Anaximenes

Riwayat hidup
Tentang tahun kelahirannya kita hanya mengetahui bahwa ia lebih muda dari Anaximandros*. Ia menulis suatu buku dan dari buku itu, sebagaimana juga pada Anaximandros*, cuma satu fragmen disimpan.

Ajaran
Menurut Anaximenes, prinsip yang merupakan asal undangan segala sesuatu ialah udara. Dalam satu-satunya kutipan yang disimpan dari karyanya ia menyampaikan bahwa menyerupai jiwa menjamin kesatuan tubuh kita, demikian pun udara melingkupi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain daripada udara saja, yang dipupuk dengan bernapas.

Karenanya Anaximenes ialah pemikir pertama yang mengemukakan persamaan antara tubuh manusiawi dan jagat raya. Tema ini lalu seringkali akan kembali lagi dalam sejarah filsafat Yunani. Tubuh ialah mikrokosmos (dunia kecil) dan seolah-olah mencerminkan jagat raya yang merupakan makrokosmos (dunia besar). Tetapi Anaximenes sendiri belum mempergunakan istilah-istilah itu.

Udara melahirkan semua benda dalam alam semesta alasannya suatu proses “pemadatan dan pengeceran” (condensation and rarefaction). Kalau udara semakin bertambah kepadatannya, maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan jadinya batu. Sebaliknya, kalau udara itu menjadi lebih encer, yang timbul ialah api.

Ada sejarawan yang menyangka bahwa aliran Anaximenes merupakan kemunduran, bila dibandingkan dengan pemikiran Anaximandros*. Alasannya bahwa pemikiran Anaximandors* itu lebih stabil serta spekulatif. Tetapi ada sejarawan lain beropini bahwa aliran Anaximenes harus dianggap sebagai kemajuan. Alasan yang mereka kemukakan ialah bahwa alasannya proses pemadatan dan pengenceran itu untuk pertama kalinya suatu aturan fisis dikenakan kepada alam semesta, sebagai pengganti aturan sopan santun (keadilan) dari Anaximandros*. Dengan demikian perbedaan-perbedaan alam semesta dianggap bersifat kuantitatif belaka. Anggapan ini membuka perspektif-perspektif luas untuk penyelidikan ilmiah.


Pandangan Anaximenes perihal susunan jagat raya niscaya merupakan kemunduran, dibandingkan dengan Anaximandros*. Menurut Anaximenes, bumi (yang berupa “meja bundar”, katanya) melayang di atas udara. Demikian pun matahari, bulan, dan bintang-bintang, “laksana sehelai daun”. Badan-badan jagat raya itu tidak terbenam di bawah bumi, sebagaimana agaknya dipikirkan Anaximandros, tetapi mengelilingi bumi yang datar itu. Matahari lenyap pada waktu malam, alasannya tertutup di belakang bagian-bagian tinggi.


Download di Sini


Sumber.
Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. Yogyakarta

Belum ada Komentar untuk "Anaximenes"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel