terhadap rasionalisme filosofis yang mendefinisikan zamannya. Walaupun ia menulis beberapa telaah yang luar biasa mengenai fondasi matematika, ia tetap menyadari pentingnya topik-topik yang lebih manusiawi yang masih sering diabaikan para filsuf pada zamannya. Pascal mencemaskan kebosanan, kesia-siaan dan penderitaan manusia. Ia mengecam secara tertulis perjuangan menunjukan kebenaran perasaan dengan argumen rasional. Seperti Montaigne, Pascal menganggap penyingkapan personal sebagai basis bagi wawasan yang paling mendalam.
Pendek kata, Pascal dengan segala kekurangan dan kelebihannya dalam beberapa pemikirannya yang tertuang dalam Penses, yang mencoba menghadirkan pengkajian religius, eksplorasi ilmiah dan matematisnya, telah menjadikannya sebagai seorang intelektual yang ahli dan populer di masa ketujuh belas.
Download di Sini
Sumber.
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik sampai Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Belum ada Komentar untuk "Blaise Pascal (1623-1662)"
Posting Komentar